Dinas Perhubungan Kabupaten Bojonegoro Melakukan Kunjungan Penjajakan Kerja-sama dengan UIN Suka
Dinas Perhubungan Kabupaten Bojonegoro berkunjung ke kampus UIN Sunan Kalijaga. Para tamu yang terdiri dari Edi Subroto, S.H., M.Si., (sekretaris), Dedy Kurniadi, S.Sos., M.M., (Kabid Angkutan), Bambang Loemawan, S.E., (Kasi Pengendalian dan Operasional), M. Hamdani, S.T., M.M., (Kasi MRLL), M. Fandy Halum, S. Sos., (Kasi Pengendalian Sarpras), dan Alwin Kusuma (Staf), diterima oleh Wakil Rektor 3, Bidang Kemahasiswaan dan Kerja-sama, Dr. abdur Rozaki, Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan, Achmad Zainal Arifin, M.A., Ph.D., Kabag. Kerja-sama, Dra. RTM Maharani, Kasubag. Kerja-sama, Fairus Rahmi, S. Sos., M.Si., Fauzi Barkah, S. Ag., S.H., Kasub. Pengembangan Lembaga, dan staf, di ruang pertemuan lantai 2, Gedung Prof. Saifuddin Zuhri, 6/12/2021.
Kunjungan dari Dinas Perhubungan Kabupaten Banjarnegara ini dilakukan dalam rangka audiensi dan penjajagan kerja-sama dengan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Di hadapan pimpinan UIN Sunan Kalijaga, Edi Subroto memaparkan Kabupaten Bojonegoro punya keinginan yang kuat untuk melakukan kerja-sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN Suka didasari pada prestasi mahasiswa putra daerah yang kuliah di kampus UIN Suka.
Wakil Rektor 3, bidang Kemahasiswaan dan Keerja-sama, Dr. Abdur Rozaki menyambut baik ajakan kerja-sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Bojonegoro. Semakin banyak MoU akan berdampak baik bagi peningkatan akreditasi UIN Suka. Tingginya partisipasi masyarakat juga menjadi tolok ukur standarisasi mutu pendidikan. Kerja-sama dengan Pemda juga dapat menjadi wadah implementasi kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Prakteknya magang di Pemda selama 1 semester yang disetarakan dengan 20 sks. Tentu mahasiswa akan semakin pintar karena dapat menyerap ilmu langsung praktek, memiliki jaringan dan semakin sejahtera. Hal tersebut akan mengurangi lulusan yang kesulitan mendapatkan pekerjaan, demikian ungkap Dr. Abdur Rozaki.
Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga tersebut berhasil mensukseskan program petani mandiri yang merupakan salah satu program unggulan Kabupaten Bojonegoro. Awalnya program ini terkendala, karena banyak petani tidak memahami manfaat program ini untuk kemajuan para petani. Di Kabupaten Bojonegoroterdapat 38 Kelompok Tani. Hanya ada 2 kelompok yang sudah ikut program ini. Yang lainnya masih sangat tergantung pada pengusaha pupuk swasta. Padahal pada sisi finansial sangat dirugikan karena harus membeli indens pupuk yang sangat mahal. Jika tidak mau indens tidak kebagian pupuk. Melihat kondisi seperti ini, bahasiswa yang bersangkutan menawarkan kemampuannya untuk pendekatan kepada para kelompok tani tentang manfaat program tani mandiri dan pemanfaatan teknologi digital untuk memajukan pertanian mereka. Rupanya mahasiswa tersebut berhasil memotivasi semua kelompok tani untuk bergabung dengan program Petani Mandiri. Pihaknya berpikir, pengembangan keilmuan UIN Sunan Kalijaga yang integratif-interkonektif antara keilmuan umum dan Agama ternyata hebat ya, satu mahasiswa saja bisa memesahkan permasalahan di Bojonegoro, yang bisa dianggap pelik. Apalagi kalau institusi yang menangani.
Prestasi mahasiswa ini menginspirasi untuk berkunjung ke kampus UIN Sunan Kalijaga. Pihaknya ingin berbagai permasalahn yang dihadapai di Kabupaten Bojonegoro ditangani dengan mendasarkan hasil riset dan data yang akurat dari LPPM UIN Sunan Kalijaga. Misalnya malah upaya peningkatan PAD manajemen angkutan dan kendaraan pribadi, terutama untuk masyarakat pendatang. Penataan tata kota dan ruang-ruang publik kepentingan ekonomi dan kemaslahatan masyarakat. Rencana pengadaan kereta api menuju bandara Nglorang, Blora. Persoalan tarif angkutan, manajemen pelayanan publik. Peningkatan prospek pariwisata dan seterusnya. Semua itu sangat membutuhkan kajian riset mendalam, agar semua program dapat berimbas pada peningkatan PAD, sekaligus bagi peningkatan kesejahteraan rakyat, serta meminimalisir resiko. Pihaknya berharap, kunjungan ini dapat berlanjut pada penandatangan kerja-sama dengan LPPM UIN Sunan Kalijaga.
Menanggapi paparan dari Dinas Perhubungan Kabupaten Bojonegoro tersebut, Achmad Zainal Arifin menyampaikan beberapa hal. Diantanya bisa dilakukan kajian mendalam yang berlanjut pada program-program riset berkelanjutan, sembari dikonversikan dengan program KKN. UIN Sunan Kalijaga juga memiliki beberapa Prodi yang siap untuk berintegrasi dengan program KKN seperti Prodi Teknik Industri, Prodi Managemen Keuangan Islam, Prodi Teknik Informatika dan seterusnya yang siap untuk berkolaborasi mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki Kabupaten Bojonegoro. LPPM juga memiliki banyak SDM untuk mengembangan kewirausahaan dan sekolah pasar. Kolabiorasi dengan para mahasiswa KKN juga akan berlangsung efeksif, karena KKN dari UIN Sunan Kalijaga memiliki kekhasan semua akan rajin ke masjid minimal 5 kali sehari untuk shalat lima waktu, kunjungan mereka ke masjid tentunya akan sangat efektif untuk melakukan dialog dengan warga. Bukan hanya dialog tentang agama, namun juga tentang pengembangan potensi wilayah, demikian papar Achmad Zainal Arifin. (Weni)