Kemenag Ingin PIONIR IX Sebagai Piranti Wujudkan Visi Indonesia Sehat Dan Bermartabat.

Mandat perguruan tinggi lewat Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk menjadikan lulusan yang seimbang intelektual, professional dan dan social kemasyarakatan. Kecerdasan yang harus dimiliki mahasiswa itu memberi acuan Kementerian Agama untuk mengembangkan mahasiswa di Perrguruan Tinggi negeri Islam (PTKI) Se-Indonesia. Dengan melakukan kebijakan dan program strategis untuk meningkatkan kualitas mahasiswa.

Demikian dikatakan Menteri Agama RI Drs. Lukman Hakim Syaifuddin saat memberi sambutan pada pembukaan Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) IX di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Senin (15/7) malam. Acara ini dihadir juga Direktur Jeneral Pendidikan Islam Prof. Dr. Phil. Kamarudin Amin, MA, Direktur pada Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama dan Pimpinan PTKIN se-Indonesia.

Menurut Lukman Hakim di kalangan PTKIN belum banyak karya riset yang mengkaji olah raga dan seni. Maka perlu ada kajian dan penelitian yang serius dengan diikuti program serta implementasi tentang revitalisasi olah raga dan seni di tingkat PTKIN. Hal ini perlu untuk mewujudkan visi Indonesia sehat dan bermartabat.

Lukman menjelaskan salah satu upaya Kemenag yaitu melakukan kebijakan dan program strategis dalam meningkatkan kualitas mahasiswa memperluas akses dan dibarengi peningkatan mutu mahasiswa bidang seni, olahraga dan riset. “Melalui PIONIR ini banyak karya mahasiswa yang tercipta untuk mengharumkan nama institusi dan bermanfaat bagi bangsa dan negara.” kata Lukman.

Ia menambahkan hal itu aka tercipta jika ada dukungan dari Pimpinan, dosen, kalangan akademisi dan masyarakat. Kita harus focus, membina dan merencanakan secara kontinyu mahasiswa PTKIN agar menjadi juara dan bintang. Sehingga akan melahirkan altlit olah raga, seniman, budayawan dan peneliti yang handal.

Hal itu senada yang disampaikan Direktur Jeneral Pendidikan Islam Prof. Dr. Phil. Kamarudin Amin, MA, Melalaui even ini, mahasiswa di dorong untuk mempunyai kemampuan menemukan (inventor), menciptakan (creator) dan melakukan pembaharuan (inovasi) agar mampu berkompetisi dengan anak bangsa lainnya.

Kamarudin Amin mengatakan PIONIR dimaksudkan sebagai sarana strategis, mengembangkan semangat riset, olahraga, seni di kalangan mahasiswa PTKIN. Saya berharap, akan muncul ilmuawan, olahragawan, seniman dan peneliti-peneliti muda. Pada saat yang bersamaan, muncul sosok mahasiswa kreatif dan kompetitif yang berkontribusi pada pembangunan bangsa.

Kamarudin Amin berharap PTKIN menjadi tempat bersemainya para atlit yang dibutuhkan di even-even nasional bahkan internasional untuk mengharumkan nama bangsa dan negara. Karenanya, PIONIR harus kita jadikan piranti untuk mengeksplorasi beragam potensi mahasiswa. Selama ini kita berbangga hati, putra-puteri kita telah menunjukan prestasi yang membangkan dikancah nasional dan internasional.

“Kisah sukses para mahasiswa di event kompetisi bergengsi tingkat nasional dan internasional ini, harus dilebarkan ruang geraknya, sehingga makin banyak para mahasiswa mengakses forum-forum ilmiah, ajang seni dan olahraga. Kita juga harus menyiapkan mahasiswa yang dapat mengurai masalah-masalah kehidupan, dengan basis ilmu dan riset yang terpercaya.”kata Kamarudin Amin.

Ia berpesan, gunakan kesempatan langka ini dengan baik, karena dibelakang anda semua tidak sedikit mahasiswa yang ingin ikut ambil bagian dieven ini. Ikutilah perlombaan dan pertandingan ini dengan sportif, yang dijiwai dengan semangat kebersamaan. Menjadi juara memang penting, namun menjaga kejujuran dan akhlakul karimah jauh lebih penting.

Sementara Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag melaporkan PIONIR IX diikuti oleh 58 PTKIN Se-Indonesia dengan 38 cabang lomba yang di kompetisikan. Dengan jumlah peserta 3.292 mahasiwa yang terebar di 34 provinsi bisa menjalin tali silaturahim dan melakukan hal yang bermanfaat bagi sesama.

Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. K.H. Drs. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D mengatakan mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang ikut PIONIR IX sudah disiapkan untuk menyongsong masa depan yang sukses, salah satunya dengan menjalani ujian dan pertandingan yang akan dilombakan ini. Tentu juga harus ada bidang lomba lain yang harus dikuasai.” Kita berharap kepada mahasiswa agar memperoleh kemenangan dan menjadi juara umum tahun ini.” kata Yudian Wahyudi.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dr. H. Waryono, M.Ag mengatakan ada 78 mahasiswa yang mewakili kontingen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengikuti Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) IX di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tanggal 15-21 Juli 2019.

Waryono berpesan kepada kontingen PIONIR IX untuk senantiasa percaya diri ketika bertanding. Karena kita sudah memilih bidang lomba yang diyakini akan mendapatkan juara . "Tetap menjaga kekompakkan tim, disiplin dan fokus apa yang dihadapi."ucap Waryono.

(Khabib/humas)