Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar rapat koordinasi KKN Nusantara pada Rabu, 11 Juni 2025, bertempat di Gedung PAU. Rapat dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang II, Ketua LPPM, Bapak Panewu Kalibawang, serta berbagai mitra strategis, yakni Badan Kesbangpol DIY dan Kulonprogo, Kanwil Kemenag DIY, Kemenag Kulonprogo, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DIY dan Kulonprogo, Forum Kewaspadaan Diri dan Masyarakat (FKDM) DIY dan Kulonprogo, DPMKKPS DIY, BNNP DIY, serta Kapanewon Kulonprogo. Forum ini menjadi langkah awal dalam membangun kolaborasi lintas lembaga untuk menyukseskan KKN Nusantara 2025 yang akan dilaksanakan di Kapanewon Kalibawang, Kulonprogo, melibatkan 330 mahasiswa dari 30 PTKIN se-Indonesia.
Dalam forum
tersebut, Ibu Utami dari Badan Kesbangpol DIY menekankan pentingnya
menghadirkan nilai-nilai kebangsaan dalam aktivitas mahasiswa. “Mumpung ada
momen KKN Nusantara, semoga kita bisa kolaborasi kegiatan, terutama di
Kalibawang. Apa yang perlu ditingkatkan di sana, dan apa yang perlu dibuat,
mari kita pikirkan bersama,” ujarnya. Pesan ini memperkuat semangat untuk
merancang program yang relevan dan kontekstual dengan kebutuhan masyarakat
lokal.
Perwakilan Humas dri Kanwil Kemenag DIY menyampaikan komitmen mendukung program nasional ini. “Kami sangat mendukung program Bapak Presiden Prabowo, yakni KKN Nusantara, yang akan diikuti oleh 30 PTKIN se-Indonesia, di mana UIN Suka menjadi tuan rumah tahun ini,” tutur perwakilan Kanwil. FKUB Kulonprogo juga menyatakan kesiapan memfasilitasi komunikasi mahasiswa dengan tokoh agama guna menjaga harmoni sosial. Dukungan serupa disampaikan BNNP DIY melalui program Desa Bersinar yang dapat menjadi ruang kontribusi mahasiswa dalam isu ketahanan sosial.
Ketua FKIP DIY mengingatkan pentingnya etika sosial dan kearifan lokal di Yogyakarta. “Segala konflik sebaiknya diselesaikan di tingkat RT, jangan dibawa ke ranah yang lebih tinggi. Hidup ini harus saling mengisi, saling mengasah, dan saling mengasuh,” pesannya. Dinas PMK KPS DIY mengajak mahasiswa untuk terlibat dalam program Reformasi Kalurahan sebagai bentuk pengenalan tata kelola khas Yogyakarta yang sarat nilai partisipatif dan pelayanan publik berkelanjutan.