Jambu Kristal Tanpa Biji Spesial dari Kebun Eduwisata Bendosari UIN Suka

Laboratorium Alam UIN Suka/Kebun Eduwisata Bendosari, Sumbersari, Moyudan, Sleman panen raya jambu kristal. Untuk merayakan keberhasilan ini, Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Phil Al Makin berkenan hadir ikut memetik jambu kristal di Kebun Eduwisata Bendosari, sekaligus mengadakan agenda Ngobrol Bareng Rektor, 13/10/2021. Kehadiran Prof. Phil Al Makin didampingi Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), Dr. Muhrisun, S. Ag., BSW., M. Ag., MSW., Ketua Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM), Trio Yonathan Tejo Kusumo, S.T., M.T., para dekan dan wakil dekan, serta tim humas.

Baca juga: Tanggamus Goes Global, the Success of KKN UIN Sunan Kalijaga

Seperti diketahui, pengembangan Kebun Eduwisata Bendosari merupakan hasil pendampingan dari Pusat Pengembangan dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) sebuah Unit kerja di bawah naungan Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat UIN Sunan kalijaga Yogyakarta (LPPM) UIN Sunan Kalijaga. Sekaligus Kebun Eduwisata ini menjadi Laboratorium Alam UIN Suka. Sebelum ditandatanganinya naskah perjanjian kerja-sama, 24/2/2021, lokasi hamparan tanah pertanian ini merupakan kebun yang dikembangan untuk budidaya jamur, yang menjadi kawasan riset alam Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga. Dalam perkembangan waktu, LPPM UIN Sunan Kalijaga menginisiasi untuk melakukan pendampingan kepada para kelompok tani dalam rangka pengembangan hingga bukan hanya jamur yang dibudidayakan, tetapi lebih beraneka ragam, seperti; rumput gajah, jambu kristal, alpukat, mangga, jeruk, anggur dan lain-lain. Dan dengan perencanaan pembangunan yang matang akan didesain menjadi agro dan eco wisata unggulan di Kabupaten Sleman.

Baca Juga : Wakil Rektor I UIN Suka Meninjau Hari Pertama Perkuliahan Tatap Muka

Dari pantauan humas ke lokasi, pohon mangga dan jambu kristal sudah panen dengan kualitas yang bagus, alpukat sudah mulai berbunga. Dalam sambutannya mengawali agenda Ngobrol Bareng bersama Rektor UIN Suka, Ketua PPM, Trio Yonathan antara lain menyampaikan, realisasi kerja-sama antara PPPM UIN Sunan Kalijaga dengan Kelompok Tani Kebun Eduwisata Bendosari, dalam setahun berjalan ini PPPM UIN Sunan Kalijaga telah beberapa kali mengirimkan tim pengabdian masyarakat, mahasiswa KKN dan tim riset yang turut membantu pengelolaan kebun. “Di kebun ini kita saling sharing keilmuan bersama bapak-bapak kelompok tani. Banyak yang didapat dilapangan, yang tidak dipelajari di kampus. Bagaimana mengatasi kendala kendala pertanian, hingga bisa dicapai hasil kebun dengan kualitas yang bagus. Hasil riset lapangan juga menghasilkan tulisan ilmiah yang dapat menopang pengembangan akademik di kampus UIN Suka”, kata Trio Yonathan. Menurut Trio Yonathan, panen raya kali ini akan bisa dinikmati kelompok tani sampai dengan bulan November mendatang.

Sementara itu Ketua Kelompok Tani, H. Sagiman, yang merupakan pensiunan kepala sekolah dasar ini memaparkan, panen raya jambu kristal kali ini hasilnya sangat bagus. Buahnya halus dan cerah. Rasanya manis dan kranci. Sudah beberapa minggu ini dipanen. Kira kira sudah memetik lima ton buah jambu kristal, yang dipasarkan di Jakarta, Kebumen, Jawa barat, dan masyarakat setempat di wilayah Yogyakarta. Buah yang beratnya antara dua s/d tiga ons dapat disetor ke Indogrosir. Sementara hasil panen rumput gajah secara keseluruhan sudah langsung dibeli oleh Kebun Binatang Gembira Loka. Selain itu setiap harinya sudah banyak wisatawan yang berkunjung membeli buah dengan memetik sendiri di kebun. Menurut Sagiman, meskipun panen buah dan rumput gajah dari Kebun Eduwisata ini secara finansial belum menguntungkan, tetapi sudah bisa untuk menutup operasional, seperti; Untuk sewa lahan Rp 45.000.000,- per tahun. Karena lahan eduwisata ini merupakan tanah kas desa. Juga untuk pengembangan dan perawan kebun. Program-program pendampingan dari kampus UIN Sunan Kalijaga sangat membantu pengembangan dan pemeliharaan kebun, serta pemasaran hasil kebun. Terutama para mahasiswa KKN dari UIN Suka. Mereka sangat bersemangat terlibat dalam manajerial, pemeliharaan kebun, dan pemasaran hasil kebun bersama kelompok tani. “Jadi kapan diterjunkan Mahasiswa KKN lagi Pak rektor,” demikian pinta Sagiman.

Berdasarkan peninjauan yang dilakukan oleh tim dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kebun Eduwisata Bendosari akan mendapatkan dana hibah sebesar 1 milyar. Namun masih terkendala status lahan yang masih merupakan lahan hijau (lahan pertanian). Saat ini kelompok tani kebun eduwisata Bendosari sedang mengurus izin alih status menjadi lahan kuning (lahan eduwisata) ke Gubernur DIY. Syarat yang mendesak untuk mendapatkan ijin ini, harus siap dulu desain master plan, pagar, tempat parkir, dan ruang pertemuan yang representatif. Untuk itu pihaknya berharap, UIN Sunan Kalijaga dapat membantu desain master plan yang dulu pernah dipaparkan saat MoU.

Menjawab harapan Ketua Kelompok Tani, Sagiman, Dr. Muhrisun menyampaikan, UIN Sunan Kalijaga sudah menyiapkan master plan yang sudah diselesaikan oleh Eulis Yulianti Faridah, M.Ds. Master plan karya Arsitek UIN Suka ini didesain sangat fungsional. Desain Kebun Eduwisata yang dilengkapi fasilitas untuk segala usia, seperti; ruang-ruang terbuka untuk pembelajaran praktis anak-anak sekolah, ruang riset, rest area, jogging track keliling lokasi, kolam penampungan air hujan, area istirahat di tengah kebun, ruang-ruang pembibitan, ruang service atau pelayanan pembelian, ruang pertemuan, dan tempat parkir. LPPM UIN Suka juga akan mengupayakan promosinya agar Kebun Eduwisata Bendosari dapat menjadi destinasi wisata unggulan di Kabupaten Sleman, bahkan bisa menjadi salah satu pesona wisata dari DIY.

Prof. Phil Al Makin menyambut baik atas keberhasilan LPPM dalam mendampingi pengembangan Kebun Eduwisata Bendosari. Rektor berharap program-program pendampingan dapat terus ditingkatkan. Tidak hanya dari Fakultas Saintek, tetapi semua Fakultas di UIN Suka dilibatkan. Menurut Rektor, sebagian besar mahasiswa UIN Suka, dan para dosen berasal dari desa. Seperti juga Prof. Al Makin sendiri juga berasal dari desa. Jadi pihaknya yakin mereka sedikit banyak memahami bidang pertanian. “Jadi tidak salah bila semua fakultas di UIN Suka dilibatkan dalam program-program pendampingan ini, agar pengembangan Kebun Eduwisata sesuai desain master plan dari UIN Suka dapat segera terwujud,” demikian harap Prof. Al Makin.

Usai agenda Ngobrol Bareng, rombongan dari UIN Suka bersama kelompok tani berkeliling ke lokasi kebun, memetik jambu kristal, dan merasakan manis dan crunchynya jambu kristal yang dipetik sendiri. (Tim Humas)