BENCHMARKING FAKULTAS SAINTEK KE FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

Fakultas Saintek UIN Sunan Kalijaga terus melakukan usaha meningkatkan kualitas kerja ASN. Tidak hanya SDM dosen, namun juga karyawan (tendik) terus dilakukan pembinaan kepegawaian. Kepada dosen-dosen muda diberikan pembinaan keislaman dan wawasan kebangsaan. Demikian pula bagi karyawan (tendik) Fakultas Saintek diberikan berbagai pembinaan dan penguatan motivasi kerja agar bisa memberi pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.

Dalam usaha meningkatkan etos kerja pegawai, Falultas Saintek melakukan benchmarking ke Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar pada tanggal 22 s/d 25/8/19. Kegiatan ini diikuti 22 ASN Fakultas Saintek yang dipimpin oleh Wakil Dekan AUPK Dr. Hamdan Daulay, M.Si. M.A. Kunjungan ke Unhas ini juga diikuti Kabag TU FST Drs. Mujiadi , M.Si, kasubag 1, Faozy Barokah, SH, dan kasubag 2, Hj. Anita, S.Ag. di Unhas Makassar rombongan ASN Fakultas Saintek di terima oleh Dekan Fakultas Teknik, Wakil Dekan 2, Kabag TU dan beberapa dosen.

Dalam dialog berlangsung cukup akrab di kampus Fakultas Teknik Unhas, Dekan Fak. Teknik Unhas menyampaikan berbagai perkembangan yang dicapai dalam 5 tahun terakhir dan rencana 10 tahun ke depan. Khusus untuk tenaga tendik di fakultas Teknik Unhas, menurut dekan diberi kesempatan yang luas untuk meningkatkan kualitas. Mereka diberi kesempatan studi lanjut, mengikuti seminar, pelatihan hingga studi banding ke Jepang dan Australia.

Dr. Hamdan Daulay juga menyampaikan dalam dialog tersebut bahwa ASN di FST UIN Sunan Kalijaga juga diberi kesempatan yang luas untuk meningkatkan kualitas diri. Termasuk kegiatan benchmarking ke Unhas adalah dalam rangka meningkatkan motivasi dan etos kerja, serta untuk menambah wawasan ASN. Dengan kegiatan ini diharapkan ASN FST bisa memberi pelayanan yang lebih baik di lingkungan kampus UIN Sunan Kalijaga, demikian harap Dr. Hamdan Daulay.

Dalam agenda Benchmarking tersebut, tim Fakultas Saintek UIN Sunan Kalijaga menyempatkan berkunjung ke sekolah pedalaman, yang harus ditempuh dengan naik perahu. “Jadi anak anak sekolah di sini, setiap hari harus berjuang menyeberang sungai untuk bisa ke sekolah. Kami jadi guru SD untuk beberapa saat, untuk memberi motivasi anak anak agar rajin belajar,” jelas Hamdan. (Weni)