500 Mahasiswa Baru Fakultas Syariah dan Hukum UIN Suka Ikuti Kuliah Umum
Tidak kurang dari 500 orang Mahasiswa Baru Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga mengikuti Kuliah Umum, bertempat di gedung Prof. R.H.A. Soenarjo, S.H, 2/9/2022. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum, Prof. Dr. Drs. H. Makhrus, S.H., M.Hum., membuka Kuliah Umum kali ini dengan memperkenalkan kedua Narasumber, yakni YM. Hakim Agung Dr. Drs. H. A. Mukti Arto, S.H., M.Hum., dan H. Mahmudi, S. Ag., M. Ek., dari Bank Indonesia, sebagai alumni Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga yang telah sukses meniti karir dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai ajaran Islam yang Rahmatan Lil Alamin.
Disampaikan Prof. Makhrus, Kuliah Umum merupakan agenda akademik yang sangat penting diikuti oleh Mahasiswa Baru UIN Sunan Kalijaga, utamanya adalah Mahasiswa Baru Fakultas Syariah dan Hukum. Menurut Prof. Makhrus, sebagai Mahasiswa Baru, ada perubahan diri yang luar biasa, dan juga perubahan paradigma, disaat awal masuk pendidikan tinggi, yang sebelumnya masih berstatus sebagai pelajar. Sebagai pelajar semua urusan pembelajaran 100% diarahkan oleh guru. Namun, setelah menjadi mahasiswa semua akan mengikuti pembelajaran dari Dosen. Tidak seperti Guru yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap perkembangan penyerapan keilmuan semua anak didiknya, Dosen hanya bertindak sebagai fasilitator saja. Selebihnya semua Mahasiswa harus memiliki kemandirian dan kreativitas dalam proses penyerapan keilmuan.
Oleh karena itu melalui Kuliah Umum, seluruh Mahasiswa Baru dipertemukan dengan alumni yang telah memiliki banyak pengalaman dalam meniti karier, dan terjung di masyarakat sebagai agen perubahan.
“Narasumber kali ini, dulu sama seperti kalian. Lalu mengikuti proses panjang untuk sukses, menempa diri dengan bermacam disiplin keilmuan. Dapat menyelesaikan berbagai tantangan yang dihadapi, pantang menyerah hingga dapat diraih kesuksesan dalam berkarir. Pak Mukti Arto sebagai Hakim Agung, Mas Mahmudi berkarir di Bank Indonesia. Maka ikuti sharing sassion dengan beliau berdua, agar kalian semua dapat mengikuti jejaknya untuk sukses berkarir dengan berpijak pada nilai-nilai Islam yang Rahmatan Lil Alamin,” demikian harap Prof. Makhrus.
YM. Dr. Drs. H. A. Mukti Arto, S.H., M.Hum., berpesan, “Jadilah versi terbaik dari dirimu. Miliki cita-cita dan seriuslah pada cita-cita tersebut. Cita-cita adalah panduan dalam berkarya. Tempuh dengan semangat karena Man jadda wajada, siapa yang serius dialah yang sukses.” tuturnya mengawali pemaparan materi pada acara Kuliah Umum Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga yang bertajuk ‘Masa Depan Mahasiswa Fakultas Syari'ah dan Hukum dalam Pembangunan Negara’.
Hakim Agung pada Mahkamah Agung Republik Indonesia 2015 s.d 2021 ini kemudian menjelaskan bahwa hukum yang ada di Indonesia berfungsi mengantarkan rakyat dan negara Indonesia untuk mencapai tujuan bernegara. Tatanan hidup dalam bermasyarakat terdiri atas hukum tertulis dan hukum tidak tertulis. Demikian halnya tatanan hukum yang disyariatkan Allah (Syariah Islam) baik yang terperinci ataupun yang hanya pokok-pokoknya saja sebagai pedoman dalam berhubungan dengan Tuhannya, dengan sesama muslim, dengan sesama manusia, dengan alam semesta dan .dengan dirinya sendiri. Selain itu, materi maqashid syariah Islam juga disampaikan pada acara yang diikuti oleh mahasiswa baru Fakultas Syariah dan Hukum Tahun Akademik 2022/2023.
Dipenghujung materi, YM menyampaikan setidaknya ada 10 komponen pembelajaran hukum yang perlu untuk dikuasai oleh mahasiswa. Yakni, menghafalkan tatanan (teks) hukumnya, memahami jenis dan objek tatanan hukum, menguasai sumber hukum serta sejarah hukumnya, memahami apa tujuan (misi) hukum, menguasai aplikasi tatanan hukumnya, menguasai daya paksa penerapan hukum, memahami koherensi (munasabah) dengan aturan lain, menguasai kendala-kendala dari penerapan hukum termasuk apa saja ragam sanksi atas pelanggaran hukum.
Mahmudi menyampaikan, apa yang membuat seseorang dapat meraih kesuksesan. Bukan semata IPK tinggi, atau tampang yang keren. Namun karena ijin Allah SWT, soft skill, dan tekun dan disiplin menimba ilmu. Oleh karena itu penting sekali berdoa dan bermunajat kepada Allah, disamping mengasah soft skill (kemampuan berinteraksi sosial, bekerja sama, dan kemampuan bahasa yang baik, dan lain-lain) dan tekun belajar, serta gigih mencari peluang yang ada.
Mahmudi juga menjelaskan tentang kualitas Lulusan Perguruan Tinggi yang Diharapkan Dunia Kerja yang diterbitkan oleh National Association of Colleges and Employers, USA, 2002 (disurvei dari 457 pimpinan. Diantaranya adalah yang memenuhi kriteria; Kemampuan berkomunikasi, kejujuran/integritas, kemampuan bekerja sama, kemampuan interpersonal, beretika, motivasi/inisiatif, kemampuan beradaptasi, daya analitik, kemampuan TI, kemampuan berorganisasi, berorientasi pada detail, kepemimpinan, kepercayaan diri, ramah, sopan, bijaksana, indeks prestasi di atas 3.00, kreatif, humoris, kemampuan berwirausaha. Perlu dipahami Mahasiswa Baru, ada jurang antara materi kuliah dan dunia nyata. Dalam bidang apapun berkarir, banyak hal baru yang harus dipelajari . Masalah akan selalu ada. Melatih orang memecahkan masalah dengan lebih baik, dapat sangat berpengaruh pada kemampuan mereka menghadapi masalah di semua lini kehidupan. Baik mengenai pekerjaan, keluarga, keuangan, dan lain sebagainya (Hasil penelitian psikolog Thomas D’Zurilla & Arthur Nezu). Mengapa perlu berpikir kreatif? Karena banyak masalah di dunia nyata yang 'tidak standar',” demikian papar Mahmudi (Weni/Alfan/Ihza)