Keluarga Besar IKASUKA Sukses Menyelenggarakan Syawalan Virtual

Masih dalam suasana Pandemi Covid-19, Keluarga Besar Ikatan Keluarga Alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (IKASUKA) menyelenggarakan acara Syawalan Virtual, 6/6/2020, pukul 13.00 s/d 16.00WIB. Agenda ini dapat diikuti oleh 378 orang partisipan anggota IKASUKA seluruh Indonesia dan di Mancanegara yang berhasil mengakses online Zoom Meeting ini.

Pengurus IKASUKA, Dr. Abdur Rozaki, M.Si., sebagai Sekjen IKASUKA mengucapkan terima kasih kepada para guru, sesepuh IKASUKA, para ketua dan pengurus IKASUKA di berbagai daerah dan komunitas IKASUKA di Indonesia dan Mancanegara yang telah bergabung pada halal bi halal dan syawalan virtual IKASUKA. Meski dilakukan secara virtual, suasana gayeng, guyup rukun, canda tawa keakraban tetap terasa memberikan sentuhan emosional yang sangat luar biasa, ungkap Dr. Rozaki.

Disampaikan Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga ini, dalam momen Halal Bi Halal kali ini, Plt. Rektor UIN Sunan Kalijaga, Dr. Phil Sahiron antara lain menyampaikan, suasana Covid-19 membuat kita tetap harus kreatif dan inovatif untuk tetap menjalin relasi berkomunitas. Militansi ber-IKASUKA harus dibangun ke arah saling bekerja-sama. Kebanggaan ber-IKASUKA harus dimiliki oleh semua alumni. Meski jangan sampai menuhankan identitas, sebaliknya IKASUKA harus dapat berkontribusi untuk bangsa melalui spritualitas baru, etika baru yang inklusif. Hal tersebut juga ditegaskan oleh Guru Besar Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Prof Amin Abdullah dalam tausiyahnya di Syawalan ini. KH Imam Aziz menimpali juga agar spritualitas baru itu harus dapat mendorong kemajuan bangsa. IKASUKA dapat mengembangkan visi gerakan sosial baru, manata SDM yang bermutu, agar para alumni Sunan Kalijaga makin berkontribusi untuk kemajuan bangsa.

Sementara itu, Prof Nizar Ali menyampaikan pesan, agar IKASUKA dapat menjadi kekuatan tengah, kekuatan yang mampu memoderasi di tengah berbagai kontestasi politik ekonomi dan keagamaan di masyarakat yang cenderung mengeras. Kekuatan moderasi ini, setidaknya dapat dimulai dari sesama komunitas IKASUKA sendiri juga. Sekali IKASUKA tetaplah IKASUKA, ujar Dubes Indonesia untuk Saudi Arabia, Agus Maftuh Abegriel. Dubes Indonesia untuk Al Jazair, Safira Macrusah juga menimpali, bahwa, tradisi keilmuan yang sangat kuat UIN Sunan Kalijaga menjadi bagian dari kekuatan Islam Indonesia yang dapat dikembangkan jejaringnya dengan tradisi keagamaan di Al Jazair untuk mendorong pengembangan kebudayaan. Dalam konteks inilah, menurut Prof Ema Marhumah, pentingnya UIN Sunan Kalijaga bersama jaringan IKASUKA, khususnya alumni yang bekerja sebagai diplomat, lembaga pemerintahan dan lembaga kemasyarakatan lainnya saling bekerjama melalui program yang konkret.

Begitulah sekilas perbincangan dalam syawalan kali ini. Kata Rozaki, sapaan akrab dosen yang terkenal tegas dan blak-klakan ini. Selaku Sekjen IKASUKA, pihaknya sangat senang dengan antusiasme banyak pihak, atas sukses kegiatan ini. Pihaknya juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh anggota IKASUKA, karena terkendala teknis, agenda ini hanya bisa diakses oleh 378 partisipan. Minal Aidzin Walfaidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin, sampai jumpa di kegiatan IKASUKA berikutnya, pungkas Dr. Rozaki.

Kabag. Keuangan, Ali Sodik, S. Ag., M.Si., yang mengikuti Syawalan Virtual IKASUKA kali ini, mengunggah dalam Akum Facebooknya “Alhamdulillahi Robbil ‘Aalamiin, kuliah dan halal bi halal IKASUKA. Bisa silaturahmi dengan para Guru senior, dan kawan seantero Indonesia dan yang ada di Manca Negara, dengan gaya baru online Zoom Meeting. Doaku selalu, Sukses dan Barokah, dapat mengamalkan ilmu Sunan Kalijaga di manapun kalian berada. (Weni/khabib)