Prof. Alan Hayes Jadi Pemenang International Writing Contest ke 3 UIN Sunan Kalijaga- Dalam Karyanya, Pentingkan Peran Pendidikan Keluarga untuk Cegah Radikalisme Beragama

Profesor Alan Hayes dari Universitas New Castle Australia berhasil memenangkan International Writing Contest yang ketiga tentang Studi Ke-Islaman yang diselenggarakan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Prof. Alan memenangkan lomba menulis internasional berkat karya risetnya yang berjudul “Fondations of Peace and Harmony in Families and Communities: Insights from a TRUST, LEARN and CARE (TLC) Framwork.” Karya ini disampaikan Prof. Alan di hadapan Rektor, Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D., Ketua Senat Universitas, Prof. Dr. H. Iskandar Zulkarnain, M. Ag., anggota senat universitas, para pejabat struktural, sivitas akademika UIN Sunan Kalijaga, para undangan dari perguruan tinggi lain, dinas/instansi terkait, serta undangan lainnya, pada rapat senat terbuka mensyukuri kelahiran UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang ke 68, bertempat di Gedung Prof. Dr. HM. Amin Abdullah, 26/9/19 lalu. Dalam orasinya, Prof. Alan antara lain menekankan pentingya peran keluarga dalam upaya mencegah radikalisme dan ekstremismedalam beragama.

Prof Alan Hayes lebih jauh menyampaikan, pentingnya peran keluarga dalam meletakkan fondasi pendidikan anti radikallisme dan ekstremisme beragama. Upaya itu menurut Prof Hayes, menjadi lebih sulit di era digital sekarang ini karena banyaknya pengaruh berbagai paham melalui internet. Itulah sebabnya, Indonesia dan Australia meningkatkan kerjasama serta studi tentang peran penting keluarga. “Saat ini jauh lebih mendesak bagi kita membangun harmoni dan pemahaman kita pada aspek budaya, agama dan masyarakat kita. Australia berkomitmen untuk bekerjasama dengan Indonesia khususnya antara universitas Newwcastle dengan jejaring UIN Sunan Kalijaga dan 11 UIN lainnya di Indonesia,” ujar Prof Hayes.

“Tahun depan, para akademisi senior dalam disiplin ilmu baru yaitu studi tentang keluarga akan melakukan studi di Newcastle selama 16 pekan untuk melakukan studi baru tersebut untuk kemudian dikembangkan di jejaring UIN di Indonesia,” kata Prof Hayes dihadapan civitas akademika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Prof Hayes juga menyampaikan, Islamofobia di negara-negara Barat berakar dari ketidak-pahaman mereka terkait esensi Islam.

“Islamofobia yang marak di negara-negara Barat diakibatkan oleh ketidak-tahuan mereka tentang esensi Islam dan realitas hidup para muslim. Terkait hal ini, saya kira kita harus bekerjasama menghentikan Islamofobia karena sebenarnya kita semua telah hidup berdampingan secara harmonis ber-abad lamanya. Namun, pihak tertentu memanfaatkan agama secara tidak benar lalu menyebarkan rasa takut dan ektrimisme yang berlawanan dengan kesalehan, toleransi dan kedamaian,” tambahnya.

Prof. Alan Hayes di universitas Newcastle juga melakukan refleksi peristiwa pemboman Surabaya dan kasus Christchurch New Zealand, menekankan 5 kata kunciyaitu Islam, world peace, trust, learn and Care, atau Islam, perdamaian dunia, percaya, belajar dan peduli. (Weni).