KKN Tematik UIN Sunan Kalijaga Inisiasi Organisasi Difabel Dusun Pucung

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Inklusi kelompok 1 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menginisiasi pembentukan organisasi kelompok difabel dusun Pucung dalam acara Forum Grup Discussion (FGD) yang diselenggarakan, Kamis (8/8) kemarin di balai dusun Pucung. FGD yang bertemakan Bersama Wujudkan Kesetaraan Dalam Masyarakat ini difasilitatori oleh Dr. Astri Hanjarwati, M.A.

Astri Hanjarwati menjelaskan ada empat hal yang wajib dipenuhi untuk menciptakan lingkungan inklusif atau ramah terhadap difabel. Di antaranya adalah partisipasi penuh dari difabel; maksudnya difabel dapat berperan aktif sebagai warga desa ; difabel juga dilibatkan dalam perumusan kebijakan yang ada dalam desa.

Astri juga menjelaskan bahwa ketersediaan layanan hak, aksesibiltas, dan sikap inklusif menjadi hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan lingkungan yang ramah difabel. “sikap inklusif yang saya maksudkan di sini adalah sikap aparat pemerintah, masyarakat umum yang tidak diskriminatif, dan pemberian penghormatan atas hak-hak difabel,” tuturnya.

FGD tersebut membentuk struktur organisasi difabel Pucung, yang diketuai oleh Edi Setiawan. Sekretaris organisasi oleh Rini, Bendahara diisi oleh Sutris, dan Anggotanya Pardi, Sartini, Maryono, dan Triyono.

Elsa salah seorang fasilitator menjelaskan pentingnya dibentuk organisasi difabel ini untuk memberikan wadah bagi difabel dusun Pucung untuk menyampaikan aspirasinya, karena mereka juga bagian dari masyarakat yang seharusnya memiliki hak yang sama. “Pasalnya selama ini banyak dari mereka yang dikucilkan,” imbuhnya

Elsa mencontohkan salah satu bentuk pengucilan yang dialami difabel Pucung adalah jarang dilibatkannya mereka dalam acara yang diselenggarakan masyarakat. Hal tersebut terjadi karena kurangnyapengetahuan (SDM) masyarakat pucung mengenai difabel. “Kita berharap ada organisasi sepertiSigabataupun Dinas Sosial yang mendampingi mereka.”kaa Elsa.

Rini salah seorang penyandang disabelitas masih belum memiliki rasa percaya diri yang kuat, sehingga dirinya tidak terlibat aktif dalam kegiatan masyarakat. Rini juga menjelaskan hal tersebut terjadi karena masih minimnya pengetahuan orang tua tentang difabel.

Siti Aminah S.Sos.I., M.Si selaku DPL KKN merasa bersyukur adanya organisasi difabel di dusun Pucung. Kedepannya kami akan mendampingi keberadaan kelompok masyarakat ini agar bisa bermanfaat untuk sesama penduduk. “Kita fungsikan mereka mendapat hak yang untuk menjadi orang normal.” Kata Siti Aminah. (khabib)