LAWAN HOAKS, COMTC UIN SUNAN KALIJAGA GANDENG JAPELIDI GELAR LITERASI DIGITAL

ComTC UIN Sunan Kalijaga (Center of Communication Studies and Training) dan JAPELIDI (Jaringan Pegiat literasi Digital) akan memberikan edukasi melawan peredaran hoaks dan ujaran kebencian di media yang mengancam perdamaian dan peradaban bangsa yang ditujukan kepada mahasiswa, akademisi dan pegiat literasi digital seluruh Indonesia dengan menggelar Seminar Nasional dan Call for Paper pada 5-6/6/19, di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga.

Kegiatan yang mengusung tema Literasi Digital dalam Membangun Peradaban dan Perdamaian akan menghadirkan lima narasumber antara lain Dra. Rosarita Niken Widiastuti M.Si (Sekjen Kementrian Kominfo), Dr. Hj. Siti Ruhaini Dzuhayatin, M.A (Stafsus Presiden RI bidang Keagamaan Internasional), Hariqo Wibawa Satria, M.HI (Direktur Komunikonten dan penulis buku Seni Mengelola Tim Media Sosial) , Bono Setyo, M.Si (Direktur COMTC) dan Yanti Dwi Astuti, M.A (Dosen Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, Penulis buku Muslim Millenial Ramah Digital dan anggota JAPELIDI).

Kegiatan ini ini juga sekaligus melaunching buku yang ditulis anggota japelidi dengan tema “Launching Buku 3.0 JAPELIDI” . Selanjutnya pada sesi presentasi Call for Paper para pemakalah yang terbagi menjadi enam kelas akan membahas pula tema-tema strategis seperti Literasi Digital Agama, Literasi digital Gender, Literasi Digital Politik Kewarganegaraan, Literasi Digital Keluarga, Literasi Digital Anak Muda dan Literasi Digital Ekonomi. Kemudian di hari kedua peserta akan diajak berkunjung ke kampung cyber melakukan wisata kampung melek teknologi digital di Yogyakarta.

Menurut Yanti selaku ketua Panitia Seminar Literasi Digital, kegiatan ini sangat positif karena bersinggungan langsung dengan kompetensi masyarakat digital. “Kita tahu bahwa saat ini teknologi media baru berkembang dengan dinamis, sangat cepat dan membawa banyak pengaruh positif dan negatif bagi peradaban bangsa. Ketika hoaks massif terjadi, kemudian diprovokasi lagi dengan ujaran kebencian, ini menuntut masyarakat memiliki kompetensi literasi digital agar dapat bermedia dengan bijak dan cerdas”.

Dikatakan pula oleh Novi Kurnia kordinator JAPELIDI bahwa berbagai problem dalam penggunaan media digital itu memang dampak dari semakin meningkatnya teknologi informasi dan komunikasi karena tidak dibarengi dengan kemampuan literasi digital masyarakat. JAPELIDI yang beranggotakan kalangan akademisi dan pegiat literasi digital yang tersebar di 32 perguruan tinggi di 12 kota di Indonesia berupaya menguatkan kemampuan literasi digital masyarakat. "Kepedulian kami bukan kemudian hanya dengan ngomong saja, tetapi bagaimana kami melakukan kegiatan mengoptimalkan literasi digital untuk meminimalisasi dampak-dampak negatif dari media digital”.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari ComTC, JAPELIDI, Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Humaniora dan seluruh civitas akademika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Informasi lebih lanjut bisa menghubungi Yanti Dwi Astuti, M.A., Ketua penyelenggara / Dosen Ilmu Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta , CP. 821-3631-6001. (Weni/Nurul)