3.667 orang Mahasiswa Baru UIN Sunan Kalijaga ikuti Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan

Sejumlah 3.662 mahasiswa baru ditambah 5 orang mahasiswa lama UIN Sunan Kalijaga, total berjumlah 3.667 orang mengikuti kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK). Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari (24 s/d 26/6/17), di kampus setempat. Menurut ketua panitia PBAK, Dr. Abdul Rozaki, M. Si., kegiatan ini melibatkan sejumlah 160 panitia universitas yang tediri dari para dosen pembimbing dan mahasiswa senior, ditambah kepanitiaan dari 8 fakultas.

Sementara kegiatan PBAK diawali dengan shalat dhuha bersama dan pembinaan spiritual oleh Rektor. Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi PBAK oleh para dosen pembimbing dan mahasiswa senior. Materi terdiri dari; penyampaian Profil UIN Sunan Kalijaga (sejarah singkat, arah pengembangan akademik UIN Sunan Kalijaga, posisi strategis UIN Sunan Kalijaga, kiprah institusi dan alumni), ketauladanan Sunan Kalijaga, pembinaan kemahasiswaan meliputi pengenalan organisasi mahasiswa (Sema-Dema Universitas, Sema-Dema Fakultas), 17 macam Unit Kegiatan Mahasiswa, Profil Fakultas dan Prodi (visi-misi, standar kompetensi, arah pengembangan karier, profil mahasiswa berprestasi, profil alumni sukses), pedoman akademik dan tata tertib mahasiswa, pembinaan mental spiritual dan pembinaan kebangsaan Indonesia dan cita tanah air.

Dalam pembinaan mental spiritual Prof. Yudian Wahyudi antara lain mengajak para mahasiswa baru untuk memaknai kemerdekaan ini dengan giat belajar. “Kaliansemua harus bisa menjadi khalifah atau pemimpin, dengan mendalami keilmuan dan mengamalkannya dengan baik. Penguasaan ilmu metafisika penting. Namun lebih baik penting lagi penguasaan keilmuan eksperimental. Sehingga dalam diri Muslim memiliki IMTAK dan IPTEK untuk berkarya dan bekerja memajukan bangsa Indonesia. Dengan penguasaan keilmuan yang seimbang, umat Muslim juga akan pandai membela bangsa ini dengan penguasaan ilmu dan teknologi. Jadi bangsa Indonesia harus memiliki banyak ahli sains, teknik, dan ilmu ilmu terapan yang mumpuni, untuk bisa membangun dan membela bangsa ini dari keserakahan bangsa bangsa lain, bukan dengan kekerasan,” ungkap Prof. Yudian.

Prof. Yudian berharap, para mahasiswa UIN Sunan kalijaga menjadi Muslim Pancasila. Mengisi kemerdekaan dengan karya nyata. Tidak mengikuti golongan radikalisme, tetapi dengan kegiatan positif sesuai minat dan bakat, disertai keahlian bahasa asing (seperti bahasa Arab dan Inggris) untuk bersaing di kancah global. Mengikuti training-training kepenulisan dan selalu berdo’a untuk kesuksesan hidup dunia dan akherat. “Menjadi aktifis boleh, asalkan disiplin dalam kuliah,” demikian pesan Yudian.

Kegiatan PBAK dimeriahkan dengan berbagai lomba untuk semua mahasiswa baru antara lain; lomba pidato berbahasa Indonesia, pidato bahasa Inggris, pidato bahasa Arab, debat bahasa Inggris, debat bahasa Arab, penulisan essai, puisitasi Al Qur’an, MTQ, MHQ, MQK, catur, tenis meja dan koreografi, UKM dan LKM Ekspo. Kegiatan ditutup dengan malam inagurasi, dan salat berjamaah dipimpin Rektor UIN Sunan Kalijaga.

Menurut Abdul Rozaki, kegiatan PBAK bagi UIN Sunan Kalijaga sangat penting. Mahasiswa baru mengalami transisi psikologis, intelektual, dan sosial. Keberhasilan pelaksanaan PBAK menjadi tonggak dan sangat menentukan keberhasilan masa pendidikan selanjutnya bagi seluruh mahasiswa. Oleh karenanya kegiatan yang ditahun-tahun sebelumnya dinamakan Orietasi Pengenalan Kampus (OPAK) dan Sosialisasi pembelajaran (Sospem). Tahun akademik 2017/2018 kali ini disempurnakan menjadi kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) dan pelaksanaannya akan terintegrasi dengan kegiatan Sospem. Jadi kegiatan Sospem menjadi salah satu rangkaian dari kegiatan PBAK. Sementara OPAK yang dulu dimotori sendiri oleh mahasiswa senior (Pengurus Orwama), sekarang disempurnakan kepanitiaannya menjadi kolaboratif melibatkan pimpinan universitas, para Dosen, tenaga kependidikan dan pengurus organisasi mahasiswa. Penyempurnaan pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan agar keberhasilannya lebih optimal dalam membantu mahasiswa baru memahami proses transisi sehingga bisa mempersiapkan diri sebaik-baiknya dalam memasuki dunia perguruan tinggi, agar bisa meraih kesuksesan. Setelah kegiatan PBAK, minggu depan akan dilanjutkan kegiatan sosialisasi pembelajaran selama 2 hari.

Wakil Rektor III (Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama), Dr. KH. Waryono, M. Ag., yang ditemui di sela- sela pelaksanaan PBAK, bertempat di ruang pertemuan, Gedung Prof KH. Syaifuddin Zuhri kampus setempat, Jum’at, 25/8/1 menambahkan, dibanding tahun-tahun sebelumnya, kegiatan PBAK ditambahkan materi Bela Negara dan penguatan pemahaman NKRI. Hal ini mengacu pada SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor 4962/2016. Kepanitiaan dari unsur mahasiswa dipilih melalui seleksi dengan persyaratan adminitrasi antara lain : mahasiswa aktif semester IV s/d VIII, IPK minimal 3,00, dedikasi dan loyalitas yang tinggi kepada almamater, jujur-amanah dan bertanggungjawab, tidak pernah menerima sangsi pelanggaran kode etik mahasiswa, telah mengikuti kegiatan orientasi kampus dan bersedia mentaati peraturan PTKI. Hal ini untuk memastikan tidak akan ada perpeloncoan, indoktrinasi dan kegiatan yang tidak transparan, melenceng dari tujuan yang ditetapkan dalam SK. Dirjen. Dan SK. Rektor.

Dr. Inayah Rahmaniyah, S. Ag., M. Hum., M. Ag., selaku Dosen Pembimbing kegiatan ini, sangat mengapresiasi pelaksanaan Orientasi Mahasiswa Baru UIN Sunan Kalijaga tahun ini yang diformat dalam kegiatan PBAK mengacu pada SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor 4962/2016. Menurutnya, kegiatan PBAK membuat semua peserta lebih enjoy, tidak membuat mereka kelelahan, dimulai dengan Shalat Dhuha bersama dan diakhiri dengan Shalat berjamaah dipimpin Rektor membuat pelaksanaan semua kegiatan lebih religius dan membentengi tidak terjadinya bulying, kekerasan dan diskriminasi kepada semua peserta.

Koordinasi kepanitian antara mahasiswa dan dosen juga terlihat harmonis, responsif, dan kooperatif. Kesopanan sikap dan kerapian berpakaian para senior dalam pelaksanaan pembimbingan mahasiswa baru diharapkan bisa menjadi pembiasaan kehidupan kampus selanjutnya dan mencerminkan identitas kolektif sebagai keluarga besar UIN Sunan Kalijaga yang menggelorakan Islam yang Rahmat bagi alam semesta, demikian harap Inayah Rahmaniyah (Weni/Chabib/Doni-Tim Humas)