Pertama di Indonesia, 18 Program Studi UIN Sunan Kalijaga Siap Jalani Visitasi Akreditasi Internasional FIBAA

Salah satu upaya untuk mewujudkan visi sebagai Perguruan Tinggi yang Unggul, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta melaksanakan sistem penjaminan mutu secara berkala dan berkelanjutan. Pada tahun 2021, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berhasil meraih peringkat akreditasi Unggul dari BAN-PT. UIN Sunan Kalijaga merupakan salah satu dari sedikit Perguruan Tinggi yang memperoleh nilai Akreditasi Nasional Tertinggi Unggul. Pencapaian ini diperoleh karena UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta telah melaksanakan siklus penjaminan mutu (PPEPP = Penetapan Standar, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian dan Peningkatan) secara konsisten dan berkesinambungan. Saat ini, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta telah memiliki 8 Fakultas dan 1 Pascasarjana dengan 62 program studi. Delapan fakultas terdiri dari: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya; Fakultas Dakwah dan Komunikasi; Fakultas Syariah dan Hukum; Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam; Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan; Fakultas Sains dan Teknologi; Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora; Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Sementara itu, ada 62 Prodi di UIN Sunan Kalijaga. 10 Prodi diantaranya sudah terakreditasi Unggul dan 33 prodi terakreditasi A, sehingga persentase prodi yang memperoleh peringkat A dan Unggul sebanyak 69,35%.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Sunan Kalijaga, Dr. Muhammad Fakhri Husein, S.E., M.Si., pada Pembukaan Visitasi Akreditasi Internasional dari Lembaga Akreditasi Internasional FIBAA (Foundation for International Business Administration Accreditation) yang berlangsung di gedung Prof. R.H.A., Soenarjo, S.H., Kampus UIN Sunan Kalijaga, 18/10/2022. Assesmen Akeditasi Internasional untuk UIN Sunan Kalijaga ini akan berlangsung selama selama 7 hari kerja (18 s/d 27/10/2022). Dihadiri oleh Tim Project Manager FIBAA: Adriane Janosch, Maya Koehler, Friderike Uphoff. Dan Tim Expert Panels FIBAA: Prof. Dr. Ralf Andersson (University of Southern Denmark), Prof. Dr. Sonja Drobnič (University of Bremen, Germany), Prof. Dr. Michael Haefner (Berlin University of the Arts, Germany), Prof. Dr. Fritz Schulze (Georg-August-Universitaet Goettingen, Germany), S. Rouli Manalu, Ph.D. (Universitas Diponegoro), Christoph Sodemann (Constructify.media e.V., Bremen, Germany), Mehlia Arioez (University of Tuebingen, Germany), Prof. Dr. Merdan Guenes (University of Osnabrueck, Germany), prof. Dr. Sebastian Maesel (University of Leipzig, Germany), Ass. Prof. Dr. Tolkah (UIN Walisongo Semarang), Boenyamin Avci (Ferdinand Forsche Gymnasium Zuffenhousen, Germany), dan Rubia Uenal (University of Tuebingen, Germany).

Kehadiran tim dari FIBAA disambut hangat oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Al Makin, Wakil Rektor 2, bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, Prof. Sahiron, Ketua Senat Universitas, Prof. Siswanto Masruri, Tim LPM UIN Sunan Kalijaga yang diketuai Dr. Muhammad Fakhri Husein, S.E., M.Si., Dekanat dan tim Borang Prodi dan Fakultas.

Dalam paparannya lebih jauh Fakhri Husein mengatakan, sebagai wujud komitmen terhadap kualitas, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta telah menerapkan sistem manajemen berbasis ISO 9001-2015 dari lembaga internasional TUV-Rheinland. Pada bulan Juni 2018, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta telah ditunjuk sebagai Sekretariat Asian Islamic Quality Assurance (AIQA) di bawah payung organisasi perguruan tinggi Islam Asia (Asian Islamic Universities Association).

UIN Sunan Kalijaga juga terus melakukan berbagai upaya menuju World Class University (WCU). Salah satu upaya adalah yang dilakukan kali ini, yakni: mengajukan Akreditasi Internasional dan Sertifikasi Internasional pada tahun 2022 ini. Ada 18 Program Studi yang sedang disiapkan untuk Akreditasi Internasional (FIBAA) selama satu minggu ke depan. Sebelumnya (10-14 Oktober kemarin, 2 Prodi diajukan sertifikasi AUN-QA.

FIBAA (Foundation for International Business Administration Accreditation) adalah lembaga di Eropa yang berorientasi internasional untuk penjaminan dan pengembangan kualitas dalam pendidikan tinggi. FIBAA adalah Badan Akreditasi yang diakui di semua negara berbahasa Jerman (Jerman-Swiss-Austria). FIBAA didirikan pada tahun 1994 dan karenanya menjadi salah satu lembaga pertama yang diakreditasi oleh Dewan Akreditasi Jerman. Sejak 2002, telah berhak untuk memberikan Seal of the Accreditation Council untuk program gelar di Jerman. FIBAA diselenggarakan sebagai organisasi nirlaba dan berkantor pusat di Bonn, North Rhine-Westphalia, Jerman serta FIBAA terdaftar di Zurich, Swiss. Kriteria penilaian yang digunakan adalah Objectives; Admission; Contents, Structure, Didactical concept, Employability; Academic Environment and Framework Conditions; dan Quality Assurance and Documentation.

Sementara 18 Prodi yang diajukan Akreditasi Internasional FIBAA kali ini adalah: Prodi Studi Islam (S3), Pendidikan Bahasa Arab (S1), Pendidikan Agama Islam (S1), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (S1), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (S2), Pendidikan Islam Anak Usia Dini (S1), Pendidikan Islam Anak Usia Dini (S2), Manajemen Pendidikan Islam (S1), Ilmu Hadis (S1), Studi Agama-agama (S1), Ilmu Al Quran dan Tafsir (S1), Aqidah dan Filsafat Islam (S1), Bimbingan dan Konseling Islam (S1), Pengembangan Masyarakat Islam (S1), Sosiologi (S1), Ilmu Komunikasi (S1), Perbankan Syariah (S1), Manajemen Keuangan Syariah (S1).

Sementara itu, 2 Prodi diajukan Sertifikasi Internasional AUN-QA, yakni: prodi Komunikasi Penyiaran Islam (S1) dan Manajemen Dakwah (S1). AUN (ASEAN University Network ) adalah sebuah organisasi jejaring universitas di ASEAN yang mempunyai tujuan utama untuk memperkuat dan memperluas kerja sama di bidang pendidikan tinggi antar negara ASEAN. AUN-Quality Assurance (AUN-QA) adalah salah satu kegiatan yang dilakukan oleh AUN yang bertujuan untuk melakukan penjaminan mutu Program Studi yang menjadi anggota AUN. Terhitung sejak bulan Juli 2016, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta secara resmi menjadi Anggota Asosiasi AUN-QA. Pada tahun 2021 sudah sembilan (9) Prodi UIN Sunan Kalijaga tersertifikasi AUN-QA, yaitu: Pendidikan Kimia (S1), Pendidikan Agama Islam (S1), Interdisciplinary Islamic Studies (S2), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (S1), Akidah dan Filsafat Islam (S1), Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (S1), Ilmu Kesejahteraan Sosial (S1), Sosiologi (S1), Ilmu Hukum (S1). Menyusul pada tahun 2022 ini 2 Prodi tersertifikasi AUN-QA yaitu: Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (S1) dan Manajemen Dakwah (S1).

Mewakili Tim dari FIBAA, Adriane Janosch menyampaikan, selamat kepada UIN Sunan Kalijaga yang telah bergabung dalam upaya terus memajukan mutu perguruan tinggi di tingkat Global. Pihaknya berharap, selama kunjungan ke UIN Suka ini mendapatkan pengalaman berharga dari Kampus UIN Sunan Kalijaga. “Kami tahu bahwa ada kerja keras dan butuh banyak usaha untuk menjalankan prosedur pengujian ini. Oleh karena itu saya benar benar ingin semua siap go Internasional di kampus UIN Sunan Kalijaga ini. Dan satu minggu kedepan ini saya akan banyak belajar tentang tentang keunggulan Fakultas dan Program Studinya di kampus UIN Suka ini.

Sementara itu dalam jumpa pers di sela-sela pembukaan Visitasi Akreditasi FIBAA, Prof. Al Makin menyampaikan, FIBAA adalah akreditasi internasional, yang pertama kali diselenggarakan oleh Universitas Islam di Indonesia. UIN Sunan Kalijaga juga menjadi Universitas Islam satu-satunya di Indonesia yang terakreditasi Unggul dari BAN-PT. “Jadi UIN Sunan Kalijaga ingin meningkatkan Grade, melangkah kepada jenjang internasional. Ketua LPM (Lembaga jaminan Mutu), Dr. Muhammad Fakhri Husein, S.E.,M.Si. beserta jajarannya telah menyiapkan untuk akreditasi ini sebaik mungkin selama 2 tahun. Dari 18 Prodi ini, dibagi menjadi 5 Klaster: Klaster Agama, Ekonomi, Pendidikan, Komunikasi, dan Dakwah. Melalui FIBAA akan menegaskan posisi UIN Sunan Kalijaga yang bukan hanya Universitas Islam tertua di Indonesia, tapi juga sekaligus menjadi Universitas Islam yang memiliki Standar Internasional, siap berkompetisi secara global dengan Standar Global pula.

Saat ini kita tidak bisa mengelak dari globalisasi, dan UIN Sunan Kalijaga melangkah menuju kesana, sebagai universitas pertama yang diakses oleh FIBAA. Untuk Program Studi yang lain, akan segera melangkan ke Akreditasi Global juga.

Semua alumni Perguruan Tinggi di Indonesia, tidak mungkin hanya berkompetisi level nasional saja. Oleh karenanya kita harus menyiapkan para alumni yang akhirnya berkompetisi level internasional. Bukan hanya sektor swasta, namun semua alumni UIN Sunan Kalijaga harus berkompetisi di semua sektor. Dan akreditasi ini menjadi salah satu cara untuk meningkatkan level internasional. Para alumni nantinya bisa berkompetisi di pasar internasional, kata Prof. Al Makin.

Fakhri Husein menambahkan, LPM sudah menyiapakan 18 Prodi dan 5 Fakultas berproses untuk Akreditasi FIBAA selama 2 tahun, sejak November 2020. LPM menyiapkan 5 kriteria di hadapan FIBAA: Penerimaan Mahasiswa Baru, yang terkait dengan kualitas SDM Dosen, Kurikulum, Jaminan Mutu, serta Sarana dan Prasarana). Dan UIN Sunan Kalijaga telah memenuhi semua kriteria, lengkap dengan kesiapan laporan Akreditasi. Semua kesiapan ini melibatkan semua pihak di kampus ini dan dukungan luar biasa dari Rektor UIN Sunan Kalijaga.

Pihaknya berharap, dengan mengikuti Skema Akreditasi Internasional FIBAA dan Sertifikasi AUN-QA, diharapkan UIN Sunan Kalijaga dapat berkembang ke level internasional. Pada 4ICU Unirank 2022, UIN Sunan Kalijaga memperoleh peringkat 16 besar universitas Islam terbaik di dunia dan universitas Islam terbaik nasional.

Akreditasi internasional FIBAA dan sertifikasi AUN-QA akan semakin menguatkan rekognisi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta secara internasional serta sejalan dengan visi misi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menjadi World Class University. Selain itu, akreditasi dan sertifikasi internasional merupakan langkah nyata untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan daya saing secara global. (Weni, Nurul, Laela, Alfan)