Tipe-X, Last Child, dan Soegi Bornean Siap Hentak Panggung Madafest Vol 2

Siapa yang tidak kenal dengan Tipe-X? Grup band sohor dari era 90-an yang menjadi pionir aliran ska ini terus melenggang di kancah industri musik hingga dikenal generasi Z. Awalnya pada tahun 1990-an ketika musik ska masuk ke Indonesia belum mendapat tempat di hati penikmat musik tanah air. Namun, ketika Tipe-X dibentuk di tahun 1995, band yang digawangi Tresno sang vocalis, berhasil membuktikan prestasinya di tahun 1999 hingga kini. Tentu bukan waktu yang singkat.

Lewat album Ska Phobia dengan single 'Genit' yang meledak di pasaran, akhirnya membawa popularitas band Tipe-X dan bisa disejajarkan dengan band-band papan atas sebelumnya. Tahun demi tahun mereka semakin gencar meluncurkan lagu-lagu terbaik mereka, seperti Selamat Jalan, Salam Rindu, Kamu Nggak Sendirian, Sakit Hati, Mawar Hitam, dan masih banyak lagi. Album mereka pun laku keras dan semakin dicintai para penikmat musik ska hingga saat ini yang bisa dinikmati melalui berbagai platform digital. Banyak orang yang mengira grup band Tipe-X adalah merek dari penghapus tinta Tipe X. Padahal itu mengandung filosofi ingin tampil berbeda dari pada band yang lain.

"X-Friends (sebutan fans Tipe-X), bersiaplah kalian dengan penampilan Tipe-X yang akan menghentak panggung MadaFest Vol 2!" seru Ketua HMPS MD, M. Farhan saat dihubungi oleh Tim Humas.

Lebih lanjut ia menuturkan bahwa Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga sengaja menyuguhkan Tipe-X untuk agenda puncak perayaan Dies Natalis ke-21 Manajemen Dakwah di Lapangan Parkir GOR Amongrogo Yogyakarta, Sabtu (29/10/22).

"Dari generasi tua sampai yang muda kami ajak berdendang dan berjoget ska, bergembira bersama mengenang masa-masa muda mereka. Ini adalah pengalaman yang menjadikan atmosfer menyatunya berbagai generasi," kata Farhan.

Tak hanya Tipe-X yang tampil dalam gelaran even bertajuk Madafest Vol 2, tapi juga ada band kenamaan, yakni Last Child dan pendatang baru Soegi Bornean.

Last Child, bukanlah band kemarin sore. Last Child merupakan sebuah grup musik asal Indonesia yang dibentuk pada tahun 2006. Grup musik yang beranggotakan 3 orang, yaitu Virgoun (vokal & gitar), Dimas Rangga (bass), dan Ipank (drum) ini mengusung genre musik pop dan rock. Mereka kerap merilis lagu yang easy listening dan membikin baper para penikmat musik sehingga mampu menghanyutkan ke perasaan yang mendalam, seakan-akan ikut merasakannya. Lagu-lagu hits, seperti Diary Depresiku, Tak Pernah Ternilai, Seluruh Nafas Ini, Bernafas Tanpamu, Penantian, dan Sekuat Hatimu, selalu membuat candu Last Friends, sebutan para penggemar Last Child.

Begitu pun dengan Soegi Bornean. Band indie asal Semarang yang merupakan new comer di blantika musik tanah air ini, bisa memikat hati penikmat musiknya dengan karya lagu yang berbeda dari yang lain. Mereka memiliki aliran musik yang unik lantaran memadukan etnik Jawa dan Kalimantan sebagai nuansa musik mereka. Lagu Asmalibrasi menjadi lagu indie romantis yang sedang diagung-agungkan para pendengar. Lagu tersebut viral di TikTok dan Instagram hingga membuat nama mereka semakin tenar. Mereka pun memiliki nama penggemar, yakni Kawan Bersoegiria.

Alasan tersebut menjadi salah satu trigger untuk mendatangkan grup band Tipe-X, Last Child, dan Soegi Bornean sebagai Guest Star di malam puncak nanti. Ajang ini sekaligus mengenalkan Prodi Manajemen Dakwah pada khususnya dan mempromosikan UIN Sunan Kalijaga agar semakin dikenal luas oleh masyarakat, jelas Farhan.

Berbagai agenda sudah digelar untuk memeriahkan Dies Natalis, seperti bakti sosial, sekolah manajemen, seminar nasional, pekan budaya dakwah yang diisi dengan panggung kreasi, lomba video kreatif, lomba esai, lomba dai, lomba MTQ, lomba futsal dan mobile legend. Adapun penyerahan hadiah perlombaan tersebut akan diserahkan sekaligus pada acara penutupan Dies Natalis.

"Kami juga menyediakan bazar UMKM dan memberikan tiket spesial untuk civitas akademika UIN Sunan Kalijaga, dengan membeli 2 tiket hanya Rp200.000,00 saja. So, jangan sampai terlewatkan momen ini. Come and join us!" ajak Farhan. (Nurul)