Rektor UIN Sunan Kalijaga Mewisuda 1.147 Sarjana Pacu Kualitas Daya Saing Lulusan

UIN Sunan Kalijaga terus berupaya menjaga dan meningkatkan kualitas (mutu) seluruh proses pendidikan, pengajaran, dan pelayanan yang diberikan agar dapat memenuhi, bahkan melebihi, ekspektasi stakeholders. Dalam rangka menjaga mutu, UIN Sunan Kalijaga saat ini sedang mempersiapkan diri untuk mengajukan reakreditasi institusi kepada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Pada tahun 2014 lalu, UIN Sunan Kalijaga telah meraih peringkat “A” Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) dan akan berakhir pada 16 Agustus 2019. Untuk persiapan re-akreditasi tersebut UIN Sunan Kalijaga melakukan Simulasi AIPT 9 kategori penilaian (visi-misi dan strategi, capaian prestasi mahasiswa, outcome alumni, capaian tridharma, SDM Dosen dan tenaga kependidikan, tata kelola dan kerjasama, sarana-prasarana, pengelolaan keuangan dan seterusnya), hingga 9 kali simulasi yang telah dimulai dalam minggu minggu ini melibatkan para dosen, ketua prodi, dekan dan wakil dekan, serta rektor dan wakil rektor. Simulasi AIPT dibuka langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Menag memberikan motivasi dan menyampaikan optimismenya UIN Sunan Kalijaga mampu mempertahankan peringkat “A” AIPT dengan nilai yang lebih maksimal.

Selain itu, beberapa program studi (prodi) di UIN Sunan Kalijaga juga sedang melakukan proses akreditasi untuk prodi baru, dan reakreditasi untuk prodi lama. 7 prodi telah selesai mengajukan reakreditasi dan berhasil meraih peringkat “A”, yaitu Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Akidah dan Filsafat, Ilmu Alquran dan Tafsir, Pendidikan Kimia, Kimia (murni), Matematika, dan Teknik Industri. Saat ini 90% Prodi yang ada di UIN Sunan Kalijaga telah terakreditasi A. Harapannya, 5 tahun ke depan semua Prodi di UIN Sunan Kalijaga bisa meraih akreditasi A. Kerana saat ini peringkat akreditasi A begitu penting sebagai persyaratan untuk bisa unggul bersaing di pasar tenaga kerja, baik nasional maupun global.

Hal tersebut disampaikan Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D., usai mewisuda 597 sarjana baru, bertempat di Gedung Prof. H.M. Amin Abdullah, Rabu, 14/11/18. Pada wisuda periode I tahun akademik 2018/2019 kali ini UIN Sunan Kalijaga mewisuda 1.147 wisudawan. 550 orang wisudawan sisanya diwisuda, Kamis, 15/11/18, sehingga total yang diwisuda 1.147. Dengan rincian; 1 orang lulus D-3, 897 orang lulus S-1, 242 orang lulus S-2, dan 7 orang lulus S-3 (Data Lengkap Lulusan S-3 pada Lampiran Tabel 1). Sampai dengan wisuda hari ini, jumlah lulusan atau alumni UIN Sunan Kalijaga adalah 60.907 orang, 599 orang di antaranya bergelar Doktor, dan 5.483 bergelar Magister.

Pada wisuda kali ini 14 orang wisudawan berhasil meraih predikat sebagai wisudawan tercepat-terbaik, yakni: Zidna Zuhdana Mushthoza, Prodi Ilmu Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan pemikiran Islam, IPK 3,92. Lailatul Qodriyah, D3 Ilmu perpustakaan, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, IPK 3,54. L. Rudy Rustandi, Prodi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, IPK. 3,81. Shofiyatuz Zahroh, Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Dakrah dan Komunikasi, IPK 3,78. Imam Nawawi, Prodi Ilmu Hukum, Fakultas Syari’ah dan Hukum, IPK 3,77. Ahmad Junaidi, Program Magister Ilmu Hukum, Fakultas Syari’ah dan Hukum, IPK 3,96. Widya Kusumawati, Prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IPK 3,83. Imaniyah Khairunnisa, Program Magister Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tariyah dan Ilmu keguruan, IPK 3,89. Taufik Akbar, Program Magister Aqidah dan Filsafat Islam, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, IPK 3,89, Afia Ana Fadila, Prodi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, IPK 3,74, Sofi Arinda, Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Sosial dan Humaniora, IPK 3,67, Uswatun Khasanah Mardatilla, Prodi Perbankan Syarial, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IPK 3,71. Diah Astuti, Program Interdisciplinary Islamic Studies, Pascasarjana, IPK 3,90. Tinggal Purwanto, Program Doktor Studi Islam, Pascasarjana, IPK 3,78.

Dalam sambutannya lebih jauh Prof. Yudian Wahyudi menyampaikan, berbagai langkah strategis dilakukan UIN Sunan Kalijaga dalam upaya memacu kualitas lulusan agar bisa menang saing di kancah pasar tenaga kerja dan juga agar semua lulusan bisa eksis di masyarakat. Langkah strategis tersebut diantaranya; Masuk ke jaringan akreditasi internasional ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA. Mempererat kerjasama antar perguruan tinggi Islam se-Asia di bidang pendidikan, pengajaran, penelitian, sharing publikasi ilmiah, dan pengabdian masyarakat. Menjadi platform penjaminan mutu universitas-universitas Islam ASEAN, dimana kampus UIN Sunan Kalijaga menjadi sekretariatnya dan Rektor UIN Sunan Kalijaga menjadi President of Asian Islamic Universities Association (AIUA). Memacu kajian ilmiah internasional melalui Sunan Kalijaga International Writing Contest secara berkelanjutan yang pada tahun ini sudah 2 kali penyelenggaraan, menjadi kampus pembela Pancasila dan NKRI dengan mendirikan Pusat Studi Pancasila dan Bela Negara, dengan terus melibatkan semua mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dan Bela Negara secara berkelanjutan.

Melakukan perluasan jaringan kerjasama baik dalam negeri dan luar negeri. Di level internasional, baru saja dipercaya Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menjadi salah satu pendukung kegiatan Pertemuan Asia-Eropa ke-18 atau The 18th Asia Europe Meeting (ASEM). ASEM adalah forum dialog dan kerjasama antar-kawasan Asia dan Eropa yang keanggotaannya mencakup 53 mitra (partners) terdiri dari 21 negara Asia, 30 negara Eropa, Sekretariat ASEAN, dan Uni Eropa. Fokus ASEM pada tiga pilar kerjasama yaitu politik, ekonomi, dan sosial-budaya. Dengan Kedutaan Besar Republik India. Sebagai langkah awal kerjasama, Menteri Luar Negeri India, H.E. Mr. M.J. Akbar, didampingi Duta Besar India untuk Indonesia, para akademisi dari India, Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kemenlu RI, dan Direktur Diplomasi Publik Kemenlu RI telah berkunjung ke UIN Sunan Kalijaga, mengadakan dialog dengan mahasiswa bertema “Faith, Politic, and Polity: The Crisis of Distortion.” Bersama 44 Perguruan Tinggi di Indonesia, menyepakati kerjasama dengan Saudi Electronic University (SEU) dalam hal pembelajaran bahasa Arab dan ujian kompetensi bahasa Arab berstandar internasional, mengembangkan perkuliahan bahasa Arab online berbasis pada CEFR (Common European Framework of Reference for Languages), layanan pembelajaran online materi ilmu ekonomi, keuangan, dan ilmu sosial dengan pengantar bahasa Inggris sebagai respons menghadapi era revolusi industri 4.0 yang berbasis digital. UIN Sunan Kalijaga telah merintis kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di Arab Saudi seperti Universitas Imam Muhammad bin Su’ud Al-Islamiyyah (IMAMU) dan Universitas Ummul Qura Mekkah, mendirikan Pusat Pelatihan Pengajar Bahasa Arab tingkat perguruan tinggi, sekolah, dan pesantren di Indonesia.

Kerjasama dalam negeri, UIN Sunan Kalijaga menjalin kerjasama dengan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama dalam hal pelaksanaan program sertifikasi pembimbing manasik haji, Kerjasama dengan Bank Mahasiswa Indonesia (BMI) dalam rangka memacu spirit interpreneursip Mahasiswa, membangun bisnis sejak kuliah. Kerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah dalam upaya menggali potensi wilayah Japara dan keterserapan SDM alumni UIN Sunan Kalijaga, kerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan dalam lingkup KKN, penelitian dan pengembangan ekonomi kreatif.

UIN Sunan Kalijaga juga memberi kemudahan mahasiswa menyelesaikan kuliah dengan terus meningkatkan jumlah perolehan beasiswa. Untuk tahun ini 1.344 mahasiswa UIN Sunan Kalijaga dapat memperoleh beasiswa dari berbagai sumber. UIN Sunan Kalijaga juga memacu semua mahasiswa untuk bisa mengukir prestasi dalam kompetisi-kompetisi di tingkat nasional maupun internasional. Pada tahun ini 164 mahasiswa berhasil menjadi pemenang dalam kompetisi berbagai bidang, baik tingkat nasional, asia maupun dunia.

Kepada para wisudawan Rektor berpesan, apapun profesi yang nantinya dijalani diniatkan dalam hati untuk selalu ikhlas menjalani, selalu memberi manfaat bagi orang-orang sekitar, menjadi pribadi yang Akhlak Kharimah, anggun dalam moral, unggul secara intelektual, dan sholeh secara sosial.

Sementara itu Zidna Zuhdana Mushthoza sebagai lulusan terbaik dalam pidatonya di hadapan para wisudawan menyampaikan bahwa era desrupsi 4.0 juga ditandai dengan kondisi yang disebut post trusth (pasca kebenaran). Ditandai dengan munculnya ahli agama anyaran, semua orang gampang bicara tentang agama, bahkan yang tidak memiliki otoritas dan relasi langsung. Ekstrimnya semua orang bicara apapun menurut kehendaknya sendiri dan menganggap dirinya paling benar. Ia berharap kepada semua lulusan UIN Sunan Kalijaga, bisa mengisi pos-pos strategis dalam membangun narasi yang baik dan berlandaskan ilmu. Agar orang-orang yang berbicara tanpa landasan ilmu dan tidak pada ranah keilmuannya tergerus arus sebab dikalahkan oleh orang yang belajar ilmu dengan serius. Sebab al Qur’an berpesan”Janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui, sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semua itu akan dimintai pertanggungjawaban,” demikian pesan Zidna pada lulusan UIN Sunan Kalijaga. (Tim Humas)