IMG-20250627-WA0186.jpg

Jumat, 27 Juni 2025 19:30:00 WIB

0

Applied Psychology Center (APC) UIN Sunan Kalijaga Perkuat Pengawasan Seleksi Nasional Beasiswa Indonesia Bangkit dengan 144 Pengawas

 Applied Psychology Center (APC) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar briefing bagi 144 pengawas Tes Bakat Skolastik dan Psikologi Program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Tahun 2025 pada Jumat (27/6/2025), bertempat di Hotel Grand Keisha, Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan bagian penting dalam proses seleksi nasional beasiswa yang diselenggarakan oleh Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (PUSPENMA) Kementerian Agama RI bekerja sama dengan Kementerian Keuangan.

Hadir dalam kegiatan ini Ketua Pelaksana sekaligus Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Prof. Dr. Erika Setyanti Kusumaputri; Wakil Dekan I Ambar Sari Dewi, Ph.D.; Wakil Dekan II Dr. Astri Hanjarwati; Wakil Dekan III Dr. Rama Kertamukti; Kasubtim PUSPENMA Kementerian Agama RI, Nisa Hertina; serta segenap pengawas yang akan bertugas dalam seleksi Tes Bakat Skolastik dan Psikologi Beasiswa Indonesia Bangkit 2025.


Dalam kesempatan tersebut, Ketua Pelaksana yang juga Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Erika, menyampaikan bahwa pengawasan tes ini memiliki tanggung jawab yang besar. “Proses pengawasan tes bakat skolastik dan psikologi ini bagian penting dari pelaksanaan beasiswa nasional, memastikan setiap proses seleksi berjalan jujur, adil, dan berintegritas,” ujarnya.

Ia menambahkan, APC UIN Sunan Kalijaga bersama UIN Sunan Ampel Surabaya menjadi dua perguruan tinggi yang dipercaya sebagai penyelenggara tes BIB. Prof. Erika menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kementerian Agama atas kepercayaan besar ini. “Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Kementerian Agama RI yang telah mempercayakan UIN Sunan Kalijaga sebagai tempat seleksi. Ini merupakan kehormatan dan kebanggaan bagi kami untuk menjadi bagian dari upaya meningkatkan kualitas SDM bangsa melalui Beasiswa Indonesia Bangkit,” ujarnya.

Khusus di UIN Sunan Kalijaga, peserta seleksi terdiri atas program beasiswa santri berprestai  dan Perkuliahan Jarak Jauh (PJJ) dengan jumlah mencapai 4.172 orang. Seluruh tes dilakukan secara daring, sehingga kesiapan infrastruktur dan teknologi menjadi faktor krusial.

“Tes daring membutuhkan infrastruktur memadai. Sebagai bentuk tanggung jawab,  APC UIN Sunan Kalijaga mengembangkan platform khusus dan menyediakan Zoom Meeting tanpa harus breakout,” kata Prof. Erika. Menurutnya, langkah ini diambil untuk memastikan kelancaran dan keamanan proses ujian.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Dr. Astri Hanjarwati, menyampaikan apresiasinya kepada para pengawas yang hadir meskipun di tengah libur panjang. “Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengawas yang berkenan hadir pada briefing ini. Kami sangat bersyukur dan bangga atas komitmen semua pihak untuk mengawal proses penting ini,” ujarnya.

Sementara itu, Dr. Aulia Faqih Rafi’i turut memberikan penjelasan teknis terkait pelaksanaan pengawasan. “Koordinasi yang intens dan komunikasi efektif antar-pengawas akan menjadi kunci kelancaran seleksi ini,” katanya.

Adapun Kasubtim PUSPENMA, Nisa Hertina, menjelaskan bahwa Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) merupakan skema beasiswa LPDP yang pelaksanaannya tidak langsung dikelola oleh Kementerian Keuangan, melainkan melalui kerja sama dengan Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan. “Beasiswa ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan Kementerian Agama, baik di pondok pesantren, madrasah, maupun PTKIN. Khusus untuk tes di UIN Sunan Kalijaga, sasarannya adalah jenjang S1, yaitu untuk program Perkuliahan Jarak Jauh (PJJ) dan beasiswa santri berprestasi,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa pemilihan UIN Sunan Kalijaga sebagai penyelenggara seleksi BIB bukanlah tanpa alasan. Menurutnya,  Applied Psychology Center UIN Sunan Kalijaga memiliki banyak prestasi yang telah ditorehkan. Lebih khusus lagi, Psikologi UIN Sunan Kalijaga dikenal memiliki reputasi yang sangat baik dan termasuk dalam tiga besar Psikologi terbaik di Indonesia.

Nisa menambahkan, seluruh biaya pendidikan bagi penerima BIB akan ditanggung penuh oleh pemerintah. Oleh sebab itu, proses seleksi dilakukan secara kompetitif untuk memastikan beasiswa diberikan kepada mereka yang berhak dan benar-benar layak.

Briefing ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Para pengawas diingatkan untuk menjalankan tugas dengan profesional, mengingat peran mereka tidak hanya memastikan kelancaran ujian, tetapi juga menjaga integritas seleksi bagi ribuan generasi penerus bangsa.(humassk)