Ayo Mengabdi Sambil Berwisata di Lombok Barat
Kabupaten Lombok Barat merupakan daerah wisata yang elok. Memiliki banyak kesamaan dengan dengan Pulau Bali. Setidaknya ada 12 tempat wisata yang menjadi favorit para wisatawan baik dari manca negara maupun wisatawan lokal. Pantai Senggigi, Pulau Cinta dan Gili Kendis, Replika Spiritual Gunung Rinjani di Taman Narmada, Desert Point dan Bangko – Bangko, Gili Gede, Air Terjun Penimbung, Hutan lindung dengan kekayaan pancuran dan mata air, Pantai Panggang dengan Laguna dan pulau karangnya, Teluk Balogas dan fasilitas divingnya, Pantai Mekaki, Pantai Nambung dengan air terjunnya, Bukit Malimbu dengan keindahan jingga senjanya. Sementara itu, Wilayah Sekotong menjadi salah satu kawasan pariwisata di Lombok Barat dengan potensi yang cukup lengkap. Mulai dari perbukitan yang luas hingga potensi bawah laut dengan terumbu karang dan biotanya, serta dikaruniai puluhan pulau-pulau kecil atau gili yang sangat indah. Suatu kehormatan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakartamendapatkan kesempatan untuk melaksanakan riset, pengabdian kepada masyarakat dan melaksanakan program KKN di wilayah Lombok Barat. Pada akhir tahun 2020 lalu Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta telah melakukan pendandatangan naskah kerja-sama yang ditanda tangani Bupati lombok Barat, H. Fauzan Khalid, S. Ag. Dan Wakil Rektor III (Bidang Kemahasiswaan dan Kerja-Sama), Dr. Abdur Rozaki, M. Si. Kerja sama yang saling memberi manfaat dalam pengembangan akademik kampus dan pemberdayaan masyarakat Lombok Barat.
Menindaklanjuti kerjasama tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat, H. Saepul Akhkam, S.Ag., M. Hum., hadir di kampus UIN Sunan Kalijaga, 25/3/2021 kemarin, untuk memberikan motivasi kepada para mahasiswa untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dan KKN di Lombok Barat. Kehadiran pemangku kebijakan bidang pariwisata ini diterima Wakil Rektor III, Dr. Abdur Rozaki, Ketua PPPM, Dr. Muhrisun, S. Ag., BWS., M. Ag., MSW., dan Ketua PPM, Trio Yonathan Tejo Kusumo, S.T., M.T. Kehadiran Saepul Akhkam untuk mempresentasikan potensi wisata Lombok Barat juga disambut antusias oleh para mahasiswa UIN Suka melalui zoom meeting, dipandu oleh moderator Ketua PPM UIN Suka.
Dr. Abdur Rozaki dalam sambutannya antara lain menyampaikan, tidak bisa dipungkiri, Pandemi Covid-19 sedikit banyak telah berpengaruh pada melemahnya kegiatan kepariwisataan di Indonesia, termasuk di Lombok Barat. UIN Sunan Kalijaga melalui para mahasiswa yang berasal dari Lombok Barat, karena Pandemi yang mengharuskan mereka belajar daring dari kampung halaman. Agar mereka punya aktifitas yang positif, maka pimpinan kampus memberi tugas pada mereka untuk ikut memacu aktifitas pariwisata di sana. Dengan MoU, UIN Sunan Kalijaga akan banyak menerjunkan para dosen dan mahasiswa ke Lombok Barat melalui mekanisme pengabdian kepada masyarakat. Bisa melalui Program KKN ataupun program-program pengabdian masyarakat yang lainnya. Para dosen dan mahasiswa dapat berkolaborasi dengan pemengku kebijakan di Kabupaten Lombok Barat untuk melahirkan strategi-strategi mengatasi Pandemi, menggarakkan lagi pariwisata di sana. “Kita bisa belajar sekaligus memberikan kontribusi untuk Lombok Barat,” harap Dr. Abdur Rozaki.
Dr. Muhrisun menambahkan, bersyukur bahwa UIN Sunan Kalijaga memiliki banyak alumni yang terjun sebagai pemangku kebijakan di berbagai daerah di Indonesia. Mereka terbukti sukses membangun daerah di berbagai wilayah di Indonesia, meskipun tidak sesuai dengan bidang keilmuannya. Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid, S. Ag. adalah alumni Fakultas Adab terbukti bisa memimpin dan memajukan Lombok Barat. Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, H. Saepul Akhkam, S.Ag., M. Hum., adalah alumni Fakultas Ushuluddin, juga terbukti dapat memajukan Pariwisata di sana. Tidak hanya di Lombok Barat, UIN Suka juga telah melakukan kerja-sama pengabdian masyarakat dengan Kabupaten Tanggamus, Papua, Atambua, Kalimantan dan Kamboja. Melalui jejaraing alumni sukses ini menjadi starting point untuk melakukan kerja-sama, sebagai ajang bagi para mahasiswa untuk belajar terjun ke masyarakat sekaligus mengabdi, sharing pengalaman, melaksanakan berbagai program kemitraan dan riset di luar bidang Syari’at Islam, dalam rangka mengimplementasikan keilmuan yang integratif-interkonektif dan nilai-nilai ke-Islaman yang Rahmatan Lil Alamin. Dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan, semoga Pandemi Covid-19 tidak menjadi penghalang untuk melaksanakan KKN dan program-program pengabdian masyarakat ke luar Pulau Jawa, demikian harap Dr. Muhrisun.
Sementara itu, dalam paparannya di hadapan para mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yang berantusias mengikuti program pengabdian masyarakat ke luar Pulau Jawa, Saepul Akhkam antara lain menyampaikan bahwa, kesuksesan lulusan sarjana ditentukan bagaimana ia dapat mengeksplorasi dirinya semaksimal mungkin baik selama masih kuliah dan setelah lulus. Kabupaten Lombok Barat siap menerima para mahasiswa UIN Suka untuk mengeksplorasi diri untuk dapat melampaui kesuksesan yang telah dicapai kakak kakak tingkatnya. Membangun sinergi untuk kemajuan bersama.
Lebih lanjut Saepul Akhkam memaparkan tentang potensi alam Lombok Barat yang bisa dieksplorasi untuk memajukan kepariwisataan di sana. Kabupaten Lombok Barat memiliki luas 1054 kilometer persegi; terbagi dalam 10 kecamatan, 119 desa, 3 kelurahan, lebih dari 814 dusun. Dalam aspek kepariwisataan memiliki rencana induk pengembangan pariwisata dengan membaginya dalam pendekatan zonasi kawasan.
Kawasan selatan dengan 23 pulau kecil dan hanya 13 pulau yang berpenghuni. Pantai pasir putih, dan keindahan under water (alam bawah lautnya) luar biasa. Setidaknya ada 17 spot diving, serving dan snoking dan fishing yang sudah dikenal sampai ke luar negeri. Lombok Barat punya kawasan budaya/haritage yang dikenal dengan nama Dian Armada sebagai peninggalan sejarah Kerajaan Karangasem, dibangun pada abad 17, yang sampai hari ini masih dipertahankan sebagai destinasi utama. Lombok Barat memiliki ikon utama yakni; Kawasan Pantai Senggigi dan sekitarnya.
Pihaknya yakin KKN di Lombok Barat tidak akan menjadi rutinitas, tetapi bisa menjadi media mengatualisasikan semua potensi yang dimiliki mahasiswa, karena banyaknya spot yang bisa dikembangkan dari segala sisi. KKN dengan pendekatan wisata juga dapat menjadi KKN gaya baru, dengan program-program kreatif yang baru pula. Beberapa tema yang bisa diangkat menjadi program KKN seperti; -Menyambut kenormalan baru/mensukseskan program vaksinasi, menggelar event-event musik jazz berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata. Ada juga kegiatan Pesona Lombok Barat yang mengkopetisikan 7 desa wisata di sana. Dalam satu tahun setidaknya ada 15 event untuk selalu mengingatkan masyarakat dunia bahwa Lombak Barat adalah kawasan pariwisata. 15 event ini yang bisa diisi program-program inovatif KKN gaya baru.
Dijelaskan, 6% pendapatan APBD Lombok Barat berasal dari akomodasi dan transportasi wisata. Sementara lebih dari 50% APBD berasal dari sektor pariwisata. Itulah kenapa event event pariwisata menjadi penting untuk selalu digelar dalam rangka mendokrak APBD. Dan event-event inilah menjadi ajang belajar yang baik bagi mahasiswa KKN. Bagaimana berlatih menjadi event organizer provesional yang perpikiran profit. Lombok Barat juga memiliki 60 desa wisata yang telah di cluster, yang membutuhkan pendekatan keilmuan dan pendampingan agar dapat berkembang pesat.
Dinas Pariwisata Lombok Barat memiliki konsep besar wisata halal, dengan pendekatan Maqasid Syari’ah. UIN Sunan Kalijaga dengan marwah ke-Islaman yang moderat, plural, nasionalis tentunya dapat diaplikasikan untuk kemaslahatan pariwisata di Lombok Barat.
Dengan promosi yang berkelanjutan dan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat, terbukti Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan pariwisata untuk tetap jalan. Oleh karenanya pihaknya yakin, program-program kerja-sama dengan UIN Sunan Kalijaga, baik untuk melakukan riset, pengabdian, KKN, dan kegiatan pengembangan akademik yang lainnya bisa dilaksanakan secepatnya. Untuk KKN banyak contoh program yang telah menanti untuk memajukan pariwisata Lombok Barat; digital marketing, digital of tink, observasi dan optimalisasi medsos, market pleace, peduli sampah dan kelestarian alam, pernikahan dini, gotong royong. “Ayo mengabdi sambil berwisata ke Lombok Barat,” demikian ajak Saepul Akhkam mengakhiri presentasinya. (Weni)