Raker 2020 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Gaungkan ‘Sunan Kalijaga First’
Kepala BPIP Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D saat menyampaikan Materi Moderasi Beragama dan Pancasila
Dalam ranga evaluasi program-program kinerja tahun 2019, dan untuk mempertajam penyusunan program kegiatan tahun 2020 serta menyiapkan rencana program kegiatan tahun 2020 UIN Sunan Kalijaga selenggarakan Rapat Kerja (Raker) Tahun 2020 dengan mengusung tema "Dengan Moderasi Beragama, Menuju World Class University" Bertempat di Hotel Ciputra Semarang, 20-23 Februari 2020.
Dalam Raker kali ini UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bertekat menggaungkan ‘Sunan Kalijaga First’. Seperti yang dicetuskan oleh Wakil Rektor Bidang 1, Prof. Dr. H. Sutrisno, M.Ag., pada saat menyampaikan evaluasi dan memimpin sidang komisi pada Raker kali ini. “Sudah saatnya kita mulai menggelorakan Sunan Kalijaga First. Untuk mewujudkan Sunan Kalijaga First kita perlu meningkatkan kualitas kampus kita, dari yang semula didominasi oleh mahasiswa S1, yang dikenal dengan Teaching University, kita beranjak menuju Research University. Ini sudah dimulai tahun ajaran baru 2015. Sudah disepakati dengan para dekan untuk membuat roadmap daya tampung S1, S2 S3 dan pendidikan profesi di Sunan Kalijaga ini. Sekarang periode ke 2 : 2020-2024 salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dari teaching university menuju ke research university salah satunya adalah dengan mengurangi proporsi S1, dan menambah proporsi S2 dan S3”, tutur Prof. Sutrisno.
”Pengembangan dan perbaikan kualitas S2, S3 harus terus kita dilakukan. Pada tahun 2015 ada 5 atau 6 prodi (S2 dan S3), ditahun sekarang ini sudah mencapai 21 prodi S2 dan S3. Harapan kami dalam waktu dekat ada 31 prodi S2 dan S3. Dengan demikian diharapkan memacu terwujudnya Sunan Kalijaga First. Oleh karena itu kita juga perlu meningkatkan otonomi kampus kita. Karena tidak ada sejarahnya perguruan tinggi yang hebat kualitasnya tanpa memiliki otonomi. Meningkatkan otonomi kampus salah satunya dengan cara mengembangkan kelembagaan dari PTNBLU menjadi PTNBH”, imbuh Prof Sutrisno.
Senada dengan wakil Rektor Bidang 1, Dr. Phil Sahiron, M.A selaku Wakil Rektor Bidang 2, berupaya untuk mendesign dan mengimplementasikan metode pengajaran yang efektif, aktif, kreatif dan inklusif dengan menggunakan sarana yang lebih cocok dengan kebutuhan stakeholders. Kemajuan kampus juga tidak bisa dilepaskan dengan pengembangan sarana dan prasana pendukung, salah satunya yaitu pengembangan tanah kampus II UIN Sunan Kalijaga yang terletak di daerah Pajangan Bantul, harus mendapatkan prioritas utama bersinergi dengan pemerintahan pusat dan Kementerian Agama. Pengembangan kualitas Prosentase prodi yang terakreditasi A (atau “Unggul”) sudah mencapai 85 % dalam standar BAN PT dan terus ditingkatkan. “ Pada tahun-tahun berikutnya kita programkan akan ada pengajuan 15 prodi atau lebih untuk mendapatkan sertifikasi/akreditasi di level internasional (AUN-QA atau lembaga akreditasi/assessment lain) dengan demikian akan mempermudah langkah UIN Sunan Kalijaga menuju World Class University”, tambah Sahiron.
Saat menyampaikan evaluasi Wakil Rektor Bidang 3, Dr.H. Waryono, M.Ag., Bidang III akan menguatkan pada kerjasama luar negeri dan rekruitmen mahasiswa asing yang lebih agresif. Selain itu penguatan jaringan para alumni juga sangat penting, mengingat dalam akreditasi peran dan kiprah alumni sangat dibutuhkan dan merupakan komponen utama. Saat ini pendataan Ikatan Keuarga Alumni UIN Sunan Kalijaga (IKASUKA) sudah terbentuk IKASUKA di 34 Kabupaten dan 9 Provinsi di seluruh Indonesia, dan kedepan IKASUKA ditargetkan akan berada disetiap Provinsi di Indonesia.
Dalam Raker Tahun 2020, UIN Sunan Kalijaga juga mengundang Narasumber yang ahli dibidangnya, diantaranya Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D dan Rektor UIN Walisongo Prof.Dr. Imam Taufiq, M.Ag. (Doni).