Trinidya Firdayani, Tak Mau Berpangku Tangan Dalam Single Parent-nya

Perempuan itu lemah. Ungkapan itu tidak 100% benar. Itu hanyalah sepenggal kalimat bentukan masyarakat patriarki yang tidak ingin perempuan itu maju. Itulah sebabnya, RA. Kartini yang hidup dalam budaya patriarki yang membelenggu, berjuang untuk meninggikan derajad perempuan, seperti yang dilakukan Rosulullah SAW. Hasil perjuangan RA. Kartini yang terangkum dalam bukunya Habis Gelap Terbitlah Terang adalah implementasi dari perjuangan Rosulullah dalam mendobrak jaman jahiliyah yang menempatkan perempuan dalam derajat yang rendah.

Kini perjuangan RA. Kartini itu bisa dinikmati oleh perempuan-perempuan Indonesia. Sudah begitu banyak saat ini perempuan-perempuan Indonesia yang berpikiran maju, mendiri, kuat, dan bahkan bisa berperan ganda. Salah satunya adalah Trinidya Firdayani, SE., oleh teman teman sejawatnya biasa dipanggil bu Nidy. Staf Tenaga Kependidilkan (Tendik) yang kesehariannya bekerja di Fakultas Sosial dan Humaniora ini memiliki seabrek kegiatan produkif tanpa harus meninggalkan tugas kesehariannya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Sebagai single parent dengan dua orang anak, Nayla Putri Fadhila (13th) dan Kayla Kalula Delia (11th), Nidy tidak biasa hanya bekerja di kantor dan menunggu gaji tiap bulan sebagai pegawai di kampus UIN Sunan Kalijaga.

Berbagai kegiatan produktif dilakoni Alumni Fakultas Ekonomi, Universitas Islam IndonesiaAngkt. 1998 ini. Diantaranya sebagai Make Up Artis (MUA) dan juga memiliki usaha Cakery dengan label "Nid's Cookies & Cakes". Nidy juga memiliki kegiatan di bidang tarik suara (Vocal) yang digeluti semenjak di bangku SD.

Waktu kuliah sempat membentuk Grup Nasyid Wanita "TIARA" yakni tahun 2001. Berbagai Festival diikutinya sampai Tingkat Nasional, hingga beberapa prestasi bisa di raihnya, diantaranya Juara III Penyanyi Cilik Se-Kalbar Th 1991, Juara III Best Of The Best YasikaVoice tahun 1997, Juara III Lomba Nasyid Tingkat Nasional tahun 2004 yang diselenggarakan TVRI, Juara II Lomba Nasyid dan Qasidah Tingkat Nasional tahun 2004 , dan pernah dipercaya oleh Gerai Busana Muslim ANNISA Yogyakarta untuk tampil sebagai Grup Nasyid Wanita Utama dalam Rekor Muri 1000 Jilbab. Undangan sebagai Pengisi Acara Berbagai Event-pun dilakoninya, diantaranya yang sering m,engundang adalah dari UI,ITB, UGM,UII,Dll.

Berbagai kesempatan merilis albun juga diiyakan oleh Nidy diantaranya; saat masih Grup Nasyid TIARA berhasil merilis Album POP Religi "Bidadari Kecil" yang di Produksi oleh Label MQ (Daarut Tauhid) Bandung. Kemudian dipercaya untuk bergabung menjadi Announcer di Radio Rama FM (Pesantren Krapyak) . Bagi Nidy, mencoba sesuatu hal yang baru tidak ada salahnya untuk menambah pengalaman diri, dan tidak perlu malu ataupun gengsi untuk berusaha. “Selagi kita mempunyai tekad yang kuat,usaha dan disertai doa, pasti Allah SWT memberikan jalan, kata Nidy.

Dari keyakinan itulah, yang memotivasi Nidy untuk tidak putus asa meraih mimpi. Sehingga saat ini Nidy bisa disejajarkan dengan Penyanyi Profesional yang turut menghiasi blantika musik nasional dengan menjadi Singer Artist(Penyanyi) serta menjadi bagian dari CHOSSY PRATAMA PRODUCTION MANAGEMENT. Saat ini Nidy dipercaya menyanyikan kembali (remake) lagu POP Religi "KEPADAMU ALLAH" Cipt. Chossy Pratama yaitu seorang Produser dan Pencipta lagu yang karya-karyanya sudah banyak dikenal dan dibawakan oleh Artis-artis ternama Ibu Kota seperti Dewi Yull, Dewi Gita,Novia Kolopaking,dan lain-lain yang sudah banyak dikenal sebagai OST, dari berbagai Sinetron yang menghiasi layar kaca Indonesia. Dan belum lama ini Nidy bersama CPP Singers lainnya dipercaya menyanyikan lagu ciptaan Chossy Pratama berkaitan dengan kemanusiaan karena turut prihatin dengan adanya Pendemi Covid 19. Lagu yang dinyanyikan Nidy "Sudah Saatnya" diapresiasi oleh METRO TV dan lagu “Seperti Dulu " diapresiasi DAAI TV. Dan di awal bulan Ramadhan 1441 Hijriyah ini, Nidy merilis satu lagu single lagi berjudul “Kepadamu allah.” Video Clip dapat dilihat pada Channel Youtube : Chossy Pratama Production

Namun begitu, Nidy tak lupa mengutamakan pendidikan anak-anaknya. Ia tetap mengurusi sekolah anak-anaknya sendiri tanpa peran orang lain. Sembari melatih anak-anaknya mandiri, ia tetap menyempatkan diri antar jemput sekolah, mendampingi belajar, mengontrol mereka baik urusan sekolah atau keperluan yg lain. Sebisa mungkin tidak meninggalkan tanggung jawab sebagai orang tua dengan segala aktivitas yg ada. Tak lupa Nidy mengikutsertakan anak-anaknya dalam bimbingan belajar dan TPA. “Dan ketika ada waktu libur barulah bersama anak-anak untuk sekedar rekreasi. Karena anak-anak tetap mempunyai hak untuk mendapatkan hiburan. sehingga semua diharapka seimbang,” kata Nidy. (Weni)