HAB Kemenag RI Ke-73, 39 PNS UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Terima Yogyakarta Satyalancana Karya Satya

Ada 39 Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menerima Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya sesuai Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 122/TK/Tahun 2018. Penghargaan diterima oleh dosen dan tenaga kependidikan saat memperingati Hari Amal Bakti Kementerian RI Agama Ke-73 di gedung Prof.KH. Saifuddin Zuhri UIN Sunan Kalijaga, Kamis(3/1).

Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya merupakan penghargaan bagi PNS yang telah bekerja dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila, UUD Tahun 1945, negara dan pemerintah serta dengan penuh pengabdian, kejujuran kecakapan, dan disiplin secara terus menerus paling singkat 10 (sepuluh) tahun, 20 (dua puluh) tahun, atau 30 (tiga puluh) tahun. Bagi PNS UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta penerima penghargaan Satyalancana Karya Satya paling singkat 30 (tiga puluh) tahun ada 9 orang, 20 (dua puluh) tahun sejumlah 24 orang dan paling singkat 10 (sepuluh) tahun ada 6 orang.

Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutannya yang dibacakan Dr. Phil. Sahiron, MA Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan menuturkan melalui peringatan Hari Amal Bakti Kementerian Agama Ke-73, kita diingatkan kembali arti pentingnya jaminan hak beragama dalam pelaksanaan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, terutama sila Ketuhanan Yang Maha Esa pada Pembukaan dan pasal 29 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. “Negara kita berdasar Pancasila, bukan hanya jaminan untuk mengamalkan ajaran agama dilindungi negara, bahkan kebijakan Pemerintah tidak boleh bertentangan dengan ajaran dan kaidah agama”, kata Sahiron saat membacakan sambutan.

Menteri Agama mengajak seluruh jajaran Kementerian Agama, di tahun politik sekarang ini, untuk menebarkan energi kebersamaan, merawat kerukunan, dan menempatkan diri di atas dan untuk semua kelompok dan golongan kepentingan. Seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN ) dan jajaran Kementerian Agama haruslah menjadi perangkai, penjalin, dan perajut tenun kebangsaan kita yang bhinneka. Setiap kita haruslah menjadi teladan dalam kesederhanaan, kejujuran, dan keikhlasan memberikan amal bakti bagi segenap warga negara tercinta.

Lanjut Menteri Agama dalam tugas sehari-hari, setiap aparatur Kementerian Agama harus mampu menunjukkan nilai kinerja yang baik, kepemimpinan yang amanah, dan memberi kemudahan kepada masyarakat luas, untuk memperoleh akses pelayanan keagamaan secara akuntabel dan berkualitas.

Selain itu untuk senantiasa menegakkan lima nilai budaya kerja Kementerian Agama, yaitu Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab, dan Keteladanan. Setiap pejabat dan birokrat Kementerian Agama harus memerankan diri sebagai pelayan masyarakat dan tempat berlabuhnya kepercayaan umat.

Sementara Dr. Muhammad Alfatih Suryadilaga, S.Ag., M.Ag. Ketua Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam mengungkapkan sebagai abdi negara atau seorang ASN, khususnya dosen PNS momen mendapatkan penghargaan Satyalancana Karya Satya merupakan peristiwa penting dan langka. “Tanda jasa ini merupakan tanda jasa dari pemerintah menghargai atas kerja keras ASN, tidak khusus dosen melainkan juga tenaga kependidikan. Setidaknya penghargaan ini dapat memacu untuk meningkatkan kinerja yang lebih bagus di masa yang akan datang”. kata Alfatih.

Alfatih menambahkan bagi dosen sebagaimana anggapan masyarakat bahwa sebagai orang penting dan terhormat. Peran dosen tidak hanya di dalam kampus saja melainkan juga dapat menjaga perdamaian dan kebersamaan di masyarakat. Dosen harus memberi kontribusi besar di masyarakat yang berfungsi menjaga keberagamaan agar menjadi kebersamaan yang hebat menuju kesatuan NKRI. “Apalagi saat ini cenderung terjadi adanya perbedaan akibat tahun politik. Mari jaga keberagaman di masyarakat untuk merawat kebersamaan yang sudah digagas pendiri bangsa ini”. ucap Alfatih. (Khabib/humas)