Lewat SAVIOR, UIN Suka Bergerak Menuju World Class University

UIN Sunan Kalijaga terus melakukan peningkatan untuk mensukseskan World Class University. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menghadirkan program Student Exchange perguruan tinggi di Asia Tenggara, yakni Student Academic Visit to Foreign Countries (SAVIOR) yang diamanahkan kepada Center for Developing Cooperation and International Affairs (CDCIA)/ International Office. SAVIOR merupakan salah satu program yang bertujuan untuk menjalin mitra dengan beberapa kampus yang berada di wilayah Asia Tenggara.

Program SAVIOR memberikan kesempatan mahasiswa-mahasiswi terpilih, dengan serangkaian seleksi yang ketat untuk merasakan iklim akademik kampus yang berstandar International, perlu diketahui juga bahwa program ini Fully Funded jadi mahasiswa terpilih dibiayai secara penuh untuk mengikuti program ini. Kemudian, karena program ini dikhususkan untuk mahasiswa tingkat akhir, diharapkan program ini dapat memperkaya horizon (prespektif) bagi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir (skripsi). Melalui program ini juga memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk terlibat dalam forum-forum international.

Singapore Army merupakan Army terakhir dalam program SAVIOR 2018 yang sudah berangkat hari Selasa (2/10) kemarin. Mereka ditempatkan di Singapura, sebuah negara kosmopolitan yang memainkan peran penting dalam perdagangan dan keuangan internasional. Sebelumnya, International Office sudah memberangkatkan Brunei Army dan Thailand Army pada bulan September lalu. Singapore Army dimentori oleh Achmad Uzair, S.IP, M.A., Ph.D. dan Eka Sulistyowati, S.Si., M.A. yang beranggotakan Dian Puspitarini mahasiswi program studi Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, Noory Annisa Aulia mahasiswi program studi Sastra Inggris Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, Suheri mahasiswa program studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, serta Zida Elvada Adelaide mahasiswa program studi Perbangkan Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Para mahasiswa tersebut akan melaksanakan kegiatan SAVIOR di salah satu kampus ternama urutan ketiga di Asia (versi Webometrics.info, 03/10/18) dan kampus ternama urutan pertama di ASEAN (versi Kompas.com, 03/10/18) yaitu National University of Singapore di Fakultas Art and Social Sciences.

Achmad Uzair selaku Ketua International Office mengungkapkan bahwa kegiatan para peserta program SAVIOR ini berlangsung selama 2 minggu dari tanggal 2 s.d. 16 Oktober 2018 dengan diisi materi seperti: Sit in (mengikuti perkuliahan), disini mahasiswa tersebut akan melaksankan proses perkuliahan dengan mengambil mata kuliah yang relevan dengan tugas akhir, Presentasi Paper (mengikuti Forum Diskusi), Library Access, Konsultasi dengan Expert, Community Visit, dan pastinya traveling arround the country.

Lebih lanjut, Uzair menyampaikan bahwa para peserta SAVIOR sudah berkunjung ke National Library Board of Singapore, di sana mereka di beri penjelasan mengenai sistem perpustakaan, koleksi buku, tata tertib, dan proses digitalisasi buku-buku. Selain itu, mereka menuju National University of Singapore tepatnya di Fakultas Arts and Social Sciences. Singapore Army disambut dengan hangat oleh para petinggi di program studi Malay Studies, bahkan mereka telah diberi akses untuk bisa memanfaatkan layanan central perpustakaan NUS. Hari ini, Jumat (5/10), peserta SAVIOR sudah mulai mengikuti perkuliahan bersama Prof. Noor Aisha dalam mata kuliah “Law and Malay Society” dan berkunjung ke Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Singapore.

“Jika ingin menjadi The Next SAVIOR Amry, siapkan diri kalian sejak dini dengan memperkaya prestasi baik di tingkat nasional maupun international,” pungkasnya. (Nurul)