Pusat Pengembangan Bisnis UIN Suka Berangkatkan Sebelas Orang Jemaah Umroh Dalam Program Umroh Hasanah

Pusat Pengembangan Bisnis (PPB) UIN Sunan Kalijaga kembali memberangkatkan sebelas orang jemaah Umroh melalui Program Umroh Khasanah periode II. Kesebelas orang yang berangkat umroh kali ini adalah Dr. Ali Sodiqin M. Ag., (Ketua Prodi Program Doktor Fakultas Syari’ah dan Hukum, UIN Suka) beserta istri (Ririn Budiharti) dan Nadia Nala Azza (anak), serta Reyhan Muhammad Avenvena (anak), Fitri Nur Istiqomah (Pegawai /tenaga kependidikan Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Suka) beserta suami (Sumanto, SE), Aisyah Larasati (anak), Fardhiah Sumarni (ibu), Yuli Haryanto (Pegawai TVRI Yogyakarta) beserta istri (Anik Dyah Roso Sudaryati), Abdul Qoyim, S.E.I., M. Sc., Fin., Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Suka.

Kesebelas orang Jemaah umroh ini diberangkatkan secara simbolis oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D. ditandai dengan penyematan syal tanda peserta jemaah umroh dari Pena Tour, bertempat di ruang pertemuan Gedung Prof. Saifuddin Zuhri, Selasa, 21/1/2020. Kepala Unit Pengembangan Bisnis, UIN Sunan Kalijaga, Fatma Amalia M. Si., menjelaskan, kesebelas orang jemaah umroh kali ini merupakan pemberangkatan gelombang II setelah sebelumnya berhasil memberangkatkan 2 orang pasangan suami istri dari Medan pada 18/11/2019 lalu.

Program Umroh Hasanah merupakan salah satu program yang dicanangkan dari Program Suka Umrah dan Haji PPB UIN Sunan Kalijaga bekerja-sama dengan Pena Tour dan Bank syari’ah Mandiri. Mereka ini akan diberangkatkan pada 26/1/2020 bersama 96 jema’ah umroh lainnya dari Pena Tour melalui maskapai Emirates. Mereka akan mengikuti perjalanan umroh selama 9 hari, berangkat dari Jakarta menuju Madinah mengikuti tiga kali perjalanan umroh yakni: Ji'ronah, Thaif, Bi’ru Ali. Dan tempat menginap di Madinah di Hotel Bintang 4 Gulnar Taibah, di Makkah di Hotel Bintang 5 Le Meridien Tower Kudai.

Sementara, tempat tempat yang dikunjungi antara lain: Di Madinah; Makam Rosulullah SAW, Abu Bakar, Umar Bin Khoththob, dilanjutkan ke Pemakaman Baqie (keluarga dan sahabat Rosul), Masjid Quba, Jabal Uhud, Masjid Qiblatain, Masjid Khandaq dan perkebunan kurma, serta memperbanyak ibadah (I’tikaf, Sholat Sunnah dan membaca al Qur’an) di Masjid Nabawi dan Niat Ihrom Umroh di Migot Masjid Bi’ru Ali. Di Makkah; Menyelesaikan Ibadah Umroh di Masjidil Haram (Thawaf, Sa’i, Tahallul), memperbanyak ibadah di Masjidil Haram (I’tikaf, Thawaf Sunnah dan membaca al Qur’an), ziarah ke Kota Thaif (Masjid Sayyidina Abdulloh Bin Abbas, Masjid ‘Addas, Masjid Kuu’) dan melakukan umroh lagi mengambil miqat di di Qurnul Manazil. Lanjut mengunjungi Jabal Tsur, Arafah (Jabal Rahmah) Muzdalifah, Mina, Ja’ronah dan Jabal Nur, lalu Jama’ah dapat melakukan umroh lagi dengan mengambil Miqat di Ja’ronah. Usai melakukan Tawaf Wada’ lanjut city tour ke Jedah dan Balad Corniche Center. Fatma berharap, para jema’ah bisa menikmati perjalanan umroh sesuai yang diharapkan bahkan lebih.

Koordinator Suka Umroh, Izra Berakon, M. Sc., menjelaskan, selain Program Umroh Hasanah dengan biaya Rp. 25.900.000,- PPB UIN Sunan Kalijaga juga memiliki Program Umroh Mawaddah dengan biaya yang lebih hemat yakni Rp. 23.850.000,- dan Umroh Sakinah di awal bulan Ramadhan 12 hari dengan biaya Rp. 29.950.000,- serta Umroh Ar-Rahmah 12 hari dengan biaya Rp. 29.950.000,- Semua program umroh ini selain untuk keluarga besar UIN Sunan Kalijaga juga dibuka untuk masyarakat umum.

Sementara itu, Prof. Yudian Wahyudi dalam sambutannya antara lain menyampaikan, semua ibadah dalam Islam sesungguhnya memiliki hikmah membangun peradaban. Seperti halnya ibadah shalat yang merupakan ibadah mahdhoh, namun wudhu dan sujud dalam shalat memiliki hikmah duniawi agar umat Islam mendekat pada pusat-pusat air dan tanah yang subur untuk memakmurkan bumi. Demikian juga ibadah umroh dan haji yang juga merupakan ibadah mahdhoh mengharuskan umat Islam bersentuhan dengan teknologi. Tanpa teknologi dan kemajuan pembangunan umat manusia, umat Islam tidak akan bisa melaksanakan ibadah haji dan umroh dengan baik. Itu artinya mengharuskan umat Islam membuka diri untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi, saling bergaul dan bekerjasama dengan siapapun dalam rangka membangun peradaban. Bekerja keras, saling menghargai dan berbuat kebaikan dengan siapapun. Itulah sesungguhnya ketauladanan Rosulullah. Jadi umat Islam itu tak cukup hanya memahami kearaban, tetapi juga harus care dengan semua bangsa di dunia. Dan ibadah haji dan umroh menjadi simbul bahwa umat Islam itu care dengan semua bangsa di dunia dan kemajuan peradaban, tegas Prof. Yudian Wahyudi.

Prof. Yudian Wahyudi juga mengajak masyarakat umum untuk melaksanakan ibadah umroh dan haji melalui UIN Sunan Kalijaga agar prosesinya bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan tidak tertipu biro abal-abal. (Weni/Doni)