Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Selenggarakan Diklat Kepala Laboratorium Angkatan 18

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyelenggarakan Diklat Kepala Laboratorium Sekolah dan Madrasah. Diklat yang diikuti 49 orang terdiri dari para guru mata pelajaran IPA dan Komputer ini, dibuka oleh Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr. Murtono, M.Si., di Hotel Colombo Yogyakarta, Senin, 26/3/18.

Acara pembukaan dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Dr. Hamdan Daulay, M..Si., M.A., Kepala Laboratorium Terpadu, Agus Mulyanto, M. Kom., Kabag. TU Fakultas Sains dan Teknologi, Drs. Mujiadi, M. Si., dan para mentor.

Dalam laporannya selaku panitia penyelenggara, Agus Mulyanto, M. Kom., menyampaikan, pelaksaan diklat kepala laboratorium yang diselenggarakan oleh Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengacu pada SK. Dirjen Pendis Nomor 1081. Berdasarkan SK. tersebut.Fakultas Sains dan Teknologi medapatkan mandat dari Kementerian Agama RI. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, yang menyebutkan bahwa pelaksanaan diklat sertifikasi harus dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi yang telah terakreditasi, maka Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta telah memenuhi persyaratan ini. Karena secara kelembagaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta telah mengantongi akreditasi A. Maka secara legalitas, pelaksanaan diklat sertifikasi kepala laboratorium yang diselenggarakan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini memiliki acuan yang kuat.

Dijelaskan, pelaksanaan diklat kali ini merupakan angkatan ke 18, jadi telah terselenggara 18 kali kegiatan diklat. Diklat dilaksanakan selama 12 hari setara dengan 120 JPL. Setelah para peserta lulus (menyelesaikan diklat dengan baik), sertifikat yang diterima bisa diperhitungkan sebagai cum setara dengan 12 jam mengajar.

Sementara itu materi diklat ditekankan pada manajerial, karena pastilah kompetensi profesional para guru sebagai pengajar dan peneliti sudah memadahi. Jumlah peserta kali ini 49 orang, terdiri dari 29 orang guru IPA dan 20 guru komputer. Mereka ini berasal dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Yogyakarta, Medan, Sorong, Tarakan, Bangka, Palembang dan lain-lain.

Materi pelatihan terdiri dari Permendiknas Nomor 26 Tahun 2008 dan penilaian kinerja oleh Dedi Budiono dari Diknas Kodya Yogyakarta, standar prasarana dan sarana laboratorium sekolah/madrasah oleh Drs. Sutrisno, MM., dari Dikmen Kodya Yogyakarta, kepemimpinan oleh Dr. Susy Yunita Prabandari, M. Si., kebijakan Kemenag. mengenai standar tenaga laboratorium oleh H. Nadhif, S. Ag., M. Si., (Kabid. Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag. DIY), Peran laboratorium IPA sebagai penunjang pembelajaran oleh Dr. Das Salirawati, M. Si., dari UNY, konsep manajemen laboratorium IPA oleh Dr. Widodo, M. Pd., pengelolaan limbah oleh Harjito, S.T., M. Si., dari UGM, manajemen pengelolaan alat dan bahan laboratorium IPA oleh Karmanto, S. Si., M. Sc., pengantar manajemen laboratorium oleh Dr. Thoqibul Fikri Niyartama, M. Si.,persiapan praktikum kimia, fisika, biologi oleh tim PLP Fakultas Saintek, komunikasi efektif oleh Asrofi Hilal, MA., analisa SWOT oleh Frida Agung Rakhmadi, M. Sc., karya tulis ilmiah berbasis laboratorium oleh Dr. Isna Kurniatanty, M. Si., tata cara penulisan modul praktikum oleh Erni Qurotul Aini, M. Si., kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium oleh Irwan Nugraha, M. Sc., administrasi laboratorium oleh A. Wijayanto, S. Si., prosedur operasional standar laboratoriumj oleh M. Arif Rochman, M.T., dan evaluasi. Oleh panitia diklat.

Agus Mulyanto berharap semua peserta bisa menekuni semua materi dengan sebaik baiknya, agar bisa melaksanakan standar pelayanan, pengelolaan dan pelaksanaan praktikum, serta pengembangan dengan baik di laboratorium masing-masing.

Dr. Murtono menambahkan, setelah para peserta mengikuti setiap sesi pelatihan dengan tekum dan bertanggungjawab, akan mendapatkan sertifikat. Mereka diharapkan mampu menjadi manajer yang handal di laboratorium sekolah masing masing. Melalui pelatihan ini diharapkan juga manajerial di laboratorium sekolah akan semakin baik, yang akan berimbas pada semakin meningkatnya pemahaman para siswa mengenai pengembangan sains. Laboratorium sekolah merupakan miniatur alam semesta yang akan membekali para siswa bagaimana seorang saintis bisa melahirkan sains. Oleh karena itu kepala laboratorium mengemban tanggungjawab yang besar agar para siswa bisa dengan mudah memahami sains, demikian harap Murtono (Weni/Habib).