Setelah berkunjung ke Universitas Indonesia, PT. Paragon Technology and Innovation, Kedutaan Besar Jepang untuk RI, agenda lawatan berikutnya adalah ke Kedutaan Besar Korea Selatan (02/10/19). Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan program kerja sama internasional UIN Sunan Kalijaga.

Achmad Uzair, MA., Ph.D. (Direktur IO) menyampaikan bahwa ada alumni UIN Sunan Kalijaga yang memperoleh beasiswa studi lanjut ke Korea selama 2 (dua) tahun berturut-turut. Pada tahun 2018 penerima beasiswa KOICA (Korea International Cooperation Agency) adalah mahasiswa Sains dan Teknologi. Sedangkan pada tahun 2019 penerima mahasiswa KOICA adalah mahasiswa Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. Selain itu, International Office UIN Sunan Kalijaga juga pernah menghadiri undangan kegiatan KOICA berupa berupa besiswa studi lanjut. Uzair berharap kerja sama ini bisa berlanjut dan berjalan dengan baik. Bahkan kedepan jika memungkinkan bisa kerja sama dalam program student exchange, joint research, Korean day, beasiswa studi lanjut, kegiatan internasional lainnya, serta Kedutaan Besar Korea Selatan bisa membantu komunikasi kerja sama dengan perguruan tinggi di Korea Selatan.

Pada pertemuan tersebut disambut oleh 2 (dua) orang staf terdiri dari staf kedubes, staf KOICA, dan Mr. Joyoug JEON (Minister Embassy of the Republic of Korea). Merespon apa yang disampaikan delegasi UIN Sunan Kalijaga Mr. Joyoug JEON menyarankan untuk keperluan cultural exchange perlu komunikasi lebih lanjut dengan Korea Foundation, sementara untuk pendirian Korean Coner bisa ditindaklanjuti dengan Korean Cultural Center. Terkait peluang kerja sama exchange bisa melalui skema Korean Studies Program.

Usai mempromosikan beberapa hal diatas, Mr. Joyung JEON dan perwakilan KOICA memberikan respon yang cukup baik. Kedutaan Besar Korea selatan cukup tertarik dengan tawaran kerja sama dari UIN Sunan Kalijaga dan menyampaikan kepada pihak UIN Sunan Kalijaga untuk mengirimkan draf proposal dalam waktu dekat. (Nurul/Hendris)