Panitia Penjaringan Balon Rektor UIN Suka Menyerahkan berkas Persyaratan Kepada Rektor

Panitia Penjaringan Bakal Calon (Balon) Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk masa jabatan 2020 -2024, yang diketuai Dr. Ahmad Bahiej, SH., M.Hum ., menyerahkan berkas persyaratan administrasi sembilan bakal calon yang sudah mendaftar, di ruang Rektor, Gedung Prof. Saifuddin Zuhri, kampus UIN Sunan Kalijaga, Senin, 3 Februari 2020. Sembilan berkas persyaratan dalam sembilan amplop yang masih terbuka diterima oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, BA., BA., MA., Ph.D. Setelah keseluruhan diperiksa kelengkapannya oleh Rektor kemudian amplop ditutup dan diteruskan kepada Senat Universitas untuk diproses seleksi.

Di sela-sela prosesi penyerahaan berkas, Prof. Yudian Wahyudi menyampaikan bahwa dirinya sudah legowo untuk digantikan salah satu dari 9 (sembilan) Balon yang berkas persyaratannya segera diterima oleh Senat Universitas. Rapat Senat nantinya akan mengajukan 9 (sembilan) berkas persyaratan Balon Rektor kepada Menteri Agama. Selanjutnya Menteri Agama akan membentuk Pansel untuk menetapkan 3 (tiga) terbaik. Dari 3 (tiga) terbaik tersebut kemudian diserahkan kepada Menteri Agama untuk dipilih dan ditetapkan sebagai Rektor UIN Sunan Kalijaga periode 2020 s/d 2024. Prof. Yudian-pun mengisyaratkan siap mengemban amanah kepemimpinan yang lebih tinggi lagi, sebagai kewajiban selaku Muslim yang keilmuannya sudah mencapai persyaratan untuk memimpin.

“Itu adalah amalan Tarekat Modern dan Majelis Ayat Kursi, yang selalu saya praktekkan bersama mahasiswa baru, setiap mengawali prosesi perkuliahan,” kata Prof. Yudian Wahyudi. Dengan amalan tersebut Prof. Yudian Wahyudi berharap akan memudahkan semua mahasiswa UIN Sunan Kalijaga menguasai ilmu di bidangnya masing-masing, dan menuntun semuanya untuk menjadi pemimpin-pemimpin yang amanah, jika kelak mereka lulus nanti menjadi menteri, gubernur, bupati, rektor dan seterusnya bahkan menjadi presiden.

Prof. Yudian Wahyudi menjelaskan, Tarekat modern dan Majelis Ayat Kursi merupakan implementasi shalat hajat dan dzikir dengan memperbanyak melafalkan Ayat Kursi sembari bermunajad kepada Allah SWT, yang telah dipraktekannya bertahun-tahun oleh Prof. Yudian Wahyudi. Amalan tersebut terbukti memudahkannya untuk memahami ilmu pengetahuan dan menuntunnya untuk mengemban kepemimpinan yang amanah. Sehingga Prof. Yudian Wahyudi tidak ragu-ragu menyampaikannya kepada sebanyak mungkin umat Muslim.

Pihaknya yakin semakin banyak umat Muslim yang mengamalkan Shalat Hajad, dzikir dan sabar dalam menuntut ilmu, Islam akan kembali meraih masa kejayaan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan akan semakin banyak umat Muslim menjadi pemimpin yang dapat memperbaiki peradaban. Terkait suksesi kepemimpinan di UIN Sunan Kalijaga, pihaknya yakin Rektor penggantinya dapat meneruskan program-program pengembangan akademik yang dilakukannya selama satu periode kepemimpinannya, sehingga impian menjadi perguruan tinggi berkelas internasional segera terwujud. (Weni/Doni)

`