Studi Tiru Distingsi Fakultas Kedokteran: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Sambangi UIN Walisongo Semarang
Tim UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bertandang ke UIN Walisongo Semarang pada Kamis, (16/1/2025), dalam rangka studi tiru distingsi Fakultas Kedokteran. Tim di bawah komando Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof. Noorhaidi Hasan diterima langsung oleh Rektor UIN Walisongo, Prof. Dr. Nizar Ali bertempat di lantai 4 Gedung Rektorat kampus setempat.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Noorhaidi Hasan sebagai nahkoda menyampaikan terima kasih kepada UIN Semarang yang telah menerima kedatangan tim dengan tangan terbuka. Ia juga menyampaikan maksud kedatangan tim dalam rangka belajar dan menggali informasi terkait proses pendirian dan pengembangan (Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan) FKIK UIN Walisongo; strategi pengelolaan SDM dan Sarpras FKIK; tantangan dan solusi yang dihadapi UIN Walisongo dalam pengembangan FKIK; dan rekomendasi bagi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Ia menambahkan, UIN Sunan Kalijaga yang memiliki mahasiswa 24 ribu lebih dengan 72.2% prodinya terakreditasi Unggul membulatkan tekad untuk membuka Fakultas Kedokteran. Mimpi lama UIN Sunan Kalijaga sejak 20 tahun silam dan akan dimulai pada tahun 2025. Prof. Noorhaidi meyakini UIN Sunan Kalijaga mampu mendirikan Fakultas Kedokteran, sebagaimana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Alaudin Makasar, UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi, UIN Mataram, UIN Walisongo Semarang dan UIN Sunan Ampel Surabaya yang sudah memiliki Fakultas Kedokteran terlebih dulu.
Sementara itu, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan UIN Walisongo, Prof. Dr. H. M. Mukhsin Jamil, M.Ag memimpin jalannya diskusi. Turut hadir pula Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, & Keuangan: Dr. H. Ahmad Ismail, M.Ag, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama, dan Alumni: Dr. H. A.Hasan Asy’ari Ulama’i, M.Ag, Kepala Pusat Penjaminan Mutu, Dr. H. Tolkah, M.A, dan Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama: H. M. Fatah, S. Ag., M.Ed. Tidak ketinggalan Dekan Fakultas Kedokteran, Dr.dr.Sugeng Ibrahim M.Biomed (AAM) sekaligus mempresentasikan 4 tahapan dalam pendirian fakultas. Tahap 1 berupa persiapan, yakni mempersiapkan dokumen rancangan pendirian, membangun kemitraan, menjajaki calon SDM, dan menyiapkan sarpras. Tahap 2 adalah penyelarasan, yakni menyelaraskan dokumen naskah akademik, visi-misi, dan distingsi / falsafah Fakultas Kedokteran. Tahap 3 yaitu perijinan, meliputi akselerasi pendirian dengan mempersiapkan kriteria untuk mendapatkan perijinan, dan tahap 4 penilaian yang meliputi asesmen final untuk menilai kelayakan dari segi administrasi, SDM, serta infrastruktur. Ia juga menegaskan, bahwa distingsi dari Fakultas Kedokteran UIN Walisongo memiliki arah ke regenerative medicine, yang mengajarkan mahasiswa tentang stem cell atau sel punca, dan sudah bekerja sama dengan Stem Cell and Cancer Research (SCCR) diabetes dipimpin oleh Prof. Dr. dr. Agung Putra, M.Si Med. SCCR.
Sementara itu, tim studi tiru yang terdiri dari Ketua dan Sekretaris Senat: Prof. Dr. H. Kamsi, M.A. dan Prof. Dr. H. Maragustam, M.A.serta didamping oleh WR 1: Prof. Dr. Istiningsih, WR 2: M.Pd; Dr. Mochamad Sodik, S.Sos., M.Si. dan WR 3: Dr. Abdur Rozaki, S.Ag., M.Si ., mencermati Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, Dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 139/E/KPT/2022, tentang persyaratan dan prosedur pembukaan Program Studi Kedokteran Program Sarjana dan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Program Profesi, Program Studi Kedokteran Gigi Program Sarjana dan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Gigi Program Profesi, serta Pembentukan Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, Dan Teknologi yang menjadi pegangan utama. Untuk itu, UIN Sunan Kalijaga harus segera memiliki perjanjian kerja sama kesediaan pendampingan dari Fakultas Kedokteran yang memiliki Program Studi Kedokteran Program Sarjana dan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Program Profesi yang telah terakreditasi A atau Unggul sampai dengan meluluskan dokter.
Sebagai upaya dalam mendukung berdirinya Fakultas Kedokteran di UIN Sunan Kalijaga, Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan: Dr. Ali Sodiq, beserta kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama Ir. Sunarini, M.Kom menyampaikan bahwa UIN Sunan Kalijaga akan membuka lowongan untuk 10 orang Dokter yang masing-masing berkualifikasi paling rendah Magister atau Spesialis sebagai dosen ilmu Biomedik: ahli bidang Anatomi, Biokimia, Histologi, Biologi Sel dan Molekuler, Fisiologi, Parasitologi,Mikrobiologi, Patologi Anatomi, Patologi Klinik dan dan Farmakologi. Adapun Sebanyak 2 dokter berkualifikasi Magister sebagai dosen tetap yang memiliki kompetensi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Ilmu Kedokteran Komunitas, dan/atau Ilmu Kedokteran Pencegahan. Dibutuhkan juga 1 Dokter berkualifikasi minimal Magister, sebagai dosen Ilmu Humaniora Kedokteran termasuk Ilmu Bioetik dan Medikolegal, 1 pakar Pendidikan Kedokteran (Medical Education) dengan kualifikasi Magister Pendidikan Kedokteran (Medical Education). 12 orang dokter berkualifikasi Spesialis sebagai staf dosen pendidik di klinik, masing-masing seorang spesialis dalam bidang ilmu penyakit dalam, ilmu bedah, ilmu kesehatan anak, ilmu kebidanan dan penyakit kandungan, ilmu penyakit syaraf, ilmu kesehatan jiwa, ilmu kesehatan kulit dan kelamin, ilmu kesehatan mata, ilmu THT, ilmu anestesi, radiologi, dan kedokteran forensik dan medikolegal.
Persyaratan lain dalam upaya membuka Fakultas Kedokteran juga menjadi prioritas program Ketua Pusat Studi Manajemen Pendidikan Tinggi, Dr. Jarot Wahyudi, S.H., M.A, beserta sekretaris, Prof. Dr. Sri Sumarni, yakni memiliki Rumah Sakit untuk Pendidikan dengan minimal kelas C, terakreditasi sebagai Rumah Sakit Pendidikan KARS, dan berlokasi 1 kota dengan kampus utama atau berlokasi di wilayah yang berbatasan langsung dengan kota/kabupaten kampus utama berada atau memiliki rumah sakit yang bekerja sama dengan rumah sakit pendidikan dan wahana pendidikan kedokteran (Rumah Sakit, Kesehatan, Puskesmas atau Klinik Pratama).
Sementara itu, dr. Murtafiqoh Hasanah, Sp.S dan tim yang terdiri dari Dr. Mahatva Yoga Adi Pradana, M.Sos, Fitri Yuliawati, S.Pd., M.Pd.Si, dan Dian Aruni Kumalawati, M.Sc juga secara langsung meng-observasi Laboratorium-laboratorium Ilmu Dasar Kedokteran meliputi: Laboratorium Anatomi, Laboratorium Mikrobiologi, Laboratorium Parasitologi, Laboratorium Biokimia, Laboratorium Patologi Klinik, Laboratorium Faal, Laboratorium Farmakologi, Laboratorium Histologi, Laboratorium Patologi Anatomi, Laboratorium Biologi/Biomolekuler, dan Laboratorium Keterampilan Klinik (skill’s lab).
Kegiatan diakhiri dengan mengunjungi planetarium dan Observatorium KH. Zubair Umar Al-Jailany UIN Walisongo yang dibangun tahun 2019. Planetarium ini merupakan planetarium pertama di lingkup PTKIN di Indonesia. Bahkan menurut data Worldwide Planetarium Database (WPD), Planetarium ini dinobatkan sebagai planetarium universitas terbesar ke-3 di dunia. (tim humas)
Dilihat 0 Kali
Jumat, 17 Januari 2025 08:59:00 WIB