UIN Sunan Kalijaga Peringati Maulid Nabi Muhammad S.A.W.

UIN Sunan Kalijaga Perinagti Maulid Nabi Muhammad S.A.W.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, 27/09/2023, di Laboratorium Agama Sunan Kalijaga. Peringatan Maulid Nabi ini sekaligus sebagai acara puncak dari mensyukuri kelahiran UIN Sunan Kalijaga yang ke-72 tahun. Peringatan Maulid Nabi kali ini mengangkat tema “Maulid Nabi dan Kewajiban Sebagai Warga Bangsa”.

“Malam ini kita berkumpul untuk memperingati hari kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW., yang merupakan suri tauladan bagi kita semua. Nabi utusan Allah SWT., yang membawa rahmat bagi seluruh alam. Setiap tanggal 12 Rabiul ‘Awal banyak umat Islam yang memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad atau Maulid Nabi. Melalui peringatan ini kita semua bisa mengenang kembali sejarah dan perjuangan beliau dalam mendakwahkan ajaran tauhid dan agama Islam. Kita juga ingin mengambil pelajaran dari kehidupan beliau serta mendalami sifat-sifat mulia yang dimiliki baginda Rasulullah SAW.” ujar Kabiro AAKK Dr. H. Mamat Rahmatullah, MM. dalam sambutannya.

Acara dimulai dengan pembacaan Maulid Nabi yang disenandungkan oleh Muhammad Yasir Arafah selaku ketua Laboratorium Agama Sunan Kalijaga dengan diiring oleh UKM Al Mizan. Yang kemudian dilanjutkan dengan tausiyah dari Dr. Adib Sofia, M. Hum. Acara ini juga dihadiri oleh para Civitas Akademika UIN Sunan Kalijaga dan Ibu-ibu Pesantren Lansia Maguwoharjo

Dalam peringatan Maulid Nabi ini, Dr. Adib Sofia, M. Hum. menjelaskan mengenai kebaikan yang diperoleh saat menghadiri acara ini, yaitu kebaikan silahturahmi, kebaikan menuntut ilmu, memakmurkan masjid, dan memuliakan tamu.

“Maulid Nabi selalu mengingatkan kita untuk merefleksikan bagaimana supaya kita ini mengingat kepada Nabi sebagai Uswatun Khasanah” ujar Adib.

Menurut Adib jika ingin menjadikan Nabi Muhammad sebagai kita, maka kita harus menjadikan beliau sebagai model komprehensif.

“Oh Nabi memang menyampaikan dakwahnya secara santun, Nabi menyampaikan dakwahnya dengan hati kan begitu, Nabi bercakap-cakap setiap hari dengan lemah lembut, qaulan, qaulan, qaulannya banyak sekali yang ada di dalam Al-Qur’an. Maka kita juga meniru apa yang dilakukan oleh Nabi dengan selalu mengajak kebaikan tanpa kekerasan, dengan selalu berpegang pada nurwatul wufqoh, karena kita yakin akan selamat dan karena sebetulnya hakikat dari Islam itu selamat fiddunya wal akhiroh.” imbuh Adib.

“Kaitannya dengan tema kita malam hari ini yaitu Maulid Nabi tapi disambungkan dengan tema miladnya UIN. Temanya milad UIN itu “Pemimpin dan Warga Bangsa”, maka dalam konteks kita malam ini “Maulid Nabi dan Kewajiban Sebagai Warga Bangsa”. Saya ingin mengingatkan bahwa posisi kita itu berarti yang pertama adalah sebuah kedirian, kita ini sebagai individu diri sendiri itu mau dibawa kemana storage of mind kita? Mau diisi korea-korea, komik-komik, hafalan-hafalan. Mau diisi apa saja storage of mind adalah kepemimpinan diri kita sendiri. Mau melangkahkan kaki kemana kita? Mau ke tempat kebaikan ataukah keburukan itulah kita memimpin diri kita sendiri”. ujar Adib.

Selain membahas kepemimpinan diri sendiri, Adib juga menjelaskan terkait hubungan setiap manusia dengan keluarganya masing-masing.

“Di dalam kehidupan ini, di dalam berbagai teori tidak pernah ada belum pernah saya temukan teori yang mengecilkan arti penting keluarga”. tambah Adib (Putri/Elfa/Bella/Alfan)