Mahasiswa KKN UIN Sunan Kalijaga Gelar Papua Gemilang Virtual Event

Mahasiswa KKN Papua Emas menggelar webinar Papua Gemilang Virtual Event bertajuk “Zakat, Infaq, dan Shadaqah (ZIS) sebagai Media Pemulihan Ekonomi Nasional di Era New Normal”, Distrik Nimbokrang, Jayapura, 26/08/2020. Webinar ini menghadirkan Nasrun, S.Sos., M.A.B., Asisten Deputi Pengembangan Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UMKM RI, M. Fuad Nassar, M.Sc., Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama RI, serta Dr. H. Tri Mulyadi, S.H., M.Kn., Ketua Baznas Kabupaten Jayapura. Selain itu, Mathius Awoitauw, S.E., M.Si., Bupati Jayapura. Rektor UIN Sunan Kalijaga yang diwakili oleh Dr. Moh Soehada, S.Sos., M.Hum., Plt. Kepala LPPM dan Very Julianto, M.Psi., Psikolog Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) turut menghadiri webinar ini.

Dr. Moh. Soehadha menyampaikan, Pemkab dan Baznas Jayapura memberikan dukungan yang sangat bagus terhadap pelaksanaan KKN UIN Suka, pihaknya berharap ke depan jalinan kemitraan dengan Kabupaten Jayapura bisa terus berlanjut untuk membantu mengembangkan UMKM di Nimbokrang.

Bupati Jayapura menyampaikan, melalui mahasiswa KKN Papua Emas masyarakat Nimbokrang bisa lebih memahami tentang ibadah Zakat, Infak dan Shodaqoh. Pihaknya berharap pemahaman ini akan mengoptimalkan pelaksanaan Zakat, Infak dan Shodaqoh sehingga membawa kesejahteraan yang adil dan merata.

Very Julianto mengatakan, webinar Papua Gemilang Virtual Event diadakan bersamaan dengan momentum kemerdekaan RI, sebagai upaya meneguhkan kembali semarak kemerdekaan di Tanah Papua, juga sebagai momentum kebangkitan zakat masyarakat Papua.

Nasrun menyampaikan, potensi Zakat, Infaq, Shadaqah, dan Wakaf (ZIS Waf) sangat besar dan cocok untuk meningkatkan taraf ekonomi umat. “Potensi penerimaan hasil zakat dari Baznas RI cukup besar, perkiraan bisa sampai 100 Triliun dan wakaf kurang lebih 3 Triliun. Dana-dana inilah yang sangat memungkinkan untuk membantu mendongkrak ekonomi masyarakat” paparnya.

Disebutkannya, walaupun potensi penerimaan dari zakat dan wakaf itu besar, namun masih ada hal yang perlu menjadi pekerjaan rumah. Pemahaman masyarakat mengenai keuangan syariah semacam ZIS Waf masih kurang. Maka dari itu, peran mahasiswa setelah selesai dari bangku kuliah, bisa mendirikan LKM dan memberikan pemahaman ZIS Waf kepada masyarakat. Kementerian Koperasi dan UKM siap mendukung adanya program-program semacam itu. M. Fuad Nassar menambahkan, zakat itu tidak hanya mencakup dimensi masa lalu, tapi juga masa kini dan yang akan datang untuk kesejahteraan masyarakat. Karena potensinya yang besar, pihaknya juga mengadakan program Kita Cinta Papua yang bertujuan memajukan pendidikan dan keagamaan di Papua. Ia mengapresiasi mahasiswa KKN karena mengambil latar di tanah Papua karena sangat inspiratif. “Kami mengapresiasi KKN UIN Sunan Kalijaga karena berani mengambil latar di tanah Papua. Hal ini tentu juga berperan untuk merawat integritas nasional, selain pengembangan bidang pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya. Kehadiran mahasiswa KKN sangat membantu memajukan daerah pelosok tanah air,” kata Fuad.

Materi terakhir disampaikan oleh Tri Mulyadi selaku Ketua Baznas Jayapura. Ia menyampaikan berbagai program kerja telah dilaksanakan untuk membantu meningkatkan ekonomi kerakyatan di Jayapura. Nantinya akan ada penyerahan beasiswa kepada siswa-siswa di Nimbokrang sebagai dana pendidikan. Penyerahan beasiswa ini merupakan bentuk hasil kerjasama antara pihak Baznas Jayapura dan tim KKN Papua Emas. (Weni/Doni)