UIN Sunan Kalijaga adakan Workshop Internasionalisasi Perguruan Tinggi

Guna meningkatkan kualitas sebagai World Class University (WCU), UIN Sunan Kalijaga menggelar Workshop Internasionalisasi Pendidikan Tinggi di Indonesia, Kamis (12/12/19). Agenda yang berlangsung di gedung Prof. KH. Saifuddin Zuhri diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari Dekan, Wakil Dekan, Kaprodi, dan perwakilan International Office dari beberapa perguruan tinggi, seperti IAIN Pekalongan, IAIN Kendari, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Alauddin Makassar, IAIN Tulungagung, IAIN Surakarta, UIN Raden Fatah Palembang, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Islam Indonesia, Universitas Ahmad Dahlan, dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Dr. Phil. Sahiron, M.A. menyampaikan tujuan workshop sebagai bentuk penguatan World Class University di UIN Sunan Kalijaga yang masih belum maksimal. “Sejak tahun 2016 UIN Sunan Kalijaga sudah mulai menuju World Class University, namun dalam perjalanannya perlu banyak hal yang terus diperbaiki. Oleh karenanya, kami mengadakan workshop ini,” paparnya saat membuka kegiatan workshop.

Sahiron melanjutkan bahwa penyelenggaraan Workshop Internasionalisasi juga melibatkan PTKIN lain dan mitra international office di Yogyakarta agar dalam memajukan perguruan tinggi berkelas internasional bisa dilakukan bersama. "Pada penyelenggaraan workshop ini kami juga mengundang beberapa perguruan tinggi yang lain agar ke depan bisa bekerja sama dalam mengembangkan internasionalisasi perguruan tinggi".

Ketua International Office, Achmad Uzair, Ph.D. pun menambahkan bahwa UIN Sunan Kalijaga sedang memulai program internasionalisasi. Harapannya, kegiatan workshop dapat menambah wawasan menuju perguruan tinggi yang berkelas internasional. Selain itu, para peserta juga bisa menimba ilmu dari pakar yang memiliki pengalaman mengelola internasionalisasi perguruan tinggi.

Agenda workshop tersebut menghadirkan narasumber, yakni Prof. Dr. Nordin Bin Yahaya (Direktur Akademi Kepemimpinan Pendidikan Tinggi (AKEPT) Kementerian Pendidikan Malaysia. Cokorda Rai Adhi Pramartha, Ph.D (International Office Universitas Udayana). Ratna Rintaningrum, S.S, M.Ed, Ph.D. (Kepala UPT Bahasa dan Budaya Institut Teknologi Sepuluh November), dan Dr. Arif Maftuhin, M.A (Kepala Pusat Layanan Difabel UIN Sunan Kalijaga).

Kegiatan workshop terbagi menjadi empat sesi. Pada sesi pertama, Prof. Nordin Bin Yahaya yang pernah menjabat sebagai Ketua International Office Universitas Teknologi Malaysia (UTM) menyampaikan materi bertema Tantangan dan Strategi Internasionalisasi: Pengalaman Malaysia dan UTM. Dalam paparannya, beliau menyampaikan bahwa internasionalisasi pendidikan tinggi berdampak besar terhadap perubahan iklim di kampus, terutama dalam meningkatkan visibilitas universitas, dan yang terpenting adalah kualiatas mahasiswa. Prioritas utama internasionaliasi adalah manfaat yang bisa dirasakan mahasiswa.

Pemateri sesi kedua, Cokorda Rai Adhi Pramartha, Ph.D menyampaikan tema Short/Summer Course: Strategi Alternatif Peningkatan Jumlah Mahasiswa Asing. Pemateri sesi ketiga disampaikan Ratna Rintaningrum, S.S, M.Ed, Ph.D. Tema yang disampaikan adalah Pengembangan dan Pengelolaan Program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA). Sedangkan sesi ke empat, sekaligus menjadi pemateri terakhir, Dr. Arif Maftuhin, M.A menyampaikan materi terkait Relawan Mahasiswa dan Peningkatan Kualitas Layanan Universitas. (Nurul/Hendris)