Training Penulisan Populer dan Penulisan Opini

Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat sipil, adakalanya ingin mengungkapkan pedapat tentang suatu masalah seperti kritik sosial terhadap kebijakan pemerintah atau kejadian-kejadian tertentu di masyarakat. Bentuk penyampaiannya salah satunya dengan mengirimkan opini atau wacana pada media cetak.

Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta bekerjasama dengan Wiratama Institute Jakarta mengadakan Training Penulisan Populer dan Penulisan Opini “Menulis itu mudah” yang dibuka oleh Wakil Rektor III Dr.H. Waryono,M.Ag dengan narasumber M. Syarif Hidayatul dari Wiratama Institute, Jakarta dan Raja H. Napitupulu, ME, Jum’at (13/10) di gedung Prof.KH. Saifuddin Zuhri UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Dalam kesempatannya Syarif memberikan langkah-langkah yang tepat agar dapat melahirkan tulisan yang baik. Sebelum memulai menulis, seorang penulis harus memperkaya input bacaannya dengan sering melakukan survey pembacaan pada tulisan-tulisan yang bagus. Dengan banyak membaca, wawasan perbendaharaan kita akan semakin banyak sehingga akan mempermudah kita dalam melakukan penulisan. Selanjutnya mulailah menulis tulisan-tulisan yang bersifat ringan. Biasanya hal yang paling sulit dalam menulis adalah untuk mengawali paragraf, sehingga Syarif mencontohkan dengan kebiasaannya yang suka langsung menuliskan ide-ide kalimat yang terlintas dibenaknya. Kalimat-kalimat tersebut kemudian digunakannya ketika ia membutuhkan inspirasi.

Sebaiknya sebelum menulis kita juga harus mempunyai rancangan tentang apa yang akan kita tulis, berupa pendahuluan, isi dan kesimpulan. Dalam tulisan opini, mulailah paragraph pendahuluan dengan pendapat kita yang paling menarik. Kemudian lanjutkan dengan penjabaran masalah secara bertahap.

Ia menambahkan supaya tulisan kita lebih terkesan ilmiah, sisipkanlah beberapa teori terkait masalah tulisan kita sebagai kerangka berfikir. Penyisipan teori juga menunjukan bahwa tulisan kita dapat relevan dalam jangka waktu yang lama. Berikan juga best practice sebagai pembanding dengan topik yang menjadi objek tulisan kita.

Tapi hal yang sangat menentukan tulisan kita dilirik pembaca, apalagi oleh Redaktur media cetak, adalah Judul yang menarik. Buatlah judul dengan kata-kata yang dapat menyita perhatian pembaca, dengan kalimat yang singkat, padat, dan anti-mainstream­. Salah satu judul yang pernah membuat tulisannya dimuat adalah “Bom Waktu UU Minerba”, kata Bom Waktu yang digunakan menurutnya adalah hal yang membuat tulisannya terkesan lebih menonjol.

Selain dari topik pembahasan dan judul tulisan, Redaktur juga meyeleksi tulisan berdasarkan tittle penulis. Jika dilihat dari persaingan di dunia penulisan ini rasanya sangat jauh bagi kita yang belum menjadi ‘siapa-siapa’ untuk dimuat tulisannya di media. Sehingga baik bagi kita untuk segera memulai pengalaman menulis kita dan mengirimkannya, seperti ke media-media nasional, lokal atau dari yang terdekat. Jangan menyerah jika karya kita tidak dimuat di suatu media, karena banyak sekali platform yang bisa kita gunakan untuk memuat tulisan kita. Jangan menyerah, dan teruslah menulis. (Roy-Khabib/humas)