UIN Sunan Kalijaga Harapkan Mahasiswa Asing Fokus Menimba Ilmu Dan Berprestasi

Perkembangan jumlah mahasiswa asing di perguruan tinggi di Indonesia menjadi salah satu ukuran menuju perguruan tinggi berkelas dunia. Sejumlah langkah disiapkan, antara lain dengan mempermudah layanan izin belajar bagi mahasiswa asing dan penerbitan visa pelajar.

UIN Sunan Kalijaga Yogyakatra salah satu kampus yang menuju world class university sudah menerima mahasiswa asing dari berbagai negara. Bagian Kemahasiswaan dan Alumni bekerjasama dengan Center of Developing Cooperation and International Affairs (CDCIA) UIN Sunan Kalijaga melakukan pengarahan dan bimbingan ketika melakukan studi. dengan mengadakan Induksi Programe, Jumat dan Sabtu (1-2/11) kemarin.

“Selamat bergabung untuk studi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta semoga kerasan. Kalau rasa itu sudah ada anda bisa fokus menimba ilmu dan berprestasi di kampus ini. Tentu nikmat ini harus disyukuri dengan belajar sungguh-sungguh dan tepat waktu. Kalau lebih dari batas beasiswa yang ditentukan akan menjadi beban pribadi mahasiswa asing.” tutur Kepala Biro AAKK Drs. H.A. Munir, M.A. saat sambutan kegiatan program induksi.

Munir menambahkan sebagai warga negara asing ada yang harus diperhatikan terkait hak dan kewajiban, kemudian tugas kampus secara internal dan dari luar kampus terkait keimigrasian. Munir berpesan Standar Operating Prosedure (SOP) terkiat over stay harus jadi perhatian mahasiswa asing.

“Ijin tinggal jangan sampai terlewat dari batas atau nanti akan terkena denda satu juta rupiah per hari. Pola komunikasi yang baik antara mahasiswa asing dan pengelola beasiswa sangat diperlukan untuk kelancaran dan proses monitor studi di kampus. Aturan ini harus dipatuhi dan dilaksanakan sebagai kewajiban warga negara asing.”kata Munir.

Untuk memberi pemahaman dan informasi terkait keimigrasian mahasiswa mendapat materi dari Intania Ayu Kuncayaningrum, S.E sebagai Analis Keimigrasian Pertama dari Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta yang dimoderatori oleh Dr. Muhajir dari CDCIA atau International Office, untuk memberi pengetahuan tentang VISA Kunjungan, VITAS, dan keimigrasian. Sesi informasi diakhiri dengan kegiatan tanya jawab yang dipandu moderator.

Hari ke dua mahasiswa asing UIN Sunan Kalijaga mengikuti outbond sebagai bagian dari rangkaian kegiatan program induksi. Outbond yang dilaksanakan di Omah Notoplankton diikuti 21 mahasiswa asing dari 5 negara (Malaysia, Thailand, Mesir, Libya, Afghanistan). Kegiatan dibuka pukul 09.00 oleh Bapak Boy selaku Kepala Bagian Kemahasiswaan, Akademik, dan Kerjasama, kemudian dilanjutkan dengan sambutan oeh Ibu Eka Sulistyowati selaku sekretaris CDCIA. Sebelum beranjak dari rumah singgah, salah satu volunteer CDCIA membacakan peraturan terkait apa saja yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan.

Peserta diberikan waktu 10 menit untuk persiapan outbond. Pemandu memimpin jalannya acara diawali dengan berdoa. Peserta berangkat dengan format barisan berjajar 2 banjar. Perjalanan outbond melewati perkebunan salak.

Sepanjang perjalanan peserta sudah terlihat akrab satu sama lain dan bercengkrama riang. Peserta diharuskan menyusuri perbukitan dengan jalan bebatuan terjal dan curam. Setelah menyusuri perkebunan, peserta diminta untuk berjalan melewati sungai sambil melakukan beberapa permainan untuk lebih mengenal satu sama lain, sekaligus menjaga keakraban. Pemilihan lokasi di Selorejo, Tempel dimaksudkan agar mahasiswa mengenal kekayaan alam dan budaya Indonesia.

Setelah makan siang, mahasiswa diajak menikmati kopi khas dari daerah notoplankton. “ perjalanannya sangat menyenangkan dan saya suka minum kopi disini.” ujar Rania, mahasiswa asing dari Mesir. Selain menikmati kenikmatan kopi, di akhir acara volunteer CDCIA memberikan doorprize untuk siapa saja yang bisa menjawab pertanyaan. (hendris-khabib/humas)