100_20191004_1EDCF691-8C18-44F5-8E77-7652521C0F5F.jpeg

Sabtu, 28 September 2019 08:45:59 WIB

0

Sastra Inggris FADIB UIN Sunan Kalijaga Selenggarakan Konferensi Nasional Bertajuk “CONTEMPORARY ISSUES IN ISLAM AND ENGLISH LITERATURE”

Seiring perkembangan era global, budaya antar bangsa semakin tipis batasnya. Islam tidak bisa menutup diri agar bisa semakin berperan di era global. Dengan semangat keilmuan Integrati-Interkoneksi, studi ke-Islaman UIN Sunan Kalijaga juga terus mengepakkan sayapnya untuk bisa berkolaborasi dengan budaya berbagai bangsa agar peran Islam yang rahmatan lil alamin bisa dirasakan masyarakat berbagai bangsa di dunia ini.  Yogyakarta (25/09/2019). Kali ini Prodi Sastra Inggris, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya (FADIB) mengkaji kolaborasi antara Islam dan kesusastraan Inggris melalui  konferensi nasional yang mengundang tiga pembicara utama, yaitu Prof. Dr. Suminto A. Sayuti yang berasal dari Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Dr. Albertine Minderop, M.A. dari Universitas Darma Persada Jakarta, dan Febriyanti Lestari, M.A. yang mewakili UIN Sunan Kalijaga sendiri, di Gedung Prof. RHA. Soenarjo, S.H.

Forum ini dimeriahkan dengan penampilan grup musik mahasiswa Prodi Sastra Inggis kampus putih ini. Mengawali acara ini ketua Prodi Sastra Inggris, Dr. Ubaidillah, S.S. M.Hum.  Menyampaikan, mengutip perkataan seorang ulama yang mengatakan bahwa “siapa yang mempelajari bahasa asing dia akan selamat dari tipu daya bangsa asing itu”. Maka pihaknya berharap, dengan mengkolaborasikan pembelajaran Bahasa Inggris dengan kebudayaan bangsa Inggis mahasiswa tidak terpedaya dengan budaya barat. Tentunya budaya yang bertentangan dengan ajaran Islam serta nilai nilai humanis yang dikandungnya. Sementara itu,  konferensi nasionalkali ini dibuka  Dekan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, Dr. KH A. Fatah, M.Ag.

Sementara itu, ketiga pemateri dalam presentasinya pada  dasarnya membicarakan bagaimana Islam dalam kacamata sastra Inggris yang dalam perwujudannya terdapat misrepresentasi Islam dalam karya-karya sastra inggris. Prof. Dr. Albertine menyampaikan tentang integrasi-interkoneksi antara Islam dan pemikiran Barat yang tercermin dari karya-karya Barat.  Menurut Prof. Albertine, ada kesamaan antara aliran sufisme yang terdapat dalam ajaran Islam dengan pemikiran Emerson yang juga merupakan seorang transendetalis.

Febriyanti Lestari M.A.  fokus membahas tentang representasi Islam di beberapa karya sastra Barat. Menurut Febrianti, representasi Islam dalam perspektif Barat terbagi menjadi dua, yaitu representasi netral seperti dalam Manley’s Almyna dan Chaucer’s Man of Law, dan representasi buruk seperti dalam Inferno. Meski demikian, dalam karya Inferno, terdapat juga representasi netral seperti pada penggambaran beberapa cendekiawan muslim yang terkenal, yakni: Ibnu Sina dan Ibnu Rusydi.

Menurut Febriyanti, hal ini terjadi karena adanya misrepresentasi akibat kurangnya sumber informasi di Barat mengenai Islam dan politisasi yang berdasar historis.  Prof. Dr. Suminto A. Sayuti  menyoroti tentang esensi dan hakikat dari Islam in English Literature itu sendiri. Ia mempertanyakan kembali posisi dan status Islam dalam istilah tersebut. Menurut beliau, dalam konteks tertentu Islam dapat berperan sebagai kebudayaan, dan dalam konteks yang lain.  Islam dapat  dipandang murni sebagai agama. Oleh karena itu, pentingnya memiliki standar atau kualifikasi yang jelas dan sikap kritis dalam menggolongkan antara karya sastra Islam dan karya sastra Islami karena kedua hal yang mungkin terlihat serupa ini tentunya memiliki hakikat makna dan esensi yang berbeda dan nantinya membutuhkan perspektif yang berbeda pula untuk mengkajinya.

Agenda acara dilanjutkan dalam  diskusi paralel yang diikuti 2 kelompok. Kelompok pertama dengan fokus peminatan linguistik, dimoderatori Dr. Ubaidillah dan  Aninda Aji Siwi, M. Pd., sementara kelompok kedua dengan fokus peminatan sastra dimoderatori oleh Dr. Witriani, M.Hum. Para Panelis yang ikut serta dalam konferensi ini berasal dari kalangan mahasiswa, guru maupun dosen dari berbagai universitas di Indonesia.