Cerita Fununun Nisha Ikuti Ajang Duta Budaya DIY 2021

“Sebelumnya saya memang tertarik di dunia perdutaan / pageant, setelah pada tahun 2019 saya mengikuti duta kampus, di 2020 saya masuk Top 30 Duta Mahasiswa, dan di awal tahun 2021 lalu saya juga diberikan kesempatan untuk andil di dalam Duta Damai Yogyakarta BNPT RI,” jelas Fununun Nisha (29/03), Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora angkatan 2018 mengawali ceritanya.


Fununun Nisha atau yang akrab disapa Funun di antara teman-temannya memang memiliki semangat yang tinggi. Tidak hanya aktif di kampus, di luar kampus bahkan Funun menjalin jaringan dan aktif di berbagai kegiatan. Mahasiswa asal Blitar, Jawa Timur ini baru saja meraih juara Runner Up 4 Duta Budaya D.I. Yogyakarta (27/03) kemarin.


“Awal mula mengikuti ajang ini karena saya melihat poster di instagram dan langsung mengikuti pendaftarannya. Karena saya pikir itu linier dengan passion saya yang menyukai perihal kebudayaan,” imbuhnya.


Dalam ajang ini, Funun berhasil menjadi Top 10 untuk menjadi finalis dan mengikuti Grand Final. Kesulitan dan tantangan selama mengikuti ajang ini dihadapi dengan baik. Misalnya pembuatan video budaya dan pariwisata, membuat artikel, dan menjalani deep interview. Di sini, pengetahuan dan behavior menjadi poin pentingnya.

Baca Juga :Alya-Mahasiswa Fishum UIN Suka sabet Dua Penghargaan dalam Pemilihan Duta Bahasa D.I. Yogyakarta 2020


“Di ajang ini, saya lebih belajar manner dan kekeluargaan yang tinggi. Ada hal unik saat proses wawancara, dimana juri menguji mental saya, saya diberikan tawaran untuk melepas hijab, namun saya kekeh untuk tidak melepasnya, karena yang saya tahu, budaya yang baik adalah yang menghargai toleransi. dan saya pun lolos tahap wawancara,” ungkapnya.


Lebih lanjut, ia juga merasa ajang ini dapat menjadi wadah untuk menuangkan ide-ide. Funun tidak ingin menjadi mahasiswa yang hanya diam di kelas, namun juga menjadi mahasiswa yang bisa bermanfaat bagi sekitar. “Amargi urip iku urup. Kemenangan memang suatu kebanggaan, namun esensi dan dedikasi kedepan adalah yang utama, dimana saya bisa melestarikan budaya dengan mengkolaborasikan digital media yang ada,” ungkapnya lagi.


Keberhasilan Funun diapresiasi Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Dr. Badrun, M.Si. Pihaknya berharap, FISHUM Muda FISHUM Terkemuka tidak hanya untuk lembaga saja, namun mahasiswa FISHUM juga harus memiliki semangat ini. Dengan menjalin jaringan di luar kampus melalui berbagai prestasi. Mahasiswa FISHUM harus mampu menunjukan bahwa ia bisa bersaing sampai tingkat dunia, baik dalam hal akademik maupun non-akademik. (humas/tri)

Baca Juga :Pemilihan Duta Suka Botanica UIN Sunan Kalijaga 2020