Rektor UIN Sunan Kalijaga Saat Mewisuda 1.128 Orang Sarjana Indonesia Tidak Perlu Import Rektor

Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, BA., BA., MA., Ph.D., menyampaikan, UIN Sunan Kalijaga masih menjadi pilihan favorit bagi para calon mahasiswa baru. Hal ini terbukti dari tingginya animo pendaftar yang mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru UIN Sunan Kalijaga tahun 2019. Ada 8 jalur seleksi yang dibuka, yaitu Jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri), SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri), SPAN–PTKIN (Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri), UM-PTKIN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri), CBT (Computer Based Test) 1, CBT (Computer Based Test) 2, dan PBT (Paper Based Test). Semua jalur seleksi tersebut mengalami peningkatan pendaftar dari tahun sebelumnya dengan jumlah total mencapai 103.271 orang. Bahkan untuk jalur SPAN–PTKIN, UIN Sunan Kalijaga masuk urutan kedua sebagai kampus terfavorit nasional dengan jumlah pendaftar 50.500 orang. Sedangkan jumlah keseluruhan mahasiswa baru yang diterima adalah 4.780 orang.

Hal ini menunjukkan bahwa persaingan untuk bisa diterima di UIN Sunan Kalijaga semakin ketat. Itu Artinya kualitas pendidikan di kampus UIN Sunan Kalijaga semakin baik dan semakin diterima oleh masyarakat. Dari sisi pengelolaan BLU juga semakin baik terbukti anggaran pendapatan BLU UIN Sunan Kalijaga terus meningkat rata-rata 24 milyar setiap tahun. Peningkatan pendapatan BLU dari tahun ke tahun tentunya bisa menopang kesejahteraan pegawai dan memacu civitas akademika untuk meraih prestasi dalam kompetisi-kompetisi baik di tingkat lokal, nasional dan internasional.

Hal tersebut disampaikan Prof. Yudian Wahyudi usai mewisuda sejumlah sarjana baru, bertempat di Gedung Prof. Dr. HM. Amin Abdullah, Rabu, 6/8/19. Pada pelaksanaan wisuda periode IV tahun akademik 2018/2017 kali ini, UIN Sunan Kalijaga meluluskan sebanyak 1.128 orang sarjana, dengan rincian: 895 orang lulus S-1, 214 orang lulus S-2, dan 19 orang lulus S-3. Pelaksanaan upacara wisuda dilakukan 2 kali, 560 orang wisudawan/wisudawati diwisuda Rabu, 7/8/19, 568 diwisuda Kamis, 8/8/19. Sampai dengan wisuda hari ini, jumlah lulusan atau alumni UIN Sunan Kalijaga adalah 60.541 orang, 626 orang di antaranya bergelar Doktor, dan 5.572 bergelar Magister.

Sementara 13 orang wisudawan/wisudawati berhasil lulus dengan predikat terbaik dan tercepat, yakni: Sintia Dwi Saputri, Prodi Akuntansi Syari’ah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, dengan IPK 3,76, Elvara Norma Aroyandini, Prodi Pendidikan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, dengan IPK 3,80, Zahida Paridhati, Prodi Ilmu Hadis, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, dengan IPK 3,89, Inas Novitri, Prodi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, dengan IPK 3,78, Uswatun Hasanah, Program Magister Ilmu Hukum, Pascasarjana, dengan IPK 3,98, Siti Fatimah, Program Magister Pendidikan Agama Islam, Pascasarjana, dengan IPK 3,95, Wendi Purwanto, Program Magister Aqidah dan Filsafat Islam, Pascasarjana, dengan IPK 3,89, Anwari Nuril Huda, Program Magister Interdisciplinary Islamic Studies, Pascasarjana, dengan IPK 3,98, Alma ‘Arif, Program Doktor Studi Islam, Pascasarjana, dengan IPK 3,83. Kesembilan lulusan terbaik dan tercepat tersebut diwisuda Rabu, 7/8. Nining Kinasih, Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, dengan IPK 3,89, Datuk Mahmud, Prodi Hukum Keluarga Islam (Ahwal Syakhshiyyah), Fakultas Syari’ah dan Hukum, dengan IPK 3,90, Arifah Nur ‘Aini Syamsiana, Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, dengan IPK 3,88, Irfa Rezqia, Prodi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, dengan IPK 3,84. Keempat lulusan terbaik dan tercepat tersebut diwisuda Kamis, 8/8.

Pada Kesempatan wisuda kali ini Rektor juga memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang baru- baru ini berhasil menorehkan prestasi dalam kompetisi-kompetisi baik kompetisi akademik dan non akademik. Ada 10 orang mahasiswa yang menerima penghargaan dari Rektor: Shalehuddin Rahmat, Ahmad Syakir Maulana dan Fifi Dwi Apriliya, juara I debat bahasa Arab dalam festifal bahasa Arab tingkat Nasional, Muhammad Akbar meraih penghargaan Gold tingkat nasional dalam TV Commercial Competition Bharatika Creative Design Festival. Tri Muryani Juara I Video Competition tingkat Internasional di ajang International Youth Camp, Ayi Muthi Nahdiyanti Juara I tingkat nasional panjat dinding speed klasik, Fida ‘Ulmu Fidah Juara I nasional puitisasi al Qur’an, Lufti Nurul Huda juara I Nasional catur klasik, Muhammad Al Faridho Awwal juara I Nasional LKT Ilmu Sosial nasional, Galih Padmasari juara I nasional LKT Sains dan Teknologi. Kelimanya mendapatkan juara I saat berlaga di ajang Pionir IX PTKIN se-Indonesia.

Dalam sambutannya lebih jauh, Prof. Yudian Wahyudi menyoroti tidak perlunya import Rektor untuk mendongkrak rangking dunia perguruan tinggi di Indonesia. Yang perlu dipacu adalah mengoptimalkan budaya riset dan publikasi riset di tingkat internasional (indeks Scopus) dengan anggaran yang cukup serta menyederhanakan administrasi pertanggungjawaban agaran. Prof. Yudian Wahyudi juga menyoroti ketidaksetujuannya Menteri Agama diisi dari partai politik. Menurutnya Kementerian Agama itu masalahnya kompleks, sehingga harus dipegang oleh orang yang profesional sekaligus bersih. Dan itu dimiliki oleh para Rektor PTKIN se-Indonesia. (Weni/Doni)