Kepala BPIP Melantik Ketua Pusat Studi Pancasila dan Bela Negara UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta melangsungkan pelantikan dan serah terima jabatan Ketua dan Sekretaris Pusat Studi Pancasila dan Bela Negara (PSPBN), Senin (7/9/2020). Dr. Moh. Tantowi, M.Ag secara resmi dilantik menjadi Ketua dan Dr. H.Fahruddin Faiz, S.Ag., M.Ag. sebagai Sekretris PSPBN UIN Sunan Kalijaga Periode tahun 2020-2021. Pengambilan sumpah jabatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Drs. K.H.Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D.

Yudian Wahyudi mengatakan bahwa kemerdekaan Indonesia sangat luar biasa karena mampu menyatukan semua golongan dan perbedaan di Indonesia. "Dengan kemerdekaan kita memiliki segalanya. Menjadi titik temu dari peradaban. Uniknya dalam segi kekuasaan yang mampu mempersatukan seluruh yang ada di Indonesia," jelas Yudian.

Acara ini juga dihadiri oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Dr. Phil. Al-Makin, S.Ag., MA,. Dalam sambutannya, Al Makin menyampaikan bahwa di UIN Sunan Kalijaga akan membangun lebih besar lagi pusat studi Pancasila. Dengan adanya ketua dan sekretaris baru PSPBN dapat segera membuat program baru khususnya dalam mengatasi krisis identitas.

Al Makin mengatakan saat ini krisis identitas harus menjadi fokus, khususnya di Indonesia. Banyak di Indonesia beberapa yang mempertanyakan Pancasila. Tapi tidak berhasil. Pendekatan yang harus dilakukan adalah membangun reasoning kepada masyarakat dalam menerima dan memperkuat Pancasila. "Kita semua mempunyai tanggung jawab menjaga Pancasila. Khususnya yang ada di universitas, tugas kita membuat reasoning ini diterima oleh masyarakat," tambahnya.

Sebagai pengingat Al Makin menambahkan bahwa Yogyakarta adalah salah satu pusatnya kepercayaan di Indonesia karena lebih dari 1000 macam penganut kepercayaan ada di dalamnya. Kedepannya UIN Sunan Kalijaga dan BPIP dapat lebih bersinergi khususnya dalam membumikan Pancasila. "Diharapkan UIN Sunan Kalijaga dan BPIP, dapat lebih bekerjasama dan bersinergi dalam membumikan Pancasila dengan program-program kedepannya melalui Pusat Studi Pancasila," ujarnya.

Sementara itu, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo menjelaskan bahwa dalam sejarahnya Pancasila adalah titik temu peradaban dan berasal dari kearifan lokal. Bagaimana kita membuat Pancasila ini sebagai tata dunia baru. Dengan adanya kerjasama dan sinergi ini bisa membumikan nilai-nilai Pancasila khususnya melalui kearifan lokal.

Selain itu, Benny menambahkan Pancasila digali dari semua agama dan tradisi. Mengambalikan Pancasila sebagai gugus insting dalam berbang. Pancasila dibangun dari kesadaran dan keadilan. Pancasila harus menjadi arah kehidupan. Benny berharap agar BPIP dan UIN Sunan Kalijaga dapat berkerjasama dan bersinergi dalam mencetuskan program-program dalam memperkuat dan membumikan nilai Pancasila.(tim humas)