Al Jami’ah UIN Suka Tembus Q1, Tanda UIN Suka Mendunia

Jajaran pimpinan UIN Sunan Kalijaga mengadakan tasyakuran atas prestasi yang berhasil diraih Jurnal Internasional Al Jami’ah, di ruang rapat pimpinan, gedung Prof. Saifuddin Zuhri, kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 22/6/2021. Jurnal internasional “Al Jami’ah” berhasil meraih predikat Quartile (Q1) Versi SCImago Journal Rank (SRJ). Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Al Makin memotong tumpeng, lalu diserahkan satu persatu kepada para pengelola Jurnal ini, sebagai tanda syukur dan bangga kepada tim penerbitan Jurnal Al jami’ah.
“Saya senang dan Bangga, Jurnal tertua Studi Keislaman bidang sosial humaniora UIN Sunan Kalijaga dapat menembus status Quartile (Q1). Ini penting bagi eksistensi PTKIN di kancah internasional. Saat ini sudah ada lima Jurnal PTKIN yang dapat menembus Q1 Scopus. Yang pertama tentu Al Jami’ah, kemudian menyusul Journal of Indonesian Islam (JIIs)-UINSA, Qudus International Journal of Islamic Studies (QIJIS)-IAIN Kudus, Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies (IJIMS)-IAIN Salatiga, StudiIslamika-UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ini penting bagi eksistensi dunia akademik di mata Internasional. Artinya tulisan-tulisan ilmiah kita sudah bisa disejajarkan dengan negara maju.

Baca juga:Alhamdulillah! Jurnal Al-Jami'ah Raih Quartile 1 Versi SJR

Tulisan kita di dalam indeks standart yaitu Scopus sebagai standar yang paling umum untuk tulisan dan jurnal ilmiah, dalam SCImago Journal Rank (SRJ) Indonesia menempati urutan 47. Alhamdulillah, dengan demikian Al Jami’ah turut berkibar terus di kancah Internasional. Oleh karenanya para guru besar atau yang akan menginginkan status guru besar harus menulis paling tidak sejajar di dalam tulisan ilmiah yang diterbitkan oleh jurnal yang terindeks Scoopus seperti Al Jami’ah. “Maka dalam periode kepemimpinan ini, UIN Sunan Kalijaga akan memacu agar jurnal-jurnal yang lain di kampus ini dapat terindeks Scoopus, demikian tegas Prof. Al Makin.

Di tempat terpisah, Editor-in-Chief Jurnal Internasional Al Jami’ah, Prof. Ratno Lukito menyampaikan rasa syukurnya atas prestasi ini. Terkait raihan prestasi internasional Al Jami’ah,Prof. Ratno Lukito menjelaskan, peringkat baru Scopus dengan Q1 ini menandakan bahwa Al-Jamiah sebagai jurnal internasional telah terbukti mampu untuk mempertahankan dirinya dalam skema internasional jurnal akademik yang bonafit, sejak 2014 hingga 2021 peringkatnya pun terus meningkat setingkat demi setingkat. Ini tentu saja berkat kerjasama semua pihak dari reviewer asing, editor dalam negeri maupun pihak rektorat dan UIN Sunan Kalijaga secara keseluruhan. Kewajiban kita sekarang untuk terus mempertahankan peringkat Q1 ini dengan terus meningkatkan nilai SJR nya sehingga peringkat Q1 dapat untuk dipertahankan selamanya.
Menurut Prof. Ratno Lukita, prestasi Q1 ini dapat diraih, karena Jurnal Al Jami’ah sejak dulu telah memiliki standar kualifikasi yang terus dijaga dalam menerbitkan tulisan-tulisannya.

Editor Al Jami’ah kebanyakan lulusan luar negeri yang memiliki pemahaman yang cukup tentang standart tulisan internasional. Ada variasi penulis, termasuk penulis-penulis dari luar negeri dalam setiap edisi yang terbit. Di samping itu Al Jami’ah selalu bisa terbit tepat waktu. Apalagi saat ini sudah diterbitkan secara online, jadi bisa dicicil diterbitkan, hingga pada bulan waktunya terbit, semua sudah siap diterbitkan.


Profil Jurnal Al Jami’ah

Dijelaskan Prof. Ratno Lukito, Jurnal Al Jami’ah merupakan jurnal kajian keislaman yang tertua di Asia Tenggara yang terbit pertama kali tahun 1962. Jurnal Al-Jami’ah pada awal terbit telah memunculkan tulisan berbagai ahli kajian keislaman dan sosial humaniora seperti H. Abubakar Atjeh, Prof. Mahmoud Shaltut, Drs. Hasbullah Bakry, KH Syaifudin Zuhri, dan lain-lainnya. Bahkan terdapat juga tulisan dari pidato-pidato tokoh nasional seperti Ir. Soekarno, Dr. Soebandrio dan Ruslan Abdul Gani. Saat itu Al-Jami’ah disebut dengan Majalah Ilmu Pengetahuan Agama Islam dengan pimpinan redaksi Drs. Kafrawi dengan pelindung Rektor Prof. Soenarjo.
Alhamdulillah, hingga saat ini Jurnal Al-Jami’ah masih bisa menjaga konsistensi penerbitan hingga pada tahun 2009 mendapatkan hibah dari Dirjen Dikti, Departemen Pendidikan Nasional untuk program penginternasionalan jurnal ilmiah. Beberapa program yang dilakukan antara lain pencetakan dan penerbitan jurnal internasional, pembuatan dan pengelolaan website, penyelenggaraan workshop artikel ilmiah untuk jurnal internasional, monitoring dan penyelenggaraan award penulisan artikel ilmiah.

Kegiatan-kegiatan tersebut diarahkan untuk peningkatan mutu jurnal yang sebelumnya telah terakreditasi nasional. Program ini kemudian dilanjutkan dengan memperluas distribusi melalui pengiriman Jurnal Al-Jami’ah ke berbagai universitas dan lembaga ilmiah luar negeri dan penyelenggaraan konferensi internasional.
Selain itu, kiriman artikel dari para penulis terus meningkat. Setiap bulan redaksi menyeleksi artikel terbaik yang masuk kurang lebih 30 artikel tiap bulannya. Tahun 2020, misalnya, redaksi menerima artikel sebanyak 362 tulisan. Hingga saat ini jurnal tetap terbit rutin dua kali dalam setahun, pada bulan Juni dan Desember.

Tahun 2014 Jurnal Al-Jami’ah terindeks Scopus di level Q4. Al-Jami’ah merupakan jurnal pertama di lingkungan Kementerian Agama yang terindeks Scopus, bahkan yang pertama di Indonesia untuk area studi sosial humaniora. Untuk menjaga dan terus meningkatkan kualitas tulisan, Al-Jami’ah rutin menyelenggarakan seminar internasional dan naskah terpilih akan terbit di jurnal. Sebagai hasilnya, peringkat Al-Jami’ah terus meningkat menjadi Q3 di bidang humaniora (tahun 2016) dan Q2 di bidang studi agama (2019). Dan tahun 2021, atas kerja keras dan dukungan semua pihak, jurnal Al-Jami’ah mendapatkan level Q1 Scopus pada area religious studies idengan SJR 0,161, demikian tegas Prof. Ratno Lukito.

Ke depan Prof. Ratno Lukito bersama pengelola Jurnal Al Jami’ah akan terus melakukan penerbitan on time. Karena dengan upaya itu pemeringkatan utamanya akan dilakukan. “Kita juga akan meningkatkan prestasi ini, dengan meningkatkan reciting terhadap karya-karya yang diterbitkan Al Jami’ah untuk mempertahankan nilai quotasinya, demikian Prof. Ratno Lukito. (Weni/Doni)