100_20221129_WhatsApp_Image_2022-11-29_at_42639_PM.jpeg

Selasa, 29 November 2022 16:30:50 WIB

0

Konferensi Inovasi dan Riset Teknologi Saintek UIN Sunan Kalijaga, untuk Eksis di Era 5.0

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan Konferensi Nasional bertajuk “Inovasi dan Riset Teknologi-Sinergi Kemanusiaan dan Teknologi di Era Society 5.0, bertempat di ruang Teatrikal,Kampus Fakultas Saintek, UIN Sunan Kalijaga, 27/11/2022. Konferensi kali ini menghadirkan  3 Narasumber:  Dosen Prodi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga, Ir. Arya Wirabuana, S.T., M.Sc., IPM, ASEAN Eng., Dosen Prodi Fisika,Fakultas Saintek, UIN Sunan Kalijaga, Dr. Thaqibul Fikri Niartama, M.Si., dan Dosen UAD, Dr. Ing. Suhendra, S.T., M.Sc.

Dr.Fikri, dalam makalahnya Bencana Kebumian dan Society 5.0-Membaca Alam-Membaca Ayat  menjelaskan, peristiwa alam terkait dengan kebencanaan (gempa, banjir, gunung meletus dan seterusnya) merupakan kondisi yang dipicu oleh 3 faktor,yakni  faktor alam, non alam,  dan ulah manusia dan menimbulkan korban jiwa, kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, dan dampak psikologis. Dampak bencana kebumian (bencana alam) menimbulkan kesulitan (Al-Karisah), kemalangan musibah ( Al Baliyyah dan Ad-dahr).  Dijelaskan, adanya bencana yang menimbulkan musibah bagi manusia, Rasulullah SAW bersabda, bagi seorang Mukmin semua urusan adalah baik, maka jika mendapat kesenangan hendaklah bersyukur dan jika mendapat kesusahan/musibah hendaknya bersabar dan belajar untuk menemukan jalan bagaimana mengatasi musibah.

Lebih jauh Dr. Fikri memaparkan tentang hukum-hukum fisika terkait dengan peristiwa alam. Menurut  Fikri  mempelajari hukum-hukum Fisika menjadi salah satu kewajiban manusia terkait perintah Iqra’ (Bacalah Atas Nama Allah SWT). Tentu saja sebagai upaya untuk memperoleh kebaikan bagi manusia.  Hal itu didasarkan pada  Q.S. An Nahl (16):30: Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertaqwa, “apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab:  “Allah telah menurunkan kebaikan.” Orang-orang yang  berbuat baik di dunia ini mendapat pembalasan yang baik. Dan sesungguhnya kampung akherat adalah lebih baik. Dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertaqwa.

Melalui hukum-hukum fisika juga dapat dipelajari dan digali potensi besar kebumian untuk kelangsungan hidup manusia. Di Indonesia sendiri ada potensi  besar di sektor hulu migas. Dan bisa diketahui potensi sebaran  kandungan mineral  dan batubara di seluruh wilayah Indonesia serta bagaimana mengeksplorasinya sehingga tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.  Bisa juga dipelajari manfaat dari mineral  itu.

Oleh karena itu, termotivasi dari Q.S. Al Maidah:32, yang bermakna memelihara kehidupan umat manusia, dan Hadis Rasulullah (HR. Muslim) yang mengandung makna  pertolongan bagi kesulitan manusia, Prodi Fisika UIN Sunan Kalijaga memiliki peluang untuk mengembangan kontribusinya pada konsentrasi Geofisika,demikian papar Dr. Thoqibul Fikri.

Arya Wirabuana menyampaikan presentasinya tentang Tantangan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 pada Kesiapan SDM Indonesia. Disampaikan, Industri 4.0 menyentuh banyak aspek dalam kehidupan kita sehari-hari.  Mengintegrasikan dunia digital dan fisik, yang dapat meningkatkan operasi bisnis, produktivitas dan pertumbuhan  pendapatan. Memberikan nilai tambah dan customer experiences. Menghubungkan Ekosistem, mendorong  keputusan yang lebih baik. Namun  organisasi akan dituntut untuk dinamis, Inovatif dan mampu beradaptasi  terhadap dinamika tekanan dan tuntutan pasar.

Konsep “Society 5.0” diangkat oleh Jepang pada tahun 2016 yang berbasis teknologi.  Pada era yang disebut revolusi industri ke-4 berpeluang besar dapat  menaikkan taraf hidup, namun  berbagai tantangan  harus dapat  kita hadapi.  Manusia akan terbantu dengan apa yang disebut Kecerdasan buatan dan  teknologi robot dan teknologi Big Data dan IOT. Peran IOT  lebih banyak dipakai di bidang kesehatan dan di bidang infrastruktur.

Di bidang Infrastruktur  Sensor, AI, dan robotika  digunakan untuk memeriksa dan memelihara jalan, jembatan, terowongan.  Dengan menggunakan teknologi baru termasuk Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), robot, sensor untuk sistem inspeksi dan pemeliharaan yang membutuhkan keahlian khusus, pendeteksian tempat yang memerlukan perbaikan dapat dilakukan. inovasi di bidang jasa keuangan, penggunaan teknologi blockchain untuk transfer uang, memperkenalkan antarmuka pemrograman aplikasi terbuka (API) ke perusahaan fintech dan bank, promosikan pembayaran tanpa uang tunai

Sementara itu sebagai upaya menuju kehidupan yang lebih baik dan lebih sejahtera maka  diperlukan keseimbangan  antara industri 4.0, kemajuan ekonomi dan masalah sosial, dibutuhkan banyak spesialisasi, yang masih dapat menangani sistem terkini  dan terbiasa bekerja dengan data besar.

Dr.-Ing. Suhendra  menyampaikan, analisis OECD (2008) menunjukkan bahwa pendidikan saja tidak cukup. Masih harus diikuti dengan kapasitas penguasaan teknologi dan kemampuan berinovasi. Oleh karenanya, perguruan tinggi harus bisa  membantu  individu untuk dapat lebih adaptif terhadap teknologi sehingga pada titik tertentu dapat mendorong inovasi dan pengembangan teknologi itu sendiri.  Perguruan tinggi mempunyai fungsi utama, yaitu pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui riset-riset inovatif, yang menjadi tumpuan bagi kemajuan bangsa dan keunggulan ekonomi nasional, serta menentukan kemampuan bangsa Indonesia dalam menghadapi persaingan antar bangsa di dunia.  Jika Perguruan Tinggi mampu melakukan peran di atas,  Indonesia akan dapat menjadi  Pusat Iptek Asia Pasifik dan Dunia, khususnya dalam kemaritiman, biodiversitas, material, dan kebencanaan. (Weni/Ihza)