Prof. Ibnu Burdah Dikukuhkan Menjadi Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Bidang Kajian Arab

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengukuhkan Prof. Dr. Ibnu Burdah, M.A. sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Kajian Dunia Arab dan Islam Kontemporer, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. Prof. Dr. Ibnu Burdah, M.A. dikukuhkan oleh Ketua Senat, Prof. Dr. H. Siswanto Masruri, M.A. dihadapan Rektor, para guru besar, anggota senat, dan keluarga besar di gedung R.H.A. Soenarjo, kampus dengan membatasi jumlah hadirin dan tetap mematuhi protokol kesehatan, 3/8/2020. Tanpa mengurangi rasa hormat, sebagian tamu undangan mengikuti proses pengukuhan virtual melalui Zoom yang disiarkan langsung di Youtube UIN Sunan Kalijaga.

Proses pengukuhan guru besar tetap berjalan sakral di tengah pandemi Covid-19. Dalam pidato pengukuhannya, Prof. Ibnu Burdah menyampaikan karya risetnya yang sudah dibukukan setebal 232 halaman, yang berjudul “Quo Vadis Duni Arab Kontemporer? Gerakan Protes Politik Muslim, Covid-19, dan Arah Perubahan.” Prof. Ibnu Burdah mengaitkan hasil kajiannya dengan situasi pandemi Covid-19 di dunia Arab saat ini. Hasil kajian Prof. Ibnu Burdah yang dipaparkan dalam pidato pengukuhan tersebut membuka wawasan pendengar tentang dunia Arab dari sisi politik, ekonomi, bahkan konflik yang terjadi.

Di akhir pidatonya, Prof. Ibnu Burdah menyimpulkan bahwa, masyarakat dan politik di dunia Arab mengalami perubahan-perubahan sebagaimana masyarakat yang lain. Perbedaannya adalah politik di dunia Arab lebih lambat dalam mengadaptasi perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat. Di tengah masyarakat Arab yang terus mengalami perubahan-perubahan yang pada tingkat tertentu makin demokratis, makin terbuka, demografisnya makin ‘muda’, dan makin adaptif dengan nilai-nilai progresif seperti kesetaraan dan partisipasi di samping makin terseret ke dalam arus ekonomi pasar, bahkan di kalangan masyarakat baduinya, politik di dunia Arab terlalu lamban dalam menginstitusionalkan apa yang berkembang di masyarakat Arab itu.

Sistem politik di dunia Arab disebut-sebut terlalu ‘tua dan renta’ untuk masyarakat yang makin muda dan terus mengalami perubahan-perubahan yang bergerak cepat. Pada titik inilah, sumbatan-sumbatan itu melahirkan gerakan-gerakan protes rakyat yang kemudian berkembang jadi golongan massif dan mengundang keterlibatan banyak aktor dalam berbagai level dengan beragam kepentingan dan sebagian membawa dampak tragis dalam skala luas. Dengan dorangan pesatnya perkembangan teknologi informasi, khususnya media-media baru tekanan-tekanan perubahan itu makin kuat, tetapi di sisi lain upaya dari pihak-pihak yang tidak menginginkan perubahan juga tidak kalah besar disertai resources mereka yang besar pula dan kemampuan mereka untuk menumpang dalam lokomotif-lokomotif arus perubahan yang akan menggilas mereka. Mencermati keragaman, dinamika, dan kompleksitasnya, arah perubahan politik di dunia Arab, termasuk politik umat Islam khususnya di kalangan Islamist, bisa dipastikan tidak akan tunggal sebagaimana yang terjadi sekitar satu dekade belakangan.

Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Phil Al makin dalam sambutannya usai pengukuhan menyampaikan bahwa, bidang kajian Prof. Ibnu Burdah ini bisa menjadi kajian yang membuka wawasan baru bagi masyarakat Indonesia yang hanya mengenal dunia Arab dari sisi agama, Prof. Al Makin pun berpesan kepada Prof. Ibnu Burdah agar tetap istiqomah menjadi peneliti yang haus akan pengetahuan.

Ditilik dari karya-karya yang telah dipublikasikan berupa buku, jurnal-jurnal ilmiah, dan artikel di media massa Prof. Ibnu Burdah merupakan seorang ilmuwan yang gigih dalam belajar. Dalam cacatan pendidikannya, Prof. Ibnu Burdah mengemban pendidikan umum dan pondok pesantren secara bersamaan. Saat menempuh jenjang S1 di IAIN Sunan Kalijaga Prof. Ibnu Burdah belajar di Pondok Pesantren Nurul Ummah Kotagede, saat menempuh pendidikan S2, sering sit in di beberapa kelas internasional dan ikut perkuliahan di Universitas Kristen Duta Wacana untuk mendalami agama Yahudi. Selain, gigih dalam menuntut ilmu, Prof. Ibnu Burdah juga terkenal hangat di kalangan mahasiswanya. Bahkan sering meluangkan waktu untuk sekadar ikut melatih debat bahasa Arab dan mengajari bahasa Arab. Kehangatan yang diberikan kepada mahasiswanya menjadikan Prof. Ibnu Burdah menjadi dosen idola di jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Kalijaga. Begitupun dengan keluarga, Prof. Ibnu Burdah menjadi sosok ayah yang inspiratif bagi anak, istri, dan adik-adiknya. Meskipun dibesarkan di desa terpencil dan kehilangan masa remajanya, Ibnu Burdah telah mendapatkan penghargaan yang luar biasa atas kerja kerasnya. (Aulia/Weni)