Wisuda Hari Kedua, Rektor Al Makin Ajak Wisudawan Wisudawati Percaya Diri dan Punya Mimpi Tinggi

Rektor UIN Sunan Kalijaga mengajak berbangga menjadi alumni UIN Sunan Kalijaga. Baru saja UIN Sunan Kalijaga memberikan Gelar Doktor Honoris Causa kepada tiga pemimpin agama di dunia. 1. Kepada KH Yahya Cholil Staquf, ketua umum PBNU; 2. Dr. Sudibyo Markus, PP Muhammadiyah 2005-2010 dan saat ini penasehat Muhammadiyah; 3. Kepada Kardinal Miguel Ángel Ayuso Guixot, president bagian antar-iman Vatikan. “Kita beri kehormatan kepada tiga pemimpin umat utama di dunia. “Jadi perlu dicatat bahwa Wisudawan/wisudawati kali ini adalah satu alumni dengan ketiga tokoh di atas. Anda luar biasa. Anda se-almamater dengan ketua umum PBNU, PP Muhammadiyah dan Kardinal di Vatikan.

Hal tersebut disampaikan Prof. Al Makin usai mewisuda sejumlah 500 orang lulusan baru pada Sidang Senat Terbuka Wisuda Program Sarjana, Magister dan Doktor Tahun Akademik 2022/2023 yang digelar pada Kamis, 16/2. Sebelumnya pada Rabu, 15/2, Rektor UIN Sunan Kalijaga juga mewisuda sejumlah Sejumlah 597 orang. Keseluruhan yang diwisuda berjumlah 1097 orang . Sejumlah yang diwisuda kali ini terdiri dari: 736 orang lulusan Sarjana, 339 orang lulusan Magister, dan 22 orang lulusan Program Doktor.

Lebih lanjut Prof. Al Makin menyampaikan tiga cerita inspiratif untuk memotivasi para wisudawan/wisudawati. Disampaikan Rektor, Lucius Annaeus Seneca (tahun 4 SM-65 M), seorang guru dari Kaisar Romawi Kuno Nero, yang menulis surat untuk dirinya sendiri. Surat itu ditujukan mungkin untuk diri sendiri atau mungkin untuk teman yang Namanya sama. Lalu surat itu dikumpulkan berisi renungan hidup. Kata Seneca dalam surat itu: “We suffer more in imagination than in reality.” “Kita takut bayangan dan pikiran kita daripada kenyataan yang terjadi. Kita takut ketakutan kita, daripada dunia itu sendiri. Kata-kata Seneca ini sangat penting sekali. Tafsirnya seringkali kita takut sebelum melangkah. Banyak orang kuatir, nanti setelah sarjana S1 kemana? Setelah S2 kemana? Setelah S3 kemana? Padahal jalan ada di depan dengan jelas, ungkap Prof. Al Makin.

Yang kedua “Paulo Coelho, mengatakan: “Fear of failure leads to failure”. Jika kita takut gagal, kita akan gagal. Jika kita yakin akan berhasil, sudah ada satu modal keyakinan dan percaya diri. “Jika anda ingin menjadi pengusaha jangan takut modal dalam pikiran anda. Jika ingin menjadi birokrat dan pejabat, jangan takut, pasti ada jalan. Jika anda ingin menjadi akademisi melanjutkan S2, S3 ke universitas terkenal dunia seperti Harvard, Oxford, Cambridge, Jepang, Monash Australia, Jerman Heidelberg seperti universitas saya, jangan takut. Jangan takut belajar hal-hal baru. Belajar bahasa baru: Inggris, Perancis, Jerman, Jepang, Korea, Latin. Jangan takut kesulitan. Semua ketakutan diciptakan dari pikiran kita. “Today I escaped anxiety. Or no, I discarded it, because it was within me, in my own perceptions — not outside.” Hari ini, saat ini, saya membuat kecemasan. Tidak, saya buang saja, kecemasan ada dalam diri saya sendiri, dalam bayangan saya—bukan di luar diri saya,” demikian Prof. Al Makin memberi gambaran.

“Yang ketiga, Marcus Aeriulius adalah kaisar Romawi kuno yang hidup 121 M-180 M. Dia kaisar yang baik dan bijak menulis renungannya dalam buku berjudul Meditation. Buku itu bisa Anda download. Buku itu dibaca oleh orang-orang dalam kesulitan, seperti Nelson Mandela ketika dipenjara.” Kata Prof. Al Makin memotivasi.

Di hadapan para wisudawan/wisudawati Prof. Al Makin juga menyampaikan, hidup penuh dengan perubahan seperti cerita tentang perkembangan teknologi komputer dan HP. Semua harus siap berubah, dan menghadapi semua perubahan dengan tabah dan cerdik. Tidak perlu takut, seperti kata Marcus Aurelius, kata Seneca, kata Paulo Coelho, yang bisa dibaca pada karya buku ketiga tokoh ini. Terus belajar. Terus membaca, Karena sarjana harus terus bertambah kepandaiannya.

Prof. Al Makin juga berpesan untuk menjadi alumni UIN Sunan Kalijaga yang seperti Gus Yahya, dr. Sudibyo Markus, MBA, Kardinal Ayuso. Se almamater. Harus dapat menunjukkan toleransi, jiwa keragaman, memberi tempat yang berbeda. Mendorong persatuan bangsa. Siap bekerja sama dengan siapa saja. “Siapapun yang bekerja sama dengan siapa saja akan berjaya dan akan sukses. Siapapun yang tidak cocok dengan siapapun akan sulit sukses. Siapa yang sahabatnya banyak, menghargai orang lain akan menemui banyak jalan. Jadilah Sunan Kalijaga. Jadilah alumni seperti tiga tokoh dunia tadi dan tetaplah bermimpi. Tidur, bermimpi, bangun untuk mengejar mimpi. Anda perlu melihat dunia. Pergilah jauh dan bermimpilah jauh. Kejarlah. Jangan pernah ragu. Jika mimpi Anda tidak ditertawakan oleh orang-orang di sekitar Anda, berarti mimpi Anda masih kecil. Bermimpilah jauh, yang tidak mungkin, yang Anda pasti sulit. Yang tidak mungkin. Sehingga orang-orang di sekitar Anda tertawa. Itu baru tinggi,” demikian harap Rektor. (Tim Humas)