Jurusan Sosiologi Agama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Gelar Konferensi Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia

Perkembangan sosial kontemporer yang dicirikan oleh kekuatan teknologi informasi yang menyebabkan berkembangnya realitas semu atau pasca kebenaran. Pasca-kebenaran (post truth) merupakan salah satu era yang menyandarkan kebenaran pada emosi dan kepercayaan pribadi, bukan pada fakta objektif. Wujudnya berupa fitnah, provokasi, maupun ujaran kebencian. Dalam konteks Indonesia, era pasca kebenaran ini bisa menciptakan fenomena baru dalam perilaku keberagamaan masyarakat, akibat berkembangnya berita palsu atau hoax, ujaran kebencian, dan pencitraan di media sosial.

Oleh karena itu pada 16-18 Juli 2018, Prodi Sosiologi Agama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyelenggarakan acara Konferensi Sosiologi Agama dengan tema Keberagamaan di Zaman Pasca-Kebenaran: Perspektif Sosiologi Agama. Tujuan acara ini diselenggarakan adalah untuk merespon fenomena baru perilaku keberagamaan masyarakat Indonesia di era pasca-kebenaran.

Selanjutnya menurut Soehadha sebagai ketua panitia, acara tersebut terbagi ke dalam dua kegiatan, yakni Seminar dan Simposium Nasional Sosiologi Agama. Untuk acara Seminar akan diselenggarakan di Gedung Prof. RHA. Soenarjo, SH (Convention Hall lantai dua) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada 17 Juli 2018. Acara ini dibuka oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. KH Yudian Wahyudi, BA., BA., Drs., M.A., P.hD.

Pada kesempatan tersebut, akan dihadiri oleh Dr. Siti Ruhaini Dzuhayatin, MA selaku Staf Khusus Presiden Bidang Agama Tingkat Internasional, sekaligus sebagai pembicara utama pada acara seminar tersebut. Selain itu dihadiri juga oleh Prof. Dr. Phil. Al Makin, S.Ag., MA (Guru Besar UIN Sunan Kalijaga), Dr. Arwin Sumari (Wakil Sekretaris Tim SIMAN Pusat, Kemenpolhukam Republik Indonesia), dan Prof. Dr. Dadang Kahmad, M.Si (Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung).

Sedangkan untuk kegiatan Simposium Nasional Sosiologi Agama, diisi dengan pemaparan hasil riset dari masing-masing pemakalah yang dilaksanakan di Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa, dosen, dan peneliti yang memiliki konsentrasi dan perhatian terhadap fenomena baru di era pasca-kebenaran.

Acara ini diakhiri dengan kegiatan Distingsi Keilmuan Sosiologi Agama se- Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN ) di Smart Room Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pada kesempatan tersebut melibatkan 15 PTKIN yang memiliki Program Studi Sosiologi Agama. Dengan terselenggaranya Konferensi Sosiologi Agama ini, diharapkan mampu menambah wacana studi keilmuan sosiologi agama sekaligus meningkatkan daya tawar Program Studi Sosiologi Agama di seluruh Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia. (Soehadha-Khabib/Humas)