WhatsApp Image 2025-07-05 at 17.02.02.jpeg

Senin, 07 Juli 2025 07:42:00 WIB

0

LPPM UIN Sunan Kalijaga Selenggarakan Pembekalan KKN Nusantara 2025 Secara Daring


 Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar kegiatan Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nusantara 2025 secara daring melalui Zoom Meeting, Jumat (04/07) lalu. Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 hingga 16.00 ini mengusung tema "Merawat Ekoteologi dan Membangun Negeri", diikuti oleh lebih dari 300 peserta dari berbagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di seluruh Nusantara.

Pembekalan ini juga dihadiri oleh sejumlah pihak terkait, seperti Ketua Forum Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat PTKIN, Safety Rider dari PT Astra Honda Motor, Kalijaga Interfaith Center (KIC), serta Pusat Layanan Terpadu. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Ketua LPPM UIN Sunan Kalijaga, Dr. Abdul Qoyum, S.E.I., M.Sc.Fin., yang memberikan semangat kepada para peserta dan panitia. Dalam sambutannya, Dr. Qoyum menegaskan pentingnya pemahaman budaya lokal Yogyakarta selama kegiatan KKN. "Khazanah budaya Jogja ini harus kita pahami dan tanamkan dalam diri kita selama 40 hari di Yogyakarta. Harapannya ketika masuk di lokasi KKN itu sudah memahami budaya warga Jogja", ujar ketua LPPM sembari memberikan semangat kepada seluruh peserta KKN Nusantara 2025.

Selanjutnya, Kasubdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat DIKTIS, Dr. Nur Khafid, S.Th.I., M.Sc., mengingatkan bahwa KKN Nusantara bukan hanya tentang kehadiran fisik, tetapi juga merupakan representasi dari institusi, almamater, dan Kementerian Agama. "Mohon untuk menyimak dengan seksama materi dari panitia lokal selama proses kedatangan hingga kepulangan," tambahnya.

Sebelum memasuki acara inti, peserta diajak untuk menonton tayangan Teaser KKN Nusantara 2025 dan saling berkenalan satu sama lain.

 

Nilai-Nilai KKN Nusantara: Ajang Berprestasi dan Bertransformasi Sosial

Materi pertama dalam sesi inti disampaikan oleh Dr. H. Muhammad Muntahibun Nafis, M.Ag., Ketua Forum Kapus PTKIN. Beliau menekankan bahwa KKN Nusantara adalah kesempatan untuk berprestasi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. "Pengalaman KKN ini akan menjadi ajang perubahan sosial yang lebih baik," ujarnya. Ia juga memberikan pesan agar para peserta tidak terlalu lama merancang program, melainkan segera melaksanakan program kerja untuk memaksimalkan hasil yang bermanfaat. Hari ini belajar untuk belajar bermasyarakat begitu susah-susah terlebih dahulu, kira kira begitu maka akan lebih baik daripada nanti akan menjadi sakit.

 

Mitigasi Kekerasan Seksual dalam Kegiatan KKN

Dr. Danial Hidayatullah, S.S., M.Hum., memberikan pemaparan tentang pentingnya mitigasi kekerasan seksual dalam kegiatan KKN Nusantara. Ia menekankan perlunya adaptasi untuk menjaga keselamatan diri dan mencegah perilaku yang tidak sadar. "Tantangan terbesar adalah mengubah budaya patriarki yang sering kali menganggap perilaku seperti catcalling sebagai hal yang wajar," tegasnya.

 

Edukasi Safety Riding untuk Peserta KKN

Deni Surahman dari PT Astra Honda Motor juga menyampaikan materi mengenai Safety Riding. Dalam penjelasannya, Deni mengingatkan peserta untuk selalu menjaga keselamatan saat berkendara. "Ada enam perilaku berkendara yang menyebabkan kecelakaan, dan ini harus dihindari, khususnya saat mengikuti rangkaian kegiatan KKN Nusantara," ujar Deni. Enam perilaku berkendara yang menyebabkan tingginya kecelakaan di Indonesia yang pertama yaitu ceroboh lalu lintas, tidak menjaga jarak aman saat berkendara, berkendara melewati batas kecepatan, ceroboh saat berbelok, ceroboh saat mendahului dan Berkendara dalam kondisi Lelah. Terakhir sebelum kita berpisah, semoga teman-teman semua yang akan mengikuti event besar ini, KKN Nusantara 2025 diberi kelancaran kemudahan tentunya juga menjadikan keselamatan ketika berkendara sebagai prioritas bukan sebagai kebutuhan.

 

Keberagaman Budaya Yogyakarta dalam KKN

Muhammad Johan Nasrul Huda, S.Psi., M.Si., Koordinator Divisi Pendidikan dan Pelatihan KIC, menyampaikan nilai-nilai keberagaman yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Ia menjelaskan bagaimana Islam di Yogyakarta berintegrasi dengan tradisi Jawa, dan bagaimana peserta KKN harus menghargai tradisi lokal. "Masyarakat Jogja sangat menghargai sapaan, bahkan dengan gesture non-verbal, ini dapat membuka ruang interaksi yang lebih baik," ungkap Johan. ia juga menuturkan bahwa Islam yang ada di Yogyakarta ini selalu berbalut dengan tradisi-tradisi dan nilai-nilai luhur yang berasal dari masyarakat Jawa berlatar belakang budaya dan syariat Islam. Jadi tidak bisa dipisahkan dua sisi mata uang ketika kita berbicara tentang Yogyakarta yang hal tersebut nantinya akan melahirkan nilai nilai yang mungkin unik. Ada empat tradisi besar yang dilakukan setiap tahunnya, yaitu Murti Desa, Nyadran, Sekaten dan Rasulan.

 

Program Unggulan KKN Nusantara 2025

Galuh Tri Pambekti, S.E.I., M.E.K., Ketua Panitia KKN Nusantara 2025, memberikan pemaparan tentang alur program KKN tahun ini. Program unggulan KKN Nusantara meliputi Desa Bersih Narkoba (Desa Bersinar), Desa Harmoni untuk memperkuat kerukunan umat beragama, Desa Pancasila untuk pemantapan nilai kebangsaan, serta Desa Ramah Sampah yang berfokus pada pengelolaan sampah dan lingkungan. "Masing-masing kelompok akan berkolaborasi dengan berbagai dinas dan lembaga dalam merancang program kerja yang bermanfaat bagi masyarakat," tambah Galuh.

 

Nantinya masing-masing kelompok akan punya inisiasi untuk mencoba berpartner dengan banyak Dinas tidak hanya ke satu instansi atau Lembaga dalam membuat program kerja. Ini juga menjadi semangat kita bersama dalam suasana efisiensi di semua Lembaga Pemerintahan. "Jadi semisal nanti butuh mendatangkan narasumber yang sesuai dengan program-program yang telah disebutkan, masing-masing kelompok boleh meminta bantuan khususnya LPPM UIN Sunan Kalijaga untuk mendatang Narasumber tersebut dengan cara membuat proposal kegiatan atau persuratan lainnya", tandas Galuh sembari pamit. Kegiatan Pembekalan KKN Nusantara 2025 ini ditutup dengan harapan semoga peserta dapat melaksanakan program kerja dengan semangat tinggi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. (iu)