UIN Sunan Kalijaga Menghelat Kegiatan Pekan Pancasila dan Bela Negara
Gerakan pemuda Indonesia telah banyak memberikan kontribusinya dalam memperjuangkan kemerdekaan RI. Yang paling menonjol terlihat dengan dikumandangnya Sumpah Pemuda, revolusi jihad 10 November 1945, dan perjuangan yang keras saat mendesak Soekarno Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Kini peran pemuda kembali sangat diharapkan, ketika NKRI tengah dirongrong oleh berbagai ideologi yang ingin mengganti Pancasila dengan negara khilafah. Meskipun organisasi kasat mata seperti HTI telah dibubarkan dengan PERPPU No. 2 tahun 2017, UU No. 16 tahun 2017, disyahkan oleh PTUN Jakarta Selatan (7/5/18), namun anggotanya masih melakukan kegiatan-kegiatan terselubung yang bertentangan dengan Pancasila dan NKRI.
Dalam rangka menggelorakan kembali nilai-nilai Pancasilais di kalangan pemuda di era milenial saat ini, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menghelat kegiatan Pekan Pancasila dan Bela Negara. Kegiatan yang mengagendakan berbagai seminar Pancasila dan Bela Negara, berbagai lomba dan pertunjukan seni ini digelar di kampus UIN Sunan Kalijaga, 27 Oktober s/d 3 November 2018. Dengan melibatkan kepanitiaan dari unsur dosen, pegawai hingga mahasiswa di bawah tanggungjawab Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi MA., Ph.D., ini nantinya akan dihadiri oleh Presiden RI, Ir. Joko Widodo dan para menteri pada seminar inti, diantaranya; Jendral TNI (Purnawirawan) H. Wiranto, Lukman Hakim Saifuddin, Jendral TNI (Purnawirawan) Luhut Panjaitan, Muhammad Hanif Dhakiri, Imam Nahrawi, Susi Pujiastuti. Hadir juga Sri Sultan Hamengkubuwono X, Prof. Dr (HC) KH. Ma’ruf Amin dan Prof. Mahfud MD. Sementara peserta seminar adalah para mahasiswa dari perguruan tinggi dan organisasi kepemudaan seluruh Indonesia. Hadir juga para pimpinan perguruan tinggi seluruh Indonesia. Dengan estimasi peserta sejumlah 5.000 orang.
Kepada rekan-rekan jurnalis dalam jumpa pers, Senin, 29 / 10 / 18, di Lt 2 ruang pertemuan Gedung Prof. Saefuddin Zuhri, kampus UIN Sunan Kalijaga, Prof. Yudian Wahyudi menjelaskan, agenda terbesar UIN Sunan Sunan Kalijaga sepanjang tahun ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada pemuda, utamanya para mahasiswa tentang NKRI, nilai-nilai Pancasila dan kehidupan berbangsa-bernegara, memberikan kesadaran tentang pentingnya mempertahankan NKRI dan Pancasila, berbagai tantangan yang harus dihadapi kini dan hari esok dalam rangka mempertahankan NKRI, Pancasila, persatuan dan kesatuan bangsa, sebagai pembuka jalan dilaksanakannya pelatihan bela negara secara periodik di kampus UIN Sunan Kalijaga, dan sebagai wahana membangun benteng pemuda pembela negara dan Pancasila se-Indonesia.
Sementara topik-topik yang akan diseminarkan pada perhelatan besar ini adalah: Peran Agama dalam Membela Pancasila dalam perspektif pemuda; Islam dan Pancasila; Agama-Agama di Indonesia dan pancasila; Bela Negara di Daerah Perbatasan; Al Qur’an dan Pancasila di Era Kontemporer; Peran Pemuda dalam Membangun Daya Saing Bangsa; Peran Pemuda dalam Perkembangan Keilmuan di Indonesia; Pemuda dan Kreatifitas Ekonomi; Pengembangan Kualitas Pemuda di Era Global dan Digital; Pemuda dan Nasionalisme: Perspektif Historis; Ancaman Radikalisme dan Terorisme bagi Persatuan dan Kesatuan.
Dijelaskan, Pada angenda seminar, Kamis (1/10), acara seminar akan dibuka Presiden Jokowi dan menampilkan Keynote speaker Jenderal Purn. Wiranto. Hari kedua Jum’at (2/10) menampilkan Keynote Speaker Jenderal. Purn. Luhut Panjaitan, Hari ketiga, Sabtu (3/10) Prof Dr H Mahfud MD, Dr. Daniel Simanjuntak dan para menteri. Berbagai seminar yang dihelat akan mebicarakan Pancasila dari berbagai perspektif. Semua tokoh agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu) juga akan berbicara Pancasila di sini, kata Prof. Yudian. Mereka akan bicara kepada aktifis mahasiswa, perwakilan UKM, organisasi intra dan ekstra kampus seluruh Indonesia, kenapa Indonesia harus Pancasila. Selain itu (dari ahli ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum, sejarah, pemberantas korupsi, anti narkoba dan sebaginya). Agar para mahasiswa sedari dini memahami Pancasila. Memahami pentingnya persatuan dan kesatuan, hingga pada saatnya nanti memimpin Indonesia sudah memiliki bekal wawasan kebangsaan yang mantap untuk membesarkan NKRI, melalui implementasi Pancasila yang sebaik mungkin. Rektor menandaskan betapa berharganya persatuan dan kesatuan, yang harus terus dijaga oleh semua eleman bangsa. Dengan persatuan dan kesatuan semua bisa terselenggara dengan baik di negeri ini, tanpanya negeri ini akan hancur, tegas Prof. Yudian.
Wakil rektor II, Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan keuangan, Dr. Phil Sahiron menambahkan, Pekan Pancasila dan Bela Negara di kampus ini juga menghelat berbagai lomba, yakni; Lomba karya tulis tingkat SLTP bertemakan Pemuda dan Bela Negara; Lomba karya tulis Al Qur’an, Pancasila dan Matematika untuk mahasiswa S1, S2 dan Umum; Lomba Hadroh se-DIY; Lomba bulutangkis single putra dan putri untuk mahasiswa lingkup PTKIN/PTKIS se-Indonesia; Lomba catur untuk civitas akademika UIN Sunan Kalijaga; Lomba bulutangkis ganda (pasangan Rektor dan Ketua PTKIN) se-Indonesia; Lomba tenis meja (pasangan Rektor dan Ketua PTKIN) se-Indonesia.
untuk kompetisi call for paper(karya tulis kebangsaan), sampai saat ini karya tulis yang masuk ke panitia: untuk tingkat SLTP 45 artikel, sudah diambil 10 finalis. Tingkat S1 dan S2 masuk 250 artikel, sudah diambil 12 finalis, kategori umum masuk 45 artikel, sudah terseleksi 10 finalis. Para finalis ini semua akan mempresentasikan artikelnya di ruang pertemuan, Gedung Prof. Saifuddin Zuhri, Rabu, 31/10, di hadapan para panelis yang dibentuk panitia UIN Sunan Kalijaga. (tim humas)