DI RUMAH KITA BERJIHAD MELAWAN CORONA

Prof. Iswandi Syahputra (Guru Besar Fakultas Sosial Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)

Kita rakyat Indonesia ini tipikal masyarakat terbuka. Ditandai dengan suka berkumpul, gemar bergosip, hobi keluar rumah ingin tau rumput tetangga atau jalan-jalan ke mal sekedar cuci mata, tidak belanja.

Sementara, semua kebiasaan itu harus kita hentikan. Sekarang juga! Bukan karena kebiasaan itu buruk. Bukan, bukan itu...

Kita hentikan sementara karena kita satu keluarga besar, keluarga rakyat Indonesia. Kita harus saling menjaga dan melindungi sesama agar kita semua selamat. Selamat dari bahaya penyebaran virus Corona.

Ini tidak main-main, bukan juga pura-pura sebab beberapa negara sudah merasakan akibatnya. Jika ini perang, kita sedang berperang melawan penyebaran virus Corona yang kasat mata.

Kita harus memenangkan peperangan ini dengan cara tetap berada di rumah, jangan kemana-mana. Ini pilihan terbaik karena kita kenal dengan baik siapa musuh kita tapi kita juga harus mengenal siapa kita, dan dimana kita sedang berperang.

Kita kenal musuh kita bernama virus Corona. Kita mengerti dari berbagai informasi resmi yang kita terima, bagaimana virus ini menular dengan cepat dan bagaimana daya tahan virus ini pada setiap benda.

Kita paham siapa kita, bagaimana budaya kita yang suka berkumpul dan gemar ke luar rumah. Kita juga mengerti kekuatan medis kita terbatas. Kita juga paham dimana saat ini kita berada dalam peperangan kasat mata ini. Kita negara kaya dengan banyak pilihan makanan tahan lama selama berdiam di rumah. Ada ikan asin, abon, kacang, umbi-umbian, kerupuk, garam, kecap, mie instan berbagai rasa, dsb.

Kita hanya diminta berdiam di rumah dalam berperang melawan virus Corona ini. Itu saja. Mungkin Anda merasa sehat dan kuat. Kemudian bebas keluar rumah. Hebat... Tapi Anda bisa membawa virus ini menular ke orang lain.

Saat virus ini menular dari orang ke orang terus bertambah banyak dan rumah sakit atau tenaga medis tidak mampu menampung semuanya, saat itulah kita sudah kalah dalam peperangan ini. Kalah hanya karena Anda tidak patuh untuk mau berdiam di rumah. Jangan jadikan bangsa ini bangsa yang kalah karena Anda tidak mau berdiam di rumah.

Ahli strategi perang termashyur sepanjang masa Sun Tzu berakata:

“Kenali dirimu, kenali musuhmu, dan kenali medan tempurmu. Dan kau akan memenangi seribu pertempuran”.

Kita kenal virus Corona sebagai musuh yang harus kita perangi. Kita kenal bagaimana budaya dan kekuatan medis kita. Kita kenal Indonesia punya banyak pilihan makanan tahan lama untuk dikonsumsi selama di rumah. Kita hanya butuh semua berdiam di rumah untuk memenangkan peperangan ini.

Pada akhirnya, kita tidak berperang melawan Corona tetapi berperang melawan diri sendiri. Berperang mengendalikan diri sendiri untuk tidak keluar rumah.

Dari sini kita dapat memahami hadis Rasulullah SAW:

رَجَعْتُمْ مِنَ اْلجِهَادِ اْلأَصْغَرِ إِلَى الجِهَادِ الأَكْبَرِ فَقِيْلَ وَمَا جِهَادُ الأَكْبَر يَا رَسُوْلَ الله؟ فَقَالَ جِهَادُ النَّفْسِ

"Kalian telah pulang dari sebuah pertempuran kecil menuju pertempuran besar. Lantas sahabat bertanya, “Apakah pertempuran akbar (yang lebih besar) itu wahai Rasulullah? Rasul menjawab, “jihad (memerangi) hawa nafsu.”

Untuk memenangkan jihad melawan virus Corona ini, kita mulai dari berjuang melawan hawa nafsu untuk keluar rumah. Ini berat, tapi harus kita lalui bersama.

Selamat berjihad di rumah...