UIN Sunan Kalijaga Fokus Menuju World Class University

Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D., mengatakan, UIN Sunan Kalijaga Mantap menjadi World Class University/ universitas berkelas dunia dalam bidang Studi Keislaman. Memang tidak mudah untuk mencapai itu semua, tetapi akan terus diperjuangan dalam berbagai hal, hingga cita-cita itu terwujud. Sudah banyak yang dicapai UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta hingga mendapat pengakuan internasional dan itu harus terus dilanjutkan. Di bidang manajemen kelembagaan, UIN Sunan Kalijaga sudah mendapatkan pengakuan dari Lembaga Akreditasi Internasional TUV-Reinland. Di bidang Pengembangan Akademik; UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dapat mempertahankan Akreditasi A dengan Skor 372, yang sebelumnya adalah A dengan Skor 364 dan BAN-PT. Mendapat pengakuan dari Lembaga Akreditasi Internasioanal AUN-QA. ). Sudah ada enam Prodi S1 (Pendidikan Kimia, Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah, Akidah dan Filsafat Islam, Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir) dan Program S2 Interdisciplinary Islamic Studies berhasil mengantongi Akreditasi Internasional dari AUN-QA. Menyusul tiga Prodi S1 (Ilmu Kesejahteraan Sosial, Sosiologi dan Ilmu Hukum) juga dalam proses Akreditasi Internasional AUN-QA. Dalam hal peminat, kompetisi masuk UIN Sunan Kalijaga semakin ketat, dengan perbandingan 1 orang calon mahasiswa harus bisa mengungguli 72 orang. Jadi meskipun belum memiliki Fakultas Kedokteran dan Teknik, tingkat kompetisi masuk UIN Sunan Kalijaga nomor satu diantara Perguruan Tinggi Islam di Indonesia. Pada Bidang Studi Hukum, Dulu Jagonya UII. Sekarang Prodi Hukum UIN Sunan Kalijaga bisa mengungguli UII, terbukti dalam kompetisi Debat Hukum, UIN nomor satu se-Indonesia. UIN Sunan Kalijaga dipercaya untuk memimpin perguruan tinggi se Asia dengan ditetapkannnya Rektor UIN Sunan Kalijaga sebagai President of Asian Islamic Universities Association (AIUA) dan dipercaya memimpin penggelolaan 6 jurnal Internasional dalam bidang Studi Keislaman, salah satunya International Journal of Islamic Education.

Hal tersebut disampaikan Prof. Yudian Wahyudi dalam Rapat Senat Terbuka Mensyukuri Kelahiran UIN Sunan Kalijaga yang ke 86, bertempat di Gedung Prof. Dr. H.M. Amin Abdullah, Kamis, 26/9/19. Pada peringatan Hari Lahir UIN Sunan Kalijaga kali ini mengangkat tema “Peran Pendidikan dalam Mempererat Persatuan dan Kesatuan Bangsa.” Lebih lanjut Prof. Yudian Wahyudi memaparkan, pada agenda mensyukuri kelahiran kali ini pihaknya sangat bersyukur karena Guru Besar UIN Sunan kalijaga bertambah 5 lagi. Dua baru saja dikukuhkan yakni: Prof. Dr. Phil Al-Makin, S. Ag., MA., dan Prof. Dr. Euis Nurlaelawati. MA. Ada tiga lagi yang akan segera dikukuhkan yakni; Prof. Hj. Marhumah, M. Pd., Prof. Dr. H. Sangkot Sirait, M. Ag., dan Prof. Dr. Hj. Maizer Said Nahdi, M. Si. Masih banyak lagi yang telah dicapai UIN Sunan Kalijaga yakni: Program International Writting Contest (IWC). Sudah 3 kali dilaksanakan. Yang pertama dengan pemenangnya Prof. Marta dari Amerika, yang kedua pemenangnya Profesor Omar Edaibat dari Kanada. Kali ini pemenangnya Profesor Alan Hayes dari Australia. Karya Ilmiahnya berjudul “Foundations of Peace and Harmony in Famillies and Communities: Insights from a TRUST, LEARN, and CARE (TLC) Framework,”disampaikan pada rapat senat terbuka kali ini. Melalui IWC yang pesertanya para Profesor dari berbagai perguruan tinggi luar negeri, menjadikan UIN Sunan Kalijaga semakin dikenal di luar negeri. Selain itu karya ilmiah peserta kontes menjadi karya yang lahir dari kampus UIN Sunan Kalijaga, dan akan diterbitkan di jurnal internasional. Tentunya UIN Sunan Kalijaga juga lebih dikenal lagi di luar negeri.

Disampaikan, UIN Sunan Kalijaga dalam proses mempersiapkan 9 kriteria akreditasi internasional, dimana 40 % syaratnya adalah prestasi pengembangan akademik di tingkat internasional. Dalam hal ini tantangan yang harus diatasi adalah; membiasakan sivitas akademika UIN Sunan Kalijaga untuk melakukan penulisan karya ilmiah. Karena sebagian besar mahasiswa dan dosen adalah dari pesatren yang terbiasa melakukan halalan dibandinmg menulis. Sehingga diperlukan program dobel akademik. Pada agenda rapat senat terbuka kali ini Prof. Yudian Wahyudi mengkritik Kepres nomor 17 tahun 2019, yang salah satunya terdapat kebijakan bahwa syarat ASN dosen harus Doktor (S3). Menurutnya, terkait kebijakan pendidikan, Pemerintah harusnya hati-hati membuat aturan. Harus tahu kondisi masyarakat kita. Coba berapa persen masyarakat yang bisa kuliah hingga S3, dan pemerintah ataupun lembaga beasiswa belum bisa memenuhi target jumlah Doktor yang diperlukan untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Jika aturan ini dipaksakan Indonesia akan mengalami krisis ASN pendidik di perguruan tinggi. Ini akan menghambat kemajuan Bangsa, Kata Prof. Yudian Wahyudi.

Prof. Yudian Wahyudi juga mengkritik kebijakan terkait akan dicabut tunjangan guru besar bila tidak memenuhi syarat publikasi karya ilmiah dalam jurnal internasional. Prof. Yudian Wahyudi berpikiran, pembuat aturan ini pastilah tidak memahami betapa ketatnya untuk bisa menembus jurnal internasional. Pihaknya menekankan, untuk tidak memakai pengalaman pribadi sebagai dasar menerbitkan aturan yang sangat penting bagi kemajuan bangsa dan negara. “Pejabat yang begini pastilah kurang piknik, baik piknik akademik, piknik geografis, dan banyak piknik yang lainnya,” gurau Prof. Yudian.

Namun di sisi lain Prof. Yudian Wahyudi bersyukur menyambut terbitnya PP Nomor 46 Tahun 2019. Salah satu aturan menyebutkan bahwa Universitas di lingkup PTKIN diperbolehkan membuka Prodi Ilmu Umum maksimum 50 persen dari Prodi ilmu agama, hanya dengan syarat mendapat ijin dari Kemenristekdikti. Melalui keleluasan aturan itu, UIN Sunan Kalijaga tidak lama lagi akan membuka Fakultas Teknik (sudah ada Prodi Teknik Informatika dan Teknik Industri, dan S2 Teknik Informatika, ditambah Prodi Teknik Elektro, Prodi Teknik Kemaritiman, Prodi Teknik Sipil, dan S2 Teknik Industri), serta S2 Ilmu Hukum di Fakultas Syari’ah dan Hukum.

Pada agenda Mensyukuri Kelahiran UIN Sunan Kalijaga kali ini Rektor UIN Sunan Kalijaga memberikan penghargaan Anugerah Mutu. Diantaranya fakultas teladan diterima oleh Fakultas Syari’ah dan Hukum. Prodi teladan diterima oleh Prodi Perpustakaan, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. Dosen teladan diterima oleh Prof. Sangkot Sirait dan Prof. Marhumah. Tenaga kependidikan teladan diterima oleh Ratna Eryani, S. Ag., Siti Latifah, SE., Widarsih S.IP., Jaka Santosa, Listiyani, Dra. Budi Susilowati, MA., Rahman Soleh, S. Hum., Fenti Muzdalifah, SIP, Pamuji, S. Ag., S. IPI., M. IP., Ngadiman, Triyono, Dwi Sri Lestari, S. Psi. Mahasiswa teladan diterima oleh Rahmad Hidayat, Beny Subagja, Maulana Umar In’amul Hasan, Mike Yunita, Ersa Elfira Khaiya, Aulia Nidaurrahmah, Dewi Wahyu Setyo Rini, Ahmad Syafi’i Sulaiman Jamrozi. Juga piala dan penghargaan pemenang lomba flog kepada juara I M. Firman Hidayat, juara II Ryan Nugroho, juara III Alfiana Yuniar, juara harapan I Ahmad Bisyri dan Hamada Azzara, harapan II Muh. Sumraji, harapan III Mirza Pradika.

Juga diserahkan Buku Ensiklopedia UIN Sunan Kalijaga dari Kepala LPPM, Prof. Al Makin kepada Rektor. (Weni/Doni)