HMJ Ekonomi Syari’ah dan Dirjen Pajak DIY Berkomitmen Membangun ‘Tax Corner’ Di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga

SEF 2017 ramai dengan kegiatan kompetisi, ditambah acara mengasah soft skill mahasiswa. Acara SEF yang berlangsung selama seminggu tersebut diisi dengan kompetisi futsal, fashion show, musikalisasi puisi dan kompetisi essay yang diikuti oleh mahasiswa dari seluruh Indonesia. Dan acara yang menarik tersebut, ditutup dengan seminar Nasional serta pembagian hadiah bagi para pemenang kompetisi.

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr.Shofiyullah Muzammil dalam sambutannya saat pembukaan seminar Nasional mengatakan bahwa, Dirjen Pajak DIY akan bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga menyediakanTax Cornerdi kampus. Harapan besar dibangunnyatax cornertersebut dapat memudahkan mahasiswa melakukan riset dalam bidang perpajakan.

Dalam seminar Nasional yang mengupas kebijkaan Tax Amnesty, tiga narasumber yang sudah ahli dibidang perpajakan memberikan penjelasan dari sudut pandang yang berbeda-beda.

Yuli Kristiyono kepala Kantor wilayah Dirjen Pajak DIY mengatakan bahwa, 80% govenment funding ditopang oleh pajak. Beliau juga mengungkapkan keresahannya terhadap kesadaran wajib pajak yang masih sangat rendah.

“Kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak masih rendah, saat ini rasio pajak dikisaran angka 11% dan tahun ini menurun 10,3%, angka yang terpaut jauh dibawah 15%. Artinya Negara belum layak untuk mensejahterakan bangsa.”

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY bapak Fauzi Nugroho menyatakan bahwa berhasil atau tidak kebijkan Tax Amnesty yang sudah bergulir dan sebentar lagi sudah berakhir, perlu muncul kajian yang mendalam dari mahasiswa. Beliau juga menyampaikan rasa khawatirnya terhadap banyaknya tawaran investasi bodong yang memakan banyak korban. Ia menitipkan pesan kepada masyarakat agar berhati-hati dalam berinvestasi, “hati-hati pada perusahaan investasi yang menanjikan bunga 5% perbulan, dilihat dahulu underlying transaction nya karena dikhawatirkan merupakan investasi bodong.”

Pemaparan yang terakhir disampaikan Eko Suwardi Dekan FEB UGM, beliau memberikan penjelasan bahwa kebijkan Tax Amnesty bukan untuk mengejar para pelaku UMKM, akan tetapi hanya menghimbau kepada wajib pajak yang memiliki kekayaan banyak dan belum dilaporkan harap dilaporkan. Hal yang sangat miris, total penerimaan pajak dari Tax Amnesty baru 1% dari target, hal ini tentu akan memicu ketidakadilan bagi wajib pajak yang patuh.

Setelah pemaparan dari para narasumber dan pertanyaan dari audien, acara diakhiri dengan pengumuman pemenang serta pembagian hadiah kepada para pemenang kompetisi Essay Nasional, Fashion Show dan Musikalisasi Puisi.

Kompetisi essay yang diikuti puluhan peserta dari seluruh universtas seluruh Nusantara yang menjadi sub acara unggulan SEF 2017 dimenangkan oleh peserta dari Universitas brawijaya malang, dan juara kedua dipetik oleh peserta deri Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Sementara itu kompetisi musikalisasi puisi yang diselenggarakan se UIN Sunan Kalijaga yang dihadiri peserta dengan penampilan menarik ditambah puisi indah yang menyayat perasaan dan hati, serta alunan musik dengan ritme meliuk-liuk dan menggetarkan jiwa. Dalam kompetisi musikalisasi puisi dengan persaingan yang ketat, akhirnya grop musikalisasi puisi BOTOL yang mempunyai chiri khas alat musik dari bahan botol dengan pembawaan puisi yang dibalut suasana magis berhasil menggondol juara satu.

Tidak kalah seru dengan dua perlombaan essay dan musikalisasi puisi, kompetisi futsal yang berlangsung seru dan menarik, dengan perminan serta strategi yang bagus. Lewat permainan yang ketat, akhirnya kelas ekonomi syariah C angkatan 2013 bertemu dengankelas ekonomi syariah C angkatan 2015. lewat pertandingan yang seru dan sorak suara dari bangku penonton, akhirnyakelas ekonomi syariah C angkatan 2015 berhasil menggondol juara.

Kedepannya ketua panitia sauadara Ridwanullah berarap kegaiatan SEF akan semakin ramai dengan kompetisi yang dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dibidang akademik dan non akademik. Ketua HMJ Ekonomi Syariah saudara Muhammad Adib juga memberikan harapan supaya kegiatan SEF ini dapat dilanjutkan ditahun yang akan datang dengan merambah kegiatan yang tidak hanya dalam ruang lingkup nasional, akan tetapi dapat menjadi kegiatan internasional sehingga nama Prodi Ekonomi syariah dapat melambung ke negara-negara lain. (AS/red/ hmjesuinsuka.com)