The 10th Al-Jami'ah Forum International Conference

Jurnal Studi Keislaman al-Jami’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakartamenggelar Conference on "Identity in The Age of Populism: Southeast Asian Perpectives” dengan mengundang peneliti dan kalangan akademisi baik dalam negeri dan luar negeri, Jum’a-Minggu (10-11/11) kemarin.

Ketua Redaksi Jurnal al-Jami’ah Dr. Phil. Al-Makin, MA mengatakan dengan memusatkan perhatian pada identitas sebagai isu lintas sektoral dimana popularitas mengambil bentuk dan mengambil dampak, konferensi ini bertujuan untuk mendokumentasikan kesesuaian dan perbedaan antara bangkitnya popularitas di tingkat lokal, nasional, regional maupun global.

Al-Makin menambahkan dalam beberapa tahun terakhir, popularitas telah menjadi perhatian publik dengan kenaikan kelompok sayap kanan ke tampuk kekuasaan di barat. Penting untuk bangkitnya kelompok-kelompok ini adalah masalah identitas dimana demokrasi, Islam atau warna kulit dan warna putih merupakan kedudukan yang berbeda.

"Sekarang ini zaman di mana orang pupuler mengiikuti keinginan dari rakyatnya. Oleh karenanya perlu kajian ilmiah dan riset terkait isu identitas dan popularitas yang berkembang di negara asia tenggara khususnya Indonesia," kata Al-Makin.

Konferensi ini menghadirkan 35 makalah dengan tujuh topik yang berbeda yakni bagaimana isu identitas direkonstruksi untuk gerakan rakyat, bagaimana teks atau fakta sejarah yang terpisah melibatkan rekonstruksi identitas untuk gerakan rakyat, adanya unsur gender yang terlibat dalam rekonstruksi identitas, struktur di mana identitas baru dimobilisasi, keberadaan media sosial penting untuk rekonstruksi identitas dan juga mobilisasi, peran popularitas pemimpin dalam pembentukan identitas, bagaimana identitas dan popularitas berkembang sebagai gerakan perpindahan atau pemberontakan di tingkat lokal, nasional atau regional.(Khabib/humas)