Ratusan Warga Wonokerto Ikut Pengobatan Gratis Yang Digelar Mahasiswa KKN UIN

Mahasiswa KKN kolaboratif UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan UIN Antasari Banjarmasin mengadakan aksi sosial pengobatan gratis dan penyuluhan kesehatan. Masyarakat setempat menyambut antusias kegiatan yang dilangsungkan di lokasi KKN, di Desa Wonokerto, Turi, Sleman , Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa, 5/11/19. Ratusan warga dengan tertib mengikuti kegiatan tersebut. Di sela-sela kegiatan, Rahmad Ali (salah satu peserta KKN UIN Sunan Kalijaga) menyampaikan, kegiatan hasil kerjasama dengan Rumah Sakit Siloan ini merupakan penunjang program KKN yang benar-benar dibutuhkan masyarakat.

Kepala LPPM UIN Sunan Kalijaga, Prof. Al Makin, yang hadir pada kegiatan tersebut berharap selain sebagai upaya pengobatan bagi warga masyarakat yang kebetulan lagi sakit, penyuluhan kesehatan yang disampaikan tim medis dari Rumah Sakit Siloan dan para mahasiswa KKN dapat meningkatkan pemahaman masyarakat bagaimana pola hidup sehat, menjaga keseimbangan pola makan yang sehat, dan menjaga kebersihan lingkungan. Kegiatan ini merupakan salah satu tugas dan kewajiban kampus untuk mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang benar-benar dirasakan manfaatnya bagi masyarakat luas, khususnya warga Wonokerto.

Senada dengan Prof. Al Makin, CEO RS Siloam Siti Nurtata Rizki memaparkan, RS yang dipimpinnya siap bekerjasama kapanpun dengan LPPM UIN Sunan Kalijaga, sebagai tanggungjawab sosial Rumah Sakit Siloan untuk mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang sehat. Alasannya, masyarakat adalah prasyarat menuju kesejahteraan. Melalui sinergi dengan LPPM kampus seperti inilah kegiatan sosial Rumah Sakit Siloan dapat berjalan dengan baik. “Kita terbuka dengan siapa pun, agar tercipta kehidupan bermasyarakat kita yang sehat. Kalau tubuh kita sehat, kan kerja jadi semangat, rejeki jadi lancar. Sehingga ibu-ibu dan bapak-bapak sekalian dapat menyekolahkan anak-anak kita dengan baik,” kata Nurtata.

Sementara itu, Kepala Desa Wonokerto, Tomon Haryo Wirosobo menyambut antusias aksi sosial tersebut dikarenakan telah lama aksi sosial ini tidak dilaksanakan oleh pihak luar, termasuk mahasiswa. Tomon Haryo Wirosobo berharap, kegiatan seperti ini terus berlanjut, agar peserta KKN tidak melupakan desa ketika telah ditarik ke kampus lagi.

Kegiatan ini melibatkan 2 dokter, 4 tenaga perawat, dan 2 Apoteker serta di dukung oleh perangkat desa. Dalam pengobatan gratis tersebut, RS Siloam Yogyakarta juga mengadakan sosialisasi gejala stroke seperti penyebab dan bagaimana mengatasi stroke sejak dini. Warga yang datang berobat didominasi oleh usia menengah atas dan manula baik laki-laki maupun perempuan.

Selain menggandeng RS Siloam Yogyakarta dalam pengobatan gratis, peserta KKN Kolaboratif UIN Sunan Kalijaga dan UIN Antasari Banjarmasin juga mensosialisasikan tanaman obat (apotek hidup) untuk mengatasi berbagai jenis penyakit yang diderita oleh warga.n“Sebenarnya program pengobatan gratis ini ada sangkut pautnya dengan proker Apotek hidup kami. Artinya meskipun tidak sakit, warga juga harus rutin periksa. Termasuk tanaman obat ini nanti akan diperlukan sewaktu-waktu, jadi sedia payung sebelum hujan,” ujar Wahyu Dinnor (peserta KKN) di sela-sela kegiatan. (Weni/Doni)