Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar Sidang Senat Terbuka dalam rangka Wisuda Sarjana, Magister, dan Doktor Periode II Tahun Akademik 2024/2025. Acara yang berlangsung, 19/2/2025, di Gedung Multi Purpose kampus setempat ini dibuka secara resmi oleh Ketua Senat, Prof. Dr. Kamsi.
Wisuda kali ini memiliki keistimewaan tersendiri dengan kehadiran lima asesor dari Accreditation Agency for Degree Programs in Engineering, Informatics, Natural Sciences, and Mathematics (ASIIN) Jerman. Selain itu, perwakilan dari Sekolah Tinggi Statistika serta Institut Teknologi Sepuluh Nopember turut hadir dalam kegiatan ini.
Dalam sambutannya, Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Noorhaidi Hasan, menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya terhadap para wisudawan yang telah menyelesaikan studi mereka. “Anda termasuk dalam 7% masyarakat Indonesia yang berhasil menempuh dan menyelesaikan pendidikan tinggi. Ini merupakan sebuah pencapaian yang patut disyukuri. Namun, wisuda ini bukanlah akhir perjalanan, melainkan gerbang menuju tantangan baru,” ungkapnya.
Prof. Noorhaidi juga menekankan pentingnya kreativitas, komitmen untuk terus mengembangkan diri, serta daya adaptifitas dalam menghadapi perubahan zaman yang ditandai dengan perkembangan teknologi dan digitalisasi. “Meskipun banyak pekerjaan yang hilang akibat ekspansi sains dan teknologi, ribuan peluang baru juga tercipta. Oleh karena itu, yang diperlukan adalah kesiapan untuk terus belajar dan berkembang,” tambahnya.
UIN Sunan Kalijaga, lanjutnya, berkomitmen untuk menjadi perguruan tinggi unggul dan bereputasi global. Proses akreditasi ASIIN yang sedang berlangsung menjadi cerminan komitmen universitas dalam menjamin mutu pendidikan dan mendapatkan pengakuan internasional. “Kiprah para lulusan juga menjadi bagian penting dalam upaya terus meningkatkan kualitas akademik kampus ini,” tegasnya.
Pada prosesi wisuda kali ini UIN Sunan Kalijaga mewisuda sejumlah 974 lulusan yang terdiri dari 637 orang wisudawan lulus Sarjana (S1), 326 orang wisudawan lulus Program Magister (S2), 11 orang wisudawan lulus Program Doktor (S3).
Sementara itu, sejumlah wisudawan meraih penghargaan sebagai Wisudawan Tercepat Terbaik berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor 25.1 tahun 2025 yang diterbitkan pada 7 Februari 2025. Prestasi gemilang ini diraih oleh mahasiswa dari berbagai fakultas dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tinggi. Zidni Amaliyatul Hidayah dari Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, lulus dengan IPK 3,73. Rennyta Puspitasari dari Ilmu Komunikasi, Fakultas Sosial dan Humaniora, mencatatkan IPK 3,79. Zainal Abidin dari Program Studi Sejarah Kebudayaan Islam, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, memperoleh IPK 3,82. Sementara itu, Fadhila Uzlifati Matsna dari Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, serta Dinda Hafsah Misshuari dari Interdisciplinary Islamic Studies, Fakultas Pascasarjana, sama-sama meraih IPK 3,91.
Prestasi luar biasa juga ditorehkan oleh Maulana Ihsan Ahmad dari Program Magister Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, dengan IPK 3,87, serta Nida Muhliya Barkah dari Program Magister Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, dengan IPK 3,94. Sementara itu, Yuangga Kurnia Yahya dari Program Doktor Studi Islam, Fakultas Pascasarjana, mencatatkan IPK 3,98. Sementara. Sarah Dina dari Program Magister Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, berhasil meraih IPK sempurna, yakni 4,00.
Sementara itu, Yuanggan Kurnia Yahya, yang mewakili para wisudawan, menyampaikan pesan inspiratif mengenai makna kelulusan dan tanggung jawab yang menyertainya. Ia menegaskan bahwa keberhasilan hari ini bukan sekadar pencapaian akademik, tetapi juga awal dari perjalanan baru di dunia profesional dan sosial.
Lebih lanjut, ia mengingatkan para wisudawan agar tetap rendah hati dan terus belajar di mana pun mereka berada. "Kosongkan kembali gelas kita ketika kembali ke masyarakat. Kita akan berjuang dalam bentuk yang berbeda, karena setelah lulus, saatnya kita mengabdikan diri kepada ibu pertiwi. Indonesia tidak pernah kekurangan orang pintar, tetapi negeri ini sangat membutuhkan individu yang bijak dan bajik. Maka, jadilah salah satu dari mereka," tambahnya.
Yuangga juga menekankan bahwa kehidupan pascawisuda tidak selalu berjalan mulus. Setiap individu akan menghadapi tantangan berbeda sesuai dengan jalan takdir masing-masing. Oleh karena itu, ia mengajak para wisudawan untuk tetap bertahan dalam situasi sulit dan tidak melupakan nilai-nilai yang telah ditanamkan selama di bangku perkuliahan.
Di akhir pidatonya, ia menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada orang tua dan wali mahasiswa yang telah memberikan dukungan tanpa batas, baik secara moral maupun materiil. Ia menegaskan bahwa keberhasilan hari ini tidak lepas dari peran mereka yang telah menjadi pilar utama dalam perjuangan akademik para wisudawan.
Prosesi wisuda ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi para lulusan untuk terus berkontribusi dalam masyarakat dengan mengamalkan ilmu yang telah diperoleh serta menjunjung tinggi integritas, kejujuran, dan nilai-nilai luhur yang telah ditanamkan selama masa perkuliahan. (humas sk)