UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Sosialisasikan PMB Jalur SPAN dan UM – PTKIN

Masih seperti tahun-tahun sebelumnya, penerimaan mahasiswa baru (PMB) di kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta didasarkan pada Undang Undang Nomor 12 tahun 2012, yang diantaranya menyebutkan bahwa pola PMB UIN/IAIN dan STAIN dilakukan secara nasional dan dalam bentuk lain. Diantara seleksi nasional adalah Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) dan Ujian Masuk (UM) PTKIN. Dalam upaya mensukseskan penyelenggaraan PMB kedua jalur ini, UIN Sunan Kalijaga melakukan sosialisasi kepada sekolah-sekolah yang berada di wilayah DIY.

Tidak kurang dari 272 lembaga sekolah (SMA, MA, SMK, Pesantren – Muadalah) se wilayah Propinsi DIY hadir dalam agenda ini, bertempat di Gedung Prof. RHA. Soenarjo (Convention Hall) kampus UIN Sunan Kalijaga, Selasa, 19/2/19. Hadir pula sebagai narasumber pada agenda ini antara lain: Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Prof. Dr., Sutrisno, M. Ag. PLT. Kakanwil Kementerian Agama Propinsi DIY, Drs. Edhi Gunawan, M.Pd.I., Kepala Dinas Dikpora DIY, Drs. R. Kadarmanta Baskara Aji, Ketua Admisi UIN Sunan Kalijaga, Aulia Faqih Rifa’i, M. Kom., dan Kepala PTIPD UIN Sunan Kalijaga, Dr. Shofwatul ‘Uyun, ST., M.Kom.

Prof. Sutrisno dalam penjelasannya menyampaikan, Pada PMB tahun 2019 kali ini, UIN Sunan Kalijaga menyediakan kuota Program Sarjana sebanyak 3680 mahasiswa baru. Sejumlah tersebut akan diterima melalui 5 jalur. Jalur SBMPTN dan SNMPTN 30% , jalur SPAN - PTKIN 20% (kurang lebih 472 kursi) dan UM PTKIN dan Mandiri 50% (untuk UM – PTKIN disediakan kurang lebih 1.182 kursi). Kedua jalur ini menyediakan 24 prodi dari 6 fakultas (Adab dan Ilmu Budaya, Dakwah dan Komunikasi, Syari’ah dan Hukum, Ilmu Tarbiyah dan keguruan, Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Ekonomi dan Bisnis Islam). SPAN-PTKIN disediakan porsi sedikit karena sistemnya menyediakan 4 pilihan prodi yang harus diisi semua. Jika tidak diisi semua tidak bisa melanjutkan pengisian data. Ada kemungkinan akan banyak calon mahasiswa yang diterima di prodi yang tidak difavoritkan dan bila tidak mendaftar, yang bersangkutan akan diblokir untuk mendaftar dijalur lain. Oleh karenanya diberi porsi yang tinggi pada jalur UM - PTKIN dan jalur Mandiri agar calon mahasiswa lebih leluasa untuk memilih prodi yang difavoritkan, papar Prof. Sutrisno.

Penerimaan SPAN-PTKIN diikuti oleh seluruh PTKIN, dengan prinsip adil, transparan dan tidak diskriminatif. Biaya pelaksanaan jalur ini ditanggung Pemerintah, sehingga peserta tidak dipungut beaya pendaftaran. Didasarkan penjaringan akademik dengan menggunakan nilai rapot dan prestasi lain dengan standar yang ditentukan panitia seleksi. Pengisian data portopolio siswa dilakukan sekolah masing masing. Oleh karena itu semua sekolah bertanggungjawab mengisi PDSS siswanya yang memenuhi kriteria yang titetapkan panitia seleksi.

Dijelaskan, Jadwal seleksi SPAN-PTKIN dimulai pengisian PDSS, verifikasi dan pendaftaran mulai 23 Januari s/d 28 Februari 2019. Pengumpulan hasil seleksi 1 April 2019 pukul 17.00 WIB. Daftar ulang di masing masing Perguruan Tinggi Islam Negeri. Di UIN Sunan Kalijaga, daftar ulang dan pengisian data mahasiswa baru dilakukan tanggal 4 s/d 17 April 2019. Sedangkan UM – PTKIN pembayaran pendaftaran 2 s/d 29 April 2019 (melalui Bank BNI). Pendaftaran ujian 2 s/d 30 April 2019. Ujian tulis 28 Mei 2019. Materi ujian masuk meliputi : Tes Potensi Akademik, Bahasa, Keislaman, Kemampuan IPA/IPS, dan IPC. Hasil ujian diumumkan 1 Juli 2019. Pola seleksi UM – PTKIN dilaksanakan secara nasional oleh seluruh UIN/IAIN/STAIN dalam satu sistem yang terpadu dan serentak oleh panitia pelaksana yang ditetapkan Kementerian Agama RI. Beaya seleksi dibebankan kepada peserta seleksi disubsidi dari Kemenag. RI. Informasi lebih lanjut bisa diakses melalui laman http://www.span-ptkin.ac.id dan http://www.um-ptkin.ac.id. HELP DESK telp. (AS) 085210282933, (IM3) 085756204877, (Simpati) 082195350933, (XL) 081918026777, (Tri)08972900700, Whats App/sms 082195350901/082195350902/082195350903.

Sementara itu, Baskara Aji mengharapkan ada peningkatan jumlah mahasiswa dari siswa-siswi yang bersekolah di Yogyakarta. “Ini tugas kita semua mengantarkan mereka dari Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk kuliah di perguruan tinggi. Khususnya diarahkan ke perguruan tinggi negeri dulu, baru ke perguruan tinggi swasta” kata Baskara.

Baskara menambahkan, dengan sosialisasi ini diharapkan bapak dan ibu guru tahu jurusan dan program studi dan bagaimana cara mendaftarakan siswa-siswinya untuk masuk ke perguruan tinggi negeri khususnya di UIN Sunan Kalijaga. Kita arahkan siswa ke prodi sesuai minat, bakat dan potensi dari mereka. Perlu pendekatan dari hati ke hati dari para guru kepada semua siswa-siswinya, agar tepat dalam memilih prodi, sehingga bersemangat dalam proses perkuliahan nantinya.

Prof. Yudian Wahyudi menambahkan, Pendidikan Di lingkup PTKIN mengalami kemajuan yang pesat. Tidak lagi belajar agama secara sempit, tetapi integratif dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena belajar ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk di dalamnya adalah perkembangan teknologi digital, sesungguhnya adalah juga perintah Iqra’ terkait dengan ayat-ayat Kauniah dalam al Qur’an, apabila digunakan sebagai fasilitas untuk mengembangan Islam yang berkemajuan. Sosialisasi teknologi digital dalam sistem PMB kali ini juga dimaksudkan untuk mengajak pengelola sekolah untuk mau belajar keras menyesuaikan perkembangan pemanfaatan teknologi digital dalam sistem PMB, agar semua siswanya tidak ada yang dirugikan untuk mengenyam pendidikan tinggi yang difavoritkan, karena sekolah yang tidak paham pengisian PDSS.

Usai menerima penjelasan dari para nara sumber, peserta sosialisasi dipandu tata-cara pengisian PDSS secara runtut dan benar dari Ketua Admisi dan Kepala PTIPD UIN Sunan Kalijaga.(Weni/Khabib)