4th Panel Conference Jurnal Sosiologi Reflektif Ajak Akademisi Lebih Aktif Lakukan Riset

Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan 4th Panel Conference Jurnal Sosiologi Reflektif secara virtual melalui Zoom dan Youtube. Konferensi ini diselenggarakan selama dua hari (25-26 November 2020) dengan mengangkat tema Islam, Youth and Freedom of Religious Expressions in the Digital Era.

Konferensi ini disambut baik oleh Dr. Mochamad Sodik, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fishum. Beliau menyampaikan bahwa kita masuk pada ruang-ruang akademik sekaligus politik, sehingga kita harus siap membangun pengetahuan dan keislaman yang moderat dan harus terus menerus menggelorakan semangat kearifan serta kemajuan agar Indonesia yang beragam ini selalu bersatu dalam perbedaan. Sodik berharap kegiatan ini bermanfaat dan lebih banyak lagi yang berpartisipasi dalam konferensi berikutnya.

Dr. Phil. Sahiron, M.A selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi, Perencanaan dan Keuangan UIN Sunan Kalijaga dalam sambutan pembukaan Konferensi Jurnal Sosiologi Reflektif Rabu (25/11), menjelaskan bahwa salah satu kewajiban kita sebagai akademisi adalah melakukan riset. Dilakukan secara sebaik mungkin, seaktif mungkindan dipublikasikan di Jurnal Sosiologi Reflektif maupun jurnal lainnya. Riset dilakukan dengan bertujuan pengembangan ilmu dan dialektika keilmuan. Kita juga harus melakukan pengembangan masyarakat, mengubah masyarakat ke arah yang lebih baik. Memberikan usulan strategis kepada pemerintah untuk mendukung pengembangan masyarakat.

Sementara itu, dalam paparannya, Dr. Phil. Suratno M.A. yang merupakan Dosen Universitas Paramadina memberikan materi tentang radikalisme dan terorisme. Hubungan anak muda dan internet membuat anak muda rentan dengan radikalisasionline, sepertigame onlinemenjadi salah satu yang mempengaruhi anak muda, karena mereka yang paling dekat dengan teknologi. Salah satu cara untuk mengatasi radikalisasi online yaitu dengan mengisi ruang-ruang maya atau online dengan ide-ide yang moderat atau nasionalis, harapannya dapat meminimalisir radikalisasi itu sendiri. Tak kalah menarik, Prof. Alitemizel(Dosen Selçuk University, Turki) menjelaskan bahwa kemanusiaan menjadi hal utama, ini juga terkait dengan prinsip hidup. Beliau juga menjelaskan tentang Urban Sufisme yang berfokus pada pemikiran Jalaluddin Rumi.

Kemudian dilanjutkan penyampaian materi dari panelis Jurnal Sosiologi Reflektif. Berbagai tema dikelompokkan menjadi beberapa sesi panel dan dibahas secara menarik. Beberapa tema diantaranya yaitu “Ragam Makna dalam Ekspresi Keberagamaan Milenial”, “Ekspresi Kritik dalam Kehidupan Beragama di Ruang Sosial Media, Komedi, dan Gerakan Perempuan”, “Politik dan Agama: Membangun Harmoni dalam Ruang Konflik”, serta “Agama dalam Ruang Ekonomi dan Keluarga.” Para peserta sangat antusias dan aktif mengikuti konferensi, dilihat dari banyaknya peserta yang bergabung dan memberikan berbagai pertanyaan. (Nurul/Qorir)