Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Telusuri Jejak Peradaban Islam di Kelurahan Guwosari
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr. Muhrisun, S.Ag., BSW., M.Ag., MSW., didampingi Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat, Ir. Trio Yonathan Teja Kusuma, M.T., menghadiri penarikan Mahasiswa KKN di Kelurahan Guwosari, Pajangan, Bantul, 3/7/2024. Penarikan KKN Konversi penelitian ini diakhiri dengan menghadirkan kegiatan Seminar Hasil Penelitian; KKN Konversi Guwosari 2024” di Pendopo Kantor Kelurahan Guwosari.
Muhamad Zaki Riyanto, S.Si., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada Camat Pajangan, Lurah Guwosari, LP2M, dan semua pihak yang sudah mensupport terlaksananya kegiatan KKN Tematik Konversi di Kelurahan Guwosari. Tidak lupa juga kepada masyarakat yang dengan tangan terbuka menerima kedatangan I’tikad baik pengabdian Mahasiswa, melayani interview Mahasiswa dengan memberikan data terkait berbagai peninggalan atau jejak sejarah yang ada di Kelurahan Guwosari.
Bentuk kegiatan pengabdian masyarakat berupa KKN Tematik Menelusuri Jejak Peradaban di Guwosari tentu tidak lepas dari wacana pendirian Kampus II UIN Sunan Kalijaga di tanah Pajangan. Sebelum hal tersebut terealisasi, menjadi hal penting untuk mengetahui lebih dalam latar belakang sejarah masa lalu tradisi tempat tersebut, khususnya berkaitan dengan ke-Islaman. Guwosari yang identik dengan Gua Selarong dan Pangeran Diponegoro ternyata memiliki jejak peninggalan Islam kuno dengan bukti sejarah berupa makam tua yang diduga makam tokoh Mataram Islam pada tahun 1600-an, dua ratus tahun sebelum era Pangeran Diponegoro. Begitu juga jauh sebelum Islam sudah hidup peradaban Hindu-Budha. Tampak sekali peradaban yang dimiliki oleh Guwosari ini, sehingga menarik untuk ditelisik lebih lanjut.
Selain Zaki Riyanto selaku DPL ada juga Rahmad Resmiyanto, dan Yasser Arafat
Hal yang senada disampaikan oleh Ketua LPPM, Muhrisun. Menurutnya, saat ini tidak mudah untuk mencari lokasi KKN, tetapi semua pihak di Kelurahan Guwosari menerima dengan hati gembira, sehingga para Mahasiswa dapat melaksanakan kegiatan KKN Konversi dengan baik. KKN Tematik di Guwosari ini menarik, bagaimana Mahasiswa menelusuri situs sejarah di Kelurahan Guwosari khususnya, diteliti, dan kemudian dipertanggungjawabkan secara akademik. Apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para Mahasiswa dengan Dosen Pembimbing Lapangan, Muhamad Zaki Riyanto, Yaser Arafat, dan Rachmad Resmiyanto yang sudah berkontribusi mengumpulkan data tentang Pajangan. Pihaknya berharap Mahasiswa tidak terjebak dengan pro dan kontra khazanah budaya, tetapi dapat diperkuat dari berbagai sudut pandang secara akademik meliputi budaya, tradisi, agama, dan sudut pandang keilmuan lainnya.
Carik Kelurahan Guwosari, Nurhidayat menyampaikan terimakasih kepada para Mahasiswa yang telah melakukan kegiatan KKN Konversi secara optimal dengan mengangkat histori dan budaya di Kelurahan Guwosari dengan penulisan artikel dan buku yang disusun atas dasar penelitian melalui interview dari tokoh setempat yang ditindaklanjuti dengan menelusuri narasumber yang dianggap mengetahui dan mumpuni. Artikel yang ditulis tidak hanya sebatas diunggah di website, tetapi juga dalam bentuk buku. Yakni Buku Jejak Peradaban Islam; Ulasan Jejak-jejak Peninggalan Sejarah yang Merepresentasikan Peradaban Islam di Guwosari” salah satu luaran luar biasa dalam kegiatan KKN Tematik yang dilaksanakan tidak lebih dari 90 hari tersebut.Dengan demikian dapat menjadi bukti tertulis bahwasanya pernah dilakukan penelitian oleh pihak UIN Sunan Kalijaga.
Apresiasi setinggi-tingginya diberikan kepada para Mahasiswa atas luaran KKN Tematik yang juga berhasil membuat Peta Jejak Peninggalan Sejarah di Kelurahan Guwosari, baik dalam bentuk fisik maupun digital. Peta tersebut saat ini telah terpampang di Pendopo Kantor Kalurahan Guwosari. Penarikan KKN ini tidak serta merta menutup hubungan antara kelurahan Guwosari dan UIN Sunan Kalijaga, tetapi silaturahmi dan ukhuwah tetap terjaga untuk melakukan berbagai kegiatan apik berikutnya di Kelurahan Guwosari. Terlebih lokasi Kampus II yang akan didirikan di kawasan Kelurahan Guwosari membuka ruang untuk memajukan Guwosari tidak hanya dari sisi akademik, tetapi juga dalam berbagai pembinaan.
“Alhamdulillah 20 mahasiswa kita serahkan, kita kembalikan untuk menerima ilmu langit di UIN Sunan Kalijaga setelah 3 bulan, tepatnya 7 Maret sd 3 Juli 2024 menimba ilmu dan mengabdi di sini. Teriring doa semoga Mahasiswa sekalian diberikan kesehatan, kelancaran dalam menempuh Pendidikan, lulus tepat waktu, mendapatkan nilai cumlaude, serta dapat berkarir sesuai dengan yang dicita-citakan” pungkas Pak Carik menutup sambutannya.
Kegiatan dilanjutkan dengan penayangan video dokumenter yang menyajikan berbagai situs sejarah di Kelurahan Guwosari atau yang ada kaitannya dengan kelurahan tersebut. Tidak hanya itu, pengabdian nyata Mahasiswa juga tercermin dalam presentasi dipaparkan oleh koordinator kedua kelompok. Disampaikan bahwasanya penelusuran Sejarah di kelurahan tersebut bukan hanya sekedar memetakan tempat wisata, tetapi memberikan perlindungan terhadap budaya. Jejak-jejak peninggalan histori dan budaya yang dimaksud antara lain: Makam Sewu, Masjid Al Munir Iroyudan, Gunung Mijil, Ingkung Guwosari, Grebeg Selarong, Makam Tua Pasarean Panti Laya, Senjata Kuno, dan masih banyak lagi.(Tim Humas)